Mozaik Peradaban Islam

Kisah Tentang Adam (8): Buah Khuldi (2)

in Studi Islam

Last updated on August 8th, 2018 02:30 pm

“Hawa, engkaulah yang membujuk hamba-Ku (Adam). Kehamilan akan sulit bagimu, dan ketika engkau akan melahirkan apa yang ada di dalam rahimmu, engkau akan sering berada dalam bahaya yang mematikan.”

–O–

Riwayat lainnya diriwayatkan oleh Wahb bin Munabbih, narasi awalnya masih mirip dengan riwayat sebelumnya – kecuali dia menyebutkan bahwa para malaikat memakan buah khuldi agar dapat hidup abadi, namun pada bagian pertengahan, narasinya mulai berbeda. Berikut ini riwayat dari Wahb bin Munabbih yang dimulai dari bagian pertengahan:

“Ketika ular itu memasuki surga, Iblis keluar dari dalamnya. Dia mengambil beberapa (buah) pohon yang telah dilarang bagi Adam dan istrinya untuk dimakan, membawanya ke Hawa, dan berkata: ‘Lihatlah pohon ini! Manis sekali baunya! Betapa enak rasanya! Betapa indah warnanya!’ Hawa mengambil dan memakan buah yang ditawarkan kepadanya. Kemudian dia (Hawa) membawanya kepada Adam dan berkata: ‘Lihatlah pohon ini! Manis sekali baunya! Betapa enak rasanya! Betapa indah warnanya!’ Dengan demikian, Adam memakannya, dan bagian aurat mereka menjadi tampak bagi mereka.

“Adam masuk ke dalam pohon (untuk bersembunyi). Tuhannya memanggilnya: ‘Adam, di mana engkau?’ Adam menjawab: ‘Aku di sini Tuhanku.’ Allah SWT berkata: ‘Apakah engkau tidak akan keluar?’ Adam menjawab: ‘Aku merasa malu kepada-Mu, Tuhanku.’ Allah SWT berkata: ‘Terkutuklah di bumi dari mana engkau diciptakan, dengan kutukan yang akan mengubah buahnya menjadi duri. Baik di surga maupun di bumi tidak ada pohon yang lebih unggul daripada akasia (talh) dan pohon bidara (sidr).[1] Kemudian Tuhan berkata: ‘Hawa, engkaulah yang membujuk hamba-Ku (Adam). Kehamilan akan sulit bagimu, dan ketika engkau akan melahirkan apa yang ada di dalam rahimmu, engkau akan sering berada dalam bahaya yang mematikan.’

“Kepada ular itu Dia berkata: Engkaulah yang membiarkan Iblis terkutuk masuk ke dalam perutmu, sehingga dia bisa membujuk hamba-Ku. Engkau dikutuk dengan kutukan yang akan mengakibatkan kakimu tertarik ke dalam perutmu, dan hanya tanah yang akan menjadi rizkimu. Engkau akan menjadi musuh anak-anak Adam, dan mereka akan menjadi musuhmu. Di mana pun engkau menemukan salah satu dari mereka, engkau akan melilit pada tumitnya, dan di mana pun dia bertemu denganmu, dia akan menghancurkan kepalamu.”

Wahb bin Munabbih, ketika ditanya tentang riwayat di atas, yaitu tentang kenapa malaikat diperbolehkan memakan buah khuldi, dia menjawab, “Allah SWT melakukan apapun yang Dia kehendaki.”

Photo ilustrasi: steemit.com

Riwayat lainnya disampaikan oleh Muhammad bin Qais (wafat antara tahun 743-744 M):

“Dia (Iblis) berbicara kepada Hawa dan berbisik kepada Adam. Dia berkata: ‘Tuhanmu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya engkau berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga).’[2] Dan (Iblis) meyakinkan mereka dengan sumpah: ‘Sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada engkau berdua.’[3] Hawa memotong pohon itu, dan itu berdarah. Bulu-bulu yang menutupi Adam dan Hawa terlepas,[4] ‘dan mulailah keduanya menutupinya (aurat) dengan daun-daun surga.’ Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: ‘Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: ‘Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?’[5] Kenapa kalian memakannya, padahal Aku sudah melarangnya untukmu?’

