Arnoud Van Doorn (3): Naik Haji dan Momen Penyesalan

in Mualaf

“Saya merasa malu berdiri di hadapan makam Nabi. Saya memikirkan kesalahan besar yang telah saya buat dengan memproduksi film yang menodai kesucian itu, semoga Allah mengampuni saya dan menerima penyesalan saya.”

–O–

Selama 1,5 tahun dari sejak kedatangan pertamanya ke masjid, Arnoud Van Doorn terus mengalami kebimbangan tentang Islam. Dengan Al-Quran terjemahan bahasa Belanda yang dipelajarinya, terkadang dia berpikir Islam itu buruk, tapi kemudian dia berpikir Islam itu indah dan tidak mengandung keburukan. Begitu terus berulang-ulang hingga dia mencapai kesimpulan akhir, Islam adalah agama yang indah, sangat damai, sangat bijak, bersahabat, dan inilah satu-satunya agama yang secara tulus mengajarkan arti cinta. Dan ya, akhirnya dia mengucapkan syahadat di masjid, di suatu tempat yang sebelumnya sangat dia benci.[1]

Setelah masuk Islam dan meninggalkan PVV (Partij voor de Vrijheid/ Party for Freedom), Doorn mengaku belum pernah berbicara lagi dengan Geert Wilders. Doorn mengatakan, “saya tidak memiliki komentar apapun (terhadap PVV). Saat anda meninggalkan PVV, pada dasarnya anda dianggap sudah ‘tidak ada’ lagi. Mantan rekan kerja takut untuk berhubungan dengan saya, itu tidak baik bagi karir mereka di PVV jika mereka melakukannya.”[2]

“Menurut beberapa orang saya adalah pengkhianat, tapi menurut kebanyakan lainnya, saya benar-benar telah membuat keputusan yang sangat bagus,” kata Doorn.[3]

 

Naik Haji

Beberapa bulan setelah masuk Islam, Doorn melaksanakan ibadah haji pada bulan Oktober 2013. Doorn mengatakan bahwa sejak kedatangannya di tanah suci, dia telah menjalani hari-hari terbaik dalam hidupnya dan dia berharap bisa menghabiskan lebih banyak waktu di Madinah, oleh karena itu dia bertekad untuk kembali ke Madinah setelah selesai melaksanakan ibadah ritual haji.[4] Ketika sedang berhaji Doorn mengatakan, “saya menemukan diri saya di antara penganut keyakinan ini (Islam). Saya berharap air mata penyesalan ini akan membersihkan semua dosa saya.”[5]

Doorn menceritakan pengalamannya ketika berziarah ke makam Rasulullah, “saya merasa malu berdiri di hadapan makam Nabi. Saya memikirkan kesalahan besar yang telah saya buat dengan memproduksi film yang menodai kesucian itu, semoga Allah mengampuni saya dan menerima penyesalan saya.”[6]

Postingan Twitter Arnoud Van Doorn ketika naik haji.

Doorn mengatakan, film Fitna adalah film yang benar-benar kacau, isinya mengandung banyak informasi yang salah dan menyesatkan. Apa yang disampaikan di dalam film tersebut tidak memiliki relevansi dengan Islam atau Nabi Muhammad yang sesungguhnya. Doorn mengatakan, sebagai tanda penebusan, dia akan menghasilkan sebuah film baru yang akan menunjukkan esensi sejati Islam dan kepribadian Nabi Muhammad SAW yang benar.[7]

 

Putra Doorn Masuk Islam

Sekitar satu tahun setelah Doorn masuk Islam, putra Doorn menyusulnya juga untuk memeluk Islam. “Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah pelayan dan utusan-Nya,” kata Iskander, putra Doorn. Iskander adalah salah satu di antara 37 orang yang bersyahadat pada saat momen Konvensi Perdamaian Internasional Dubai, April 2014.[8]

