Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Tokoh - page 32

Mualaf

Syekh Ahmad Maeno (2): Jepang, Indonesia, Hadramaut, dan Musik

“Terkait kekeluargaan dan tradisi, Syekh Maeno memberi contoh tentang keberadaan para ulama Hadramaut di Indonesia.” –O– Pandangan tentang Islam di Jepang saat ini Jika di awal Syekh Maeno mengatakan bahwa pandangan orang Jepang sangat negatif terhadap Islam, tetapi tidak untuk saat ini. Menurutnya pandangan tersebut telah banyak berubah dalam banyak hal. Saat ini Maeno sudah… Teruskan Membaca

Mualaf

Syekh Ahmad Maeno (1): Mualaf Jepang yang Menjadi Imam

“Dia telah mencari jawaban pertanyaannya dari sejak usia 14 tahun tentang ‘dari mana saya datang, ke mana saya akan pergi, dan untuk apa saya hidup?’ Jawaban itu tidak kunjung tiba, hingga suatu saat dia bertemu keluarga Muslim untuk pertama kalinya.” –O– Syekh Ahmad Maeno adalah salah seorang Imam di Jepang, dia telah memeluk Islam dari… Teruskan Membaca

Tokoh

Yavuz Sultan Selim (5): Warisan Selim

“Dengan tumbangnya Mamluk, dan Ustmaniyah menguasai seluruh tanah Arab dan Afrika, di mana mayoritas penduduknya Muslim. Maka secara resmi Ustmaniyah menerima tongkat kekhalifahan dari Abbasiyah, dan Selim menjadi khalifah.” –O– Penaklukan Selim terhadap wilayah Mamluk menggeser pusat gravitasi Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) ke arah timur, baik secara kebudayaan maupun geografis. Dia sekarang telah menjadi penguasa atas… Teruskan Membaca

Tokoh

Yavuz Sultan Selim (4): Penaklukan Mamluk di Suriah dan Mesir

“Mamluk di Damaskus menyerah tanpa perlawanan. Selanjutnya, dalam khotbah Jumat di Masjid Agung Umayyah, nama Selim mesti disebutkan. Kini Selim menuju Mesir untuk membersihkan sisa-sisa Mamluk.” –O– Setelah kemenangannya atas Kekaisaran Safawi Persia, Selim kini memberikan perhatiannya kepada Kesultanan Mamluk di Suriah dan Mesir. Dia dan pasukannya bergerak ke selatan melalui Suriah dan Levant, yang… Teruskan Membaca

Tokoh

Yavuz Sultan Selim (3): Fatwa Religius dalam Peperangan Ustmaniyah

“Perang di antara sesama Muslim terlarang dalam Islam. Oleh karena itu Selim membutuhkan fatwa ulama yang menyatakan bahwa musuhnya adalah golongan Islam yang sesat sehingga wajib untuk diperangi.” –O– Di awal telah dijelaskan bahwa Bayezid, ayah Selim, ketika masih menjadi sultan telah gagal menangani perkembangan Kekaisaran Safawi. Atas sikap ayahnya yang lunak, akhirnya Selim berinisiatif… Teruskan Membaca

Tokoh

Yavuz Sultan Selim (2): Pertempuran dengan Kekaisaran Safawiyah Persia

“Setelah Selim naik tahta, dia melakukan pertempuran dengan Kekaisaran Safawi Persia yang bermadzhab Syiah. Namun beberapa perwira Ottoman tidak menginginkan perang ini, mereka meyakini di antara sesama Muslim dilarang untuk berperang.” –O– Pada saat Selim mewarisi kerajaan pada tahun 1512, Kesultanan Ustmaniyah (Ottoman) belum menjadi kekuatan adi kuasa yang melintasi berbagai benua. Terlepas dari kenyataan… Teruskan Membaca

Tokoh

Yavuz Sultan Selim (1): Sang Khalifah Ustmaniyah

“Di bawah Selim, Dinasti Ustmaniyah telah meningkat menuju level baru. Secara tidak terbantahkan Selim telah menjadi khalifah baru di dunia Muslim. Namun perjalanan Selim menjadi khalifah tidak mudah, dia harus membunuh ayah dan kakaknya sendiri.” –O– Cucu Sultan Ustmaniyah (Ottoman) Mehmed II, yang bernama Selim, naik tahta menjadi sultan. Di kemudian hari dia dikenal dengan… Teruskan Membaca

Tokoh

Sa’di Shirazi (4): Pengakuan Dunia dan Beberapa Karyanya

“Dunia menghormati Sa’di hari ini, di pintu masuk gedung PBB, puisinya yang berjudul ‘Anak-anak Adam’ terpampang. Bahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pernah mengutipnya.” –O– Gaya prosa Sa’di, digambarkan sebagai “sederhana tetapi tidak mungkin untuk ditiru” mengalir secara alami dan mudah. Kesederhanaannya, bagaimanapun, didasarkan pada jaringan semantik yang terdiri dari sinonim, homofoni, dan oxymoron yang… Teruskan Membaca

Tokoh

Sa’di Shirazi (3): Seorang yang Merdeka

“Sufi dan pedagang ibarat dua biji almond dalam cangkang yang sama.” –O– Meskipun karya-karya Saʿdi tidak dapat dijadikan sebagai acuan tentang bagaimana sesungguhnya kisah hidupnya, namun setidaknya, secara garis besar itu dapat memberikan informasi bagaimana cara Sa’di dalam melihat dunia.  Saʿdi hidup pada salah satu abad yang paling penting dan traumatis dalam sejarah Asia dan… Teruskan Membaca

Tokoh

Sa’di Shirazi (2): Bustan dan Gulistan

“Gulistan ditulis dengan gaya yang melodius dengan pembahasan yang dominan tentang cinta. Dalam prosa-prosa maupun puisi di dalamnya, mengungkapkan emosi sejati si penulis. Lebih jauh lagi, isinya sangat kaya akan penggunaan metafora yang efektif yang menampilkan mistik cinta.” –O– Tentang kehidupan Saʿdi, hanya sedikit yang dapat dipastikan kebenarannya. Bahkan referensi-referensi terdahulu yang menulis tentangnya menyampaikan… Teruskan Membaca