Mozaik Peradaban Islam

Tokoh

Allamah Thabathabai: Filosof dan Mufasir Muslim Kontemporer (12): Dialog dengan Henry Corbin (2)

Bagi Thabathabai, sejarah pemikiran  Islam terlalu didominasi oleh dimensi personal dalam rangka memuja prestasi kemajuan kelompok maupun tokoh tertentu, tetapi pada saat yang sama seperti tak memperhatikan dimensi sosialnya yang sering justru lebih penting dan mendalam.  Pertemuan kedua antara Profesor Henry Corbin dengan Allamah Thabathabai berlangsung tahun 1961 di desa dekat Damavand, tempat Thabathabai… Teruskan Membaca

Pustaka

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf karya Abu Nasr as-Sarraj (1): Pengantar Redaksi

Al-Luma’ adalah salah satu ensiklopedia tasawuf paling awal dalam sejarah Islam. Dalam karya ini, Abu Nasr as-Sarraj secara antusias membuktikan keabsahan klaim kaum Sufi bahwa tasawuf adalah salah satu disiplin ilmu keislaman. Rubrik Pustaka akan memuat terjemahan dan tinjauan atas pelbagai karya para pemikir Islam, baik yang klasik maupun kontemporer. Dalam rubrik ini, pembaca akan diajak… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (13): Menunggangi Revolusi (5)

Setelah persiapan dirasa sempurna, kaum Abbasiyah memanggil penduduk Kufah untuk memilih khalifah kaum Muslim yang baru. Mereka menawarkan nama Abdullah Abu al Abbas, Imam Bani Abbas. Setelah menyampaikan tawaran tersebut, mereka berdebar-debar, menunggu sambutan dari masyarakat. Setelah Kota Kufah sepenuhnya dikuasai oleh kaum revolusioner pada tahun 132 H, masyarakat menunggu-nunggu apa yang selanjutnya akan terjadi.… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (21): Melamar Putri Ong Khan

Marco Polo dalam catatan sejarahnya menulis, Temujin meminta putri Ong Khan untuk dinikahkan. Ong Khan menjawab, “Kembalilah dan katakan kepadanya bahwa aku dengan segera lebih memilih melemparkan putriku ke dalam nyala api ketimbang mesti menyerahkannya kepadanya!” Semua orang menyadari bahwa Ong Khan sudah tua dan semakin mendekati akhir karirnya, tetapi tidak ada yang tahu pasti… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (12): Menunggangi Revolusi (4)

Awal tahun 132 H, kaum revolusioner berhasil mengusir pasukan Umayyah dan menguasai Kota Kufah. Sejauh itu, sebagian besar masyarakat masih mengira, semua revolusi ini adalah demi hak Ahlul Bait Rasulullah Saw. Tidak banyak yang menyadari, bahwa sebenarnya terdapat dua golongan di antara mereka, yaitu kaum Abbasiyah, dan para pendukung keluarga Ali dan Fatimah. Pada bulan… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (20): Sang Pemersatu

Temujin memaksa setiap rakyatnya hidup dengan gaya militer. Setiap 10 orang wajib bergabung dalam satu regu yang latar belakang anggotanya dari suku, klan, atau keluarga yang berbeda. Di dalamnya mereka wajib saling menolong. Hukuman mati bagi yang melanggarnya. Meski Temujin telah mendorong para pengikutnya untuk melaksanakan perkawinan antar suku dan adopsi, namun cara itu dinilai… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (11): Menunggangi Revolusi (3)

Ketika revolusi Abbasiyah sedang berada pada puncaknya di Khurasan, tersiar kabar bahwa Imam mereka, Ibrahim bin Muhammad wafat. Ini jelas menjadi pukulan telak bagi Abu Muslim. Tapi ravolusi harus tetap berlanjut. Dan sebagaimana amanat Muhammad bin Ali, tampuk kepemimpinan Bani Abbas setelah Ibrahim, sekarang beralih ke Abdullah Abu al Abbas, atau dikenal kemudian dengan julukan… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (19): Peleburan Mongol-Tatar

Temujin mengalahkan Tatar kembali, jumlah mereka ribuan. Semua laki-laki dewasa tanpa terkecuali dibunuh, sisanya diampuni. Untuk menyatukan suku, Temujin mendorong perkawinan campuran, dia sendiri menikahi putri Tatar, Yesugen dan Yesui. Pada tahun 1202, atau Tahun Anjing, masih pada tahun yang sama setelah Temujin mengalahkan klan Tayichiud, Ong Khan memerintahkan Temujin dalam operasi penyerangan lainnya. Dia… Teruskan Membaca

Tokoh

Allamah Thabathabai: Filosof dan Mufasir Muslim Kontemporer (11): Dialog dengan Henry Corbin (1)

Lahir di Paris, Profesor Henry Corbin tumbuh dalam tradisi pendidikan Katholik. Minatnya pada filsafat dan agama membawanya berkelana ke berbagai negeri. Saat di Iran dia ingin bertemu dengan Thabathabai yang dia anggap sebagai penerus tradisi filsafat Islam Persia. Dialog dan Korespondensi dengan Profesor Henry Corbin Sebagaimana sudah dijelaskan pada edisi-edisi sebelumnya, Thabathabai bukan sosok intelektual… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (18): Menyerang Klan Tayichiud

Sekitar 30 tahun lalu Temujin kecil disiksa dan diperbudak oleh klan ini. Kini dia berhasil mengalahkan mereka. Kepada keluarga miskin yang dulu menolongnya melarikan diri, Temujin masih ingat dan dia memberikan penghargaan khusus kepada mereka. Setelah mengalahkan klan Jurkin, Temujin memindahkan para pengikutnya ke hilir sungai Kherlen. Temujin mendirikan perkemahan barunya di dekat pertemuan Sungai… Teruskan Membaca

