Mozaik Peradaban Islam

Tokoh

Allamah Thabathabai: Filosof dan Mufasir Muslim Kontemporer (3): Riwayat Pendidikan (2)

Thabathabai melanjutkan pendidikannya di hawzah di Najaf. Untuk mencapai kematangan spiritual dia menghabiskan hari-harinya dengan berpuasa. Bukan hanya puasa makan, dia juga puasa berbicara. Setelah berhasil menuntaskan pendidikannya di Tabriz, Allamah Thabathabai dan adiknya melanjutkan studi ke Najaf, yang merupakan pusat ilmu pengetahuan Syiah. Keistimewaan tempat ini tidak hanya karena banyak berkumpul para guru dan… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (3): Temujin (3)

Ketika bangsa Mongol melakukan penyerangan ke Hongaria dan Rusia, orang Eropa menyamaratakan semuanya dengan sebutan Tatar. Padahal bangsa Mongol dan Tatar berbeda. Temujin (Genghis Khan) sendiri adalah nama Tatar, padahal dia asli Mongol. Inilah penjelasannya. Bagi sebagian orang, akan cukup membingungkan untuk membedakan bangsa Mongol dan Tatar, karena dalam ekspedisi perang ke berbagai wilayah yang… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (4): Benih-Benih Revolusi (2)

“Wilayah Persia dan Khurasan merupakan kawasan yang kaya, posisinya demikian strategis, dan masyarakatnya sangat kreatif. Akan tetapi, masyarakat di Khurasan dan Persia tidak pernah sekalipun memantapkan kesetiaannya pada Dinasti Umayyah.”  Khurasan, berjarak ribuan mil dari ibu kota Dinasti Umayyah di Damaskus. Sehingga cukup sulit mengontrol wilayah ini secara seksama dari puncak kekuasaan. Meski demikian, dinamika politik… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (2): Temujin (2)

Ketika Temujin dilahirkan, tangan kanannya telah menggenggam gumpalan darah berwarna hitam. Sang Ibu muda, Hoelun, yang sendirian dan gugup, kebingungan. Apakah itu merupakan sebuah tanda tertentu? Kelahiran Temujin Sejarah bangsa Mongol dimulai pada sekitar pertengahan abad ke-12. Di salah satu tempat paling terpencil di bentangan bagian dalam Eurasia, di dekat perbatasan Mongolia dan Siberia yang… Teruskan Membaca

Tokoh

Allamah Thabathabai: Filosof dan Mufasir Muslim Kontemporer (2): Riwayat Pendidikan  (1)

Selama empat tahun Thabathabai gagal memahami pelajaran dari gurunya dan gagal dalam ujian. Gurunya berkata dengan keras, “Berhentilah menghabiskan waktuku dan waktumu!” Masa kecil Thabathabai dilewatinya dengan menjadi seorang yatim-piatu sejak usia 9 tahun. Ayah beliau wafat ketika Thabathabai masih berusia 5 tahun. Menyusul empat tahun kemudian ibunya, yang meninggal ketika melahirkan adiknya, Sayyid Muhammad… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (1): Temujin (1)

Bangsa Mongol dikenal sebagai bangsa beringas yang gemar berperang. Kekhalifahan Abbasiyah adalah salah satu korban mereka. Namun, bangsa ini dikemudian hari malah memeluk Islam dan mendirikan Dinasti Islam. Bangsa Mongol pada masanya pernah menjadi bangsa yang menguasai dunia. Padahal awal mulanya mereka hanyalah kelompok masyarakat nomaden yang tingkat peradabannya tidak semaju peradaban-peradaban lainnya yang jauh… Teruskan Membaca

Tokoh

Allamah Thabathabai: Filosof dan Mufasir Muslim Kontemporer (1)

Keluarga Thabathabi secara turun-temurun memegang kuat tradisi keilmuan. Namun di antara semuanya ada satu yang paling bersinar, dialah Allamah Muhammad Husein Thabathabai. Siapapun yang membaca sejarah Islam, tentu bisa menilai, bagaimana agama ini kian hari kian berkilau disinari oleh gemerlap capaian para sarjana dan ulamanya. Mereka datang berduyun-duyun tanpa henti selama lebih dari 14 abad… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (3): Benih-Benih Revolusi (1)