Iskander, putra Arnoud Van Doorn yang memutuskan untuk masuk Islam juga. Photo: arabnews.com

“Saya melihat ayah saya menjadi lebih damai setelah beralih ke Islam,” kata Iskander, “saat itulah saya menyadari ada sesuatu yang baik dalam agama ini dan itu membuat saya mengubah persepsi saya tentang umat Islam.”[9]

“Saya mulai belajar Al-Quran dan mendatangi pengajian-pengajian dari ulama penting,” kata Iskander yang pada waktu itu masih berusia 22 tahun. Iskander bercerita dia mempunyai seorang teman yang bernama Younis, dan melalui dialah Iskander belajar Islam. “Temanku Younis adalah seorang muslim yang baik yang mengajarkan sesuatu yang baru setiap hari,” katanya. “Dia sabar terhadap saya, dan tidak mungkin saya tidak sopan kepadanya.”[10]

Setelah putranya masuk Islam, Doorn menegaskan kembali penyesalannya ketika menyebarkan film Fitna, dan bersama Canadian Dawah Society, Doorn memproduseri sebuah film yang berjudul “Muhammad: Master of Human Beings”. “Saya merasakan dorongan dan tanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan yang telah saya lakukan di masa lalu. Saya ingin menggunakan bakat dan keterampilan saya dengan cara yang positif dengan menyebarkan kebenaran tentang Islam, “kata Doorn. “Saya mencoba membuat film baru tentang Islam dan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Ini akan menunjukkan kepada orang-orang contoh apa yang Nabi ajarkan dalam hidupnya, dan film tersebut akan mengajak anak-anak muda masuk Islam.”[11]

Kini Doorn aktif dalam berbagai gerakan Islam, diantaranya dia menjadi Anggota Dewan Kota Den Haag, sebagai perwakilan dari Islamic Party for Unity (Partai Persatuan Islam) yang didirikannya.[12] Selain itu, dia juga menjadi Presiden European Dawah Foundation dan Ambasador untuk Canadian Dawah Association. (PH)

Selesai.

Sebelumnya:

Arnoud Van Doorn (2): “Benarkah Islam itu Buruk?”

Catatan Kaki:

[1] Arnoud Van Doorn, “Why I Converted to Islam”, Arnoud Van Doorn’s Lecture in Maldives Alimas Carnival, 20 February 2015.

[2] “Why I converted to Islam: Van Doorn”, dari laman http://www.yjc.ir/en/news/497/why-i-converted-to-islam-van-doorn, diakses 23 Desember 2017.

[3] Majed Al-Sugairi, “I am sorry, O Prophet…”, dari laman http://www.saudigazette.com.sa/article/41621/I-am-sorry-O-Prophet, diakses 23 Desember 2017.

[4] Hamza Mohammed, “‘Fitna’ producer finds peace in the holy sites”, dari laman http://www.saudigazette.com.sa/article/63108/Fitna-producer-finds-peace-in-the-holy-sites, diakses 23 Desember 2017.

[5] “Former Anti-Islam Film-Maker, Arnoud Van Doorn, Peforms Hajj After Becoming Muslim”, dari laman http://www.huffingtonpost.co.uk/2013/10/22/arnoud-van-doorn-hajj-conversion_n_4141718.html, diakses 23 Desember 2017.

[6] Ibid.

[7] Hamza Mohammed, Ibid.

[8] Muhammad Jawed, “Van Doorn’s son embraces Islam”, dari laman http://www.arabnews.com/news/560946, diakses 23 Desember 2017.

[9] Ibid.

[10] Ibid.

[11] Ibid.

[12] “Dutch Muslim politician launching new Islamic party”, dari laman http://www.worldbulletin.net/muslim-world/130103/dutch-muslim-politician-launching-new-islamic-party, diakses 23 Desember 2017.

1 Comment

Leave a Reply to Nurbaiti Cancel reply

Your email address will not be published.

*