Sejarah

Kesultanan Malaka (3)

Selain karena didukung oleh kekuatan adidaya Tiongkok, Kesultanan Malaka memiliki dua keuntungan alamiah, yaitu letaknya yang strategis dan peredaran Angin Muson, yang menjadi instrumen penting dalam navigasi pelayaran kuno. Berkat persahabatannya dengan kekaisaran Tiongkok, kedudukan raja Parameswara kian hari kian kuat di Selat Malaka. Untuk memastikan kelanggengan hubungan diplomatiknya, Parameswara berkali-kali mengirim utusan ke Tiongkok.… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (17): Klan Jurkin

Klan Jurkin adalah bangsawan Mongol yang menolak mengakui Temujin sebagai khan. Dia kemudian mengalahkan mereka dan membunuh para petingginya. Anggota lainnya diampuni dan diberi tanah, bahkan ada yang diangkat anak. Cara ini adalah revolusi baru dalam dunia Mongol. Tidak lama sebelum penyerangan suku Tatar, Temujin pernah mengundang orang-orang klan Jurkin untuk perjamuan makan. Namun acara… Teruskan Membaca

Tokoh

Allamah Thabathabai: Filosof dan Mufasir Muslim Kontemporer (10): Bidayah dan Nihayah (2)

Filsafat adalah suatu pandangan dunia, maka sudah seharusnya seluruh bahasannya disusun dan diurut seperti tatanan alam yang matematis dan geometris. Mendahulukan suatu bahasan yang belum saatnya dibahas akan merusak dan memutus alur pemahaman ibarat memetik buah yang belum matang. Beberapa keistimewaan Haydari menyebutkan paling tidak ada lima keistimewaan Bidayah dan Nihayah yang sulit dicari tandingannya… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (16): Menyerang Tatar

Suku Tatar adalah suku terkaya dibanding suku manapun di Mongolia. Ketika Temujin menyerang mereka dan menang, bangsa Mongol yang compang-camping begitu terkejut melihat anak-anak Tatar yang pakaiannya berhiaskan emas dan perak. Pada tahun 1195, usia Temujin telah mencapai 33 tahun, dan persaingannya dengan Jamuka masih belum terselesaikan. Namun pada tahun itu sebuah peluang tidak terduga… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (10): Menunggangi Revolusi (2)

Pada tahun 129 H, Abu Muslim mulai memproklamirkan revolusi Abbasiyah di Khurasan. Nasr bin Sayyar selaku gubernur waktu itu segera menginformasikan ancaman ini pada Marwan bin Muhammad. Abu Muslim berhasil menguasai Khurasan. Tapi Ibrahim bin Muhammad, di jebloskan ke penjara oleh Marwan II. Pertempuran besar antara kelompok Yaman dan Mudhar terjadi di Kota Merv, ibu… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (15): Temujin Khan

Meskipun pengikutnya sedikit, Temujin mengangkat dirinya menjadi khan bagi orang Mongol. Jamuka yang tidak setuju merebus 70 pengikut Temujin dalam kuali untuk memusnahkan jiwa mereka. Tujuh adalah angka sial bagi orang Mongol. Pada tahun-tahun mendatang setelah perpisahan mereka, Jamuka dan Temujin masing-masing mengumpulkan sejumlah keluarga dan klan Mongol yang tercecer di berbagai tempat untuk menjadi… Teruskan Membaca

Tokoh

Allamah Thabathabai: Filosof dan Mufasir Muslim Kontemporer (9): Bidayah dan Nihayah (1)

Keberanian Allamah melanggar tabu pengajaran filsafat di Qum dan rangkuman pengalaman mengajar filsafat selama bertahun-tahun itulah yang kemudian melahirkan Bidayah dan Nihayah. Selain tafsir Al-Mizan, mahakarya Thabathabai yang juga monumental adalah dua karya filsafatnya yang berjudul Bidayah Al-Hikmah dan Nihayah Al-Hikmah yang ditulis dengan pendekatan matematis, rigorous, ketat, singkat, dan padat. Karya ini hingga sekarang… Teruskan Membaca

Sejarah

Kesultanan Malaka (2)

Pada awal abad ke 15, Tiongkok menggelar ekspedisi pelayaran terbesar dalam sejarah. Ekspedisi ini dipimpin oleh seorang laksamana bernama Cheng Ho. Misinya untuk membangun hubungan persahabatan dengna sebanyak mungkin bangsa di dunia. Parameswara melihat kesempatan emas di sini. Dia serta merta membangun persahabatan dengan Tiongkok. Dan Malaka pun menjadi negara kuat dalam lindungan adidaya Asia… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (14): Berpisah dengan Jamuka

Popularitas Temujin meningkat pesat di antara pengikut Jamuka. Jamuka memberi isyarat agar Temujin yang bukan berdarah murni, untuk pergi. Kelak, hubungan mereka akan menjadi permusuhan paling pahit dalam sejarah bangsa Mongol. Selama Temujin menjadi bagian dari kelompok Jamuka, maka dia akan dianggap sebagai kerabat jauh bertulang hitam yang berdarah campuran. Sementara itu Jamuka posisinya tetap… Teruskan Membaca

Sejarah

Kesultanan Malaka (1)

Dalam sejarah perkembangan Islam di Nusantara, sejarawan nyaris tak mungkin melewatkan arti penting dari Kesultanan Malaka. Kedudukan sebagai salah satu pusat perdagangan terbesar di dunia masa itu, menjadi salah satu faktor kunci yang mempercepat sirkulasi barang, informasi, dan nilai, ke seluruh Nusantara. Termasuk di antaranya, agama Islam. Pada akhir abad ke 14 dan awal abad… Teruskan Membaca