“Adam berkata: ‘Tuhanku, Hawa membuatku memakannya. Ketika Allah SWT bertanya kepada Hawa: ‘Mengapa engkau membuatnya memakannya?’ Dia (Hawa) menjawab: ‘Ular itu memerintahku untuk melakukannya.’ Lalu Allah SWT bertanya pada ular itu: ‘Mengapa engkau memerintahkan Hawa untuk melakukannya?’ Dan ular itu menjawab: ‘Iblis memerintahku untuk melakukannya.’ Allah berfirman: ‘Keluarlah engkau (Iblis) dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir.[6] Sekarang, engkau, Hawa, karena engkau menyebabkan pohon itu berdarah, engkau akan berdarah setiap bulan baru, dan engkau, ular, Aku akan memotong kakimu dan engkau akan berjalan melata dengan wajahmu. Siapa pun yang bertemu denganmu, akan menghancurkan kepalamu dengan batu. Turunlah kamu sekalian, sebahagian engkau menjadi musuh bagi sebahagian yang lain!’”[7]

Masih ada lagi beberapa riwayat lainnya yang meriwayatkan kisah di atas dengan berbagai variannya, namun kurang lebih, semuanya memaparkan jalan cerita yang hampir sama, yaitu Iblis masuk ke surga melalui ular, yang pertama dia bujuk adalah Hawa, kemudian Hawa mengajak Adam untuk memakan buah khuldi juga. Selanjutnya, terkait Q.S Al-A’raf Ayat 24 dan Al-Baqarah Ayat 36, “Turunlah kamu sekalian, sebahagian engkau menjadi musuh bagi sebahagian yang lain,” para ulama terdahulu menjelaskan, yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Adam, Hawa, Iblis, dan ular.

Ibnu Abbas dan Mujahid bin Jabir berkata:

“Adam, Hawa, Iblis, dan ular.”

Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, dan beberapa sahabat Nabi lainnya berkata:

“Dan Dia mengutuk ular itu, memotong kakinya, membuatnya berjalan di atas perutnya, dan membuat tanah sebagai rizkinya. Dia menjatuhkan Adam, Hawa, Iblis, dan ular itu ke bawah (bumi).” (PH)

Bersambung ke:

Kisah Tentang Adam (9): Tempat Dijatuhkannya Adam

Sebelumnya:

Kisah Tentang Adam (7): Buah Khuldi (1)

Catatan:

Seluruh artikel ini merupakan penceritaan ulang dari buku Al-Ṭabari, Taʾrīkh al-Rusūl wa al-Mulūk: Volume 1, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Franz Rosenthal (State University of New York Press: New York, 1989), hlm 276-281. Adapun informasi tambahan lainnya dicantumkan dalam catatan kaki.

Catatan Kaki:

[1] Lihat Q.S Al-Waqi’ah Ayat 28: Berada di antara pohon bidara yang tak berduri.

[2] Lihat Q.S Al-A’raf Ayat 20.

[3] Lihat Q.S Al-A’raf Ayat 21.

[4] Q.S Al-A’raf Ayat 26: Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

[5] Lihat Q.S Al-A’raf Ayat 22.

[6] Lihat Q.S Al-A’raf Ayat 18.

[7] Lihat Q.S Al-A’raf Ayat 24 dan Al-Baqarah Ayat 36.

9 Comments

  1. Kisah diatas adalah kisah yang ada dalam injil pada bab genesis…mohon di cek ulang karena saya pernah mendengar ceramah Ustazah Irena dan Felix Siauw ttg bab tersebut, Terutama ttg ular dan kutukan kehamilan bagi perempuan.

  2. Kisah diatas adalah kisah yang ada dalam injil pada bab genesis…mohon di cek ulang karena saya pernah mendengar ceramah Ustazah Irena dan Felix Siauw ttg bab tersebut, Terutama ttg ular dan kutukan kehamilan bagi perempuan.