Bibit-bibit revolusi di dunia Islam sebenarnya terbentuk secara alamiah, sebagai efek samping dari kebijakan diskriminatif para khalifah Dinasti Umayyah terhadap penduduk yang non-Arab. Semangat ashobiyah yang berkembang pesat pada masa pemerintah Dinasti Umayyah telah melahirkan diskriminasi, perbudakan, perpecahan, dan penjajahan yang tidak bisa ditoleransi.     Revolusi Abbasiyah pertama kali meletus di daerah Khurasan, atau… Teruskan Membaca

Arsitektur

Benteng Merah Agra (4): Galeri Arsitektur Mughal

Dinasti Mughal berkuasa di India pada tahun 1526-1857. Dalam kurun waktu 300 tahun lebih, dinasti ini telah menorehkan sejarah arsitektur yang diakui dunia karena kejeniusan dan kompleksitasnya. Berikut ini adalah beberapa bangunan dan struktur yang dianggap penting di dalam Benteng Merah Agra: Jahangir Hauz. Ini adalah tangki monolitik, dibangun oleh Kaisar Jahangir. Tangki itu awalnya… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (2): Senjakala Imperium Umayyah

Dinasti Abbasiyah lahir dari sebuah revolusi. Sebagaimana halnya revolusi di dunia, revolusi Abbasiyah juga terdiri dua komponen utama, yaitu rakyat dan pemimpin. Persoalannya, bukan Bani Abbas yang meracik aspirasi masyarakat dan visi revolusi mereka. Dan bukan juga mereka yang dipahami oleh masyarakat sebagai pemimpin mereka. Dalam carut marut situasi politik di akhir periode kekuasaan Bani… Teruskan Membaca

Arsitektur

Benteng Merah Agra (3): Jalur Rahasia

Benteng Agra memiliki banyak ruangan dan bangunan rahasia di bawah tanah. Dikatakan bahwa seluruh benteng ini saling terhubung melalui terowongan dan jalur bawah tanah lainnya. Tata Letak Benteng Agra Benteng Merah Agra, jika dilihat dari atas, memiliki bentuk setengah lingkaran. Bangunan inti benteng tersebut menghadap ke tepi sungai Yamuna. Benteng Agra dikelilingi oleh dinding batu… Teruskan Membaca

Arsitektur

Masjid Agung Djenné (2): Identitas Kebudayaan dan Religiusitas Masyarakat Djenné

Bagi masyarakat Kota Djenné, Masjid Agung Djenné dengan segenap fungsi turunannya, bukan hanya tempat ibadah, tapi juga poros kebudayaan dan religiusitas yang membentuk identitas kolektif mereka di kota tersebut.   Meskipun tampak sangat megah dan solid, tapi Masjid Agung Djenne memiliki kelemahan mendasar. Dinding-dindingnya yang terbuat dari lumpur tersebut sangat mudah rusak ketika terkena hujan.… Teruskan Membaca

Tokoh

Al-Khawarizmi (5): Penemuan Besar Di Bidang Lainnya

Rumusan-Rumusan matematika Al-Khawarizmi telah banyak berpengaruh kedalam bidang-bidang lain, termasuk lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci yang dibuat berdasarkan rumusan matematika Al-Khawarizmi.   Al-Khawarizmi memiliki andil dalam beberapa bidang ilmu lain seperti dalam bidang astronomi dan geografi. Dalam bidang astronomi dia telah menulis beberapa karya dalam bentuk kitab, yaitu; kitab al-Amal bi al-Ustharlab, kitab Jadwal… Teruskan Membaca

