Mozaik Peradaban Islam

Perjalanan Rosie Gabrielle Memeluk Islam (20): Tanya Jawab Setelah Masuk Islam (2)

in Mualaf

Last updated on July 28th, 2020 01:45 pm

Jangan mendengarkan ceramah radikal dari orang-orang yang memiliki interpretasi sendiri. Temukan dan cari kebenaranmu sendiri di dalam hatimu karena Tuhan akan membimbingmu di sepanjang jalan.

Foto: Rosie Gabrielle/Instagram

Apakah kamu (orang yang) spiritual dan apa yang membuat kamu masuk Islam secara khusus?

Ya, saya orang yang sangat spiritual dan telah melakukan perjalanan yang mendalam selama bertahun-tahun sekarang ini. Apa yang memanggil saya adalah untuk menjalani hidup untuk Tuhan dan menjadi versi terbaik dari diri saya melalui kepasrahan kepada ilahi yang Agung, memperdalam hubungan saya dengan diri saya, Tuhan, dan koneksi ke semua.

Setelah melihat secara langsung bagaimana Islam (Islam sebenarnya dari apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw) telah membawa begitu banyak kedamaian dalam kehidupan orang-orang yang saya temui, kebebasan dari rasa sakit mereka, dedikasi, dan penyerahan diri mereka pada cara hidup ini begitu menginspirasi, dan juga membaca ajaran Alquran dan melihat betapa mistisnya itu.

Bagaimana semuanya diatur secara ilahiah