    • Mas Edy yang kami hormati, setiap artikel yang kami terbitkan selalu berdasarkan referensi. Referensi dapat dilihat pada catatan kaki yang ada di setiap akhir artikel. Sebagai contoh, dalam artikel ini referensinya sepenuhnya berasal dari al-Tabari. Sampai sejauh ini al-Tabari dianggap sebagai salah satu sejarawan Islam terbesar. Apabila mas Edy membaca tulisan al-Tabari langsung (dalam bahasa Arab atau versi terjemahannya dalam bahasa Inggris), di sana beliau selalu mencantumkan nama-nama perawi terpercaya. Sebagai contoh, al-Tabari paling sering mengutip riwayat dari Ibnu Abbas RA, sepupu Nabi. Semoga dapat menjawab.

  3. Hawa, engkaulah yang membujuk hamba-Ku (Adam). Kehamilan akan sulit bagimu, dan ketika engkau akan melahirkan apa yang ada di dalam rahimmu, engkau akan sering berada dalam bahaya yang mematikan.”

    kalimat pertama saya baca
    hawa membujuk adam dan membicarakan kehamilan

    mungkin buah khuldi itu kata khiasan untuk berhubungan sex

    • manusia terdiri dari tiga unsur mas,
      jasad,hawa nafsu dan ruh, adam /hawa tinggal di surga atau di dunia sama saja tiga unsur tersebut tetap ada.
      seks adalah bahagian dari kehidupan manusia, apalagi apabila hawa isterinya adam kan halal mas, jadi buah kuldi bukan hub.seks.

      ustadz sayyid habib yahya

  4. Kata dia dlm surat al araf ayat 21 adalah setan mas , bukan iblis, ini bedanya sangat besar dlm pengertiannya.

    iblis memang setan tetapi setan tidak hanya iblis tetapi juga manusia dlm perihal sifat.

    cerita di atas ada khayalan belaka.

    ustadz sayyid habib yahya

    • Salam ya Habib, sekadar informasi, di dalam seri kesatu artikel ini, dijelaskan bahwa seri ini semuanya adalah penceritaan ulang dari karya Al-Ṭabari yang berjudul Taʾrīkh al-Rusūl wa al-Mulūk.

      Memang ada beberapa ulama yg menolak kisah-kisah seperti ini, menurut mereka ini sumbernya adalah dari riwayat-riwayat Israiliyat yang kebenarannya diragukan.

      Meski demikian, kami dari redaksi mengembalikan sepenuhnya kepada pembaca. Karena bagaimanapun, Al-Ṭabari adalah salah satu sejarawan Islam dari abad ke-10 yang karyanya diakui dan banyak dipakai sebagai sumber rujukan sejarah.

      Sekali lagi, penerimaan benar atau tidaknya, kami kembalikan sepenuhnya kepada pembaca. Mudah-mudahan, pada lain kesempatan, tidak menutup kemungkinan redaksi menerbitkan kisah ini dalam versi lainnya, dari sumber referensi kitab yang lain.

      Mudah-mudahan ini semua dapat memperkaya kajian khazanah keislaman kita semua.

  5. Cuma dalam PL yg tertulis ular utk mengungkapkan ttg peristiwa Adam. Dan apalagi ttg kehamilan yg membuat hawa mengalami bahaya. Btw mengutip mbok jangan di tambahi. Jika situ Islam takut sama Allah Krn menambahi yg batil.

  6. salam pak admin,
    sebagai bahan pertimbangan:
    apakah surganya adam/hawa dan iblis(jin) sama?

    jawabnya tidak. pernahkah melihat iblis(jin) makan buah-buahan?lucu kan
    iblis sebelumnya sudah keluar dari surganya jin, mustahil iblis memasuki surganya manusia.

    siapakah penyebab keluarnya adam/hawa dari surganya manusia?
    jawabnya adalah mereka sendiri karena mengikuti hawa nafsu mereka ,bukankah hawa nafsu itu adalah sifat setan pada diri manusia?lihat surat al araf ayat 21 ,tidak pantas mengkambing hitamkan iblis.
    Banyak yg menyangka bahwa saat adam turun ke dunia turunlah derajatnya dari manusia yg mulia, ini adalah pemikiran yg sangat salah justru naiklah derajat adam dari manusia biasa menjadi seorang nabi/rasul.

    wassalamualaikum wr.wb,
    ustadz sayyid habib yahya

Leave a Reply to Admin Cancel reply

Your email address will not be published.

*