Arsitektur

Masjid Agung Djenné (1): Design Eco-technology Dari Abad ke-13

Meskipun tidak secanggih dan se-komprehensif design arsitektur eco-technology modern, tapi dengan struktur dan bahan baku yang dimilikinya, Masjid Agung Djenné oleh sebagian sarjana dianggap sebagai bangunan yang memenuhi standar eco-technology, karena disamping murah, juga rendah karbon dan ramah lingkungan.     Dalam beberapa tahun terakhir, para arsitek dunia marak mempromosikan konsep eco-technology dalam design arsitekturnya.… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (1)

Umumnya sejarawan menilai bahwa era pemerintahan Dinasti Abbasiyah merupakan puncak masa keemasan peradaban Islam. Tapi di balik gemerlap pencapaian tersebut, sejarah politik Dinasti Abbasiyah tak kurang mengerikan dari sejarah bangsa-bangsa terdahulu. Tulisan ini hanya berupaya mengisahkan kronologi sejarah imperium terbesar abad pertengahan ini. Dari sekian banyak imperium yang pernah berdiri di muka bumi, sejarah tidak… Teruskan Membaca

Sejarah

Pasukan Salib Merebut Yerusalem (16)

Pada tanggal 15 Juli 1099, Yerusalem berhasil direbut oleh Pasukan Salib. Tapi apa yang terjadi setelahnya, banyak disesalkan baik oleh umat Kristen, Yahudi, dan Islam. Pasukan yang mengatasnamakan agama ini, melakjukan pembantaian kepada penduduk Yerusalem, baik yang Muslim maupun yang Yahudi. Ibn Athir menyebut jumlahnya mencapai 75.000 orang.   Setelah berhasil menaklukkan Antiokhia, pada 13… Teruskan Membaca

Arsitektur

Benteng Merah Agra (2): Puncak Peradaban Dinasti Mughal beserta Keruntuhannya

Di bawah Shah Jahan, Dinasti Mughal mencapai puncak peradabannya. Taj Mahal dan Masjid Agung Delhi, bersama monumen-monumen lainnya, didirikan oleh Shah Jahan. Di antara seluruh kaisar dari Dinasti Mughal, Akbar dikenal sebagai kaisar terbesar dan yang paling cakap dalam memimpin. Di bawah Akbar, Dinasti Mughal dibangun dan dikonsolidasikan kembali. Melalui peperangan tanpa henti, dia mampu… Teruskan Membaca

Sejarah

Pasukan Salib Merebut Yerusalem (15)

Meski hipotesis tentang adanya aliansi antara Fatimiyah dengan Pasukan Salib disangsikan, tapi Perang Salib yang kita persepsikan sebagai perang agama ini, sebenarnya tidak bersifat hitam-putih atau murni masalah agama. Dinamika politik yang terjadi pada masa itu demikian dinamis. Bahkan bisa dikatakan agama hanyalah isu politik yang digunakan untuk mengikat visi kolektif.     Sebagaimaan sudah… Teruskan Membaca

Tasawuf

Hagiografi Hasan al-Basri (7): Bapak Sufi Dunia

Surat Hasan al-Basri untuk Khalifah Umar bin Abdul Aziz: “Berhati-hatilah terhadap dunia ini dengan segala kewaspadaan; karena ia seperti seekor ular, halus saat disentuh, tetapi racunnya mematikan.” Manifestasi pertama sufisme – meskipun pada waktu itu belum ada istilah “sufi” – dapat ditemukan pada figur Nabi Muhammad SAW itu sendiri, lalu kemudian Ali bin Abi Thalib,… Teruskan Membaca

Sejarah

Pasukan Salib Merebut Yerusalem (14)

Dalam diskursus mengenai Perang Salib, muncul hipotesis yang mengatakan bahwa ada aliansi antara Pasukan Salib dengan Fatimiyah untuk mengalahkan Saljuk. Sebagai akibat adanya hipotesis ini – ketika nanti Pasukan Salib berhasil merebut Yerusalem dan melakukan pembantaian terhadap penduduknya – intrik politik Fatimiyah ini dianggap sebagai sumber kesalahannya.     Sebelum melanjutkan kisah penaklukkan Yerusalem oleh… Teruskan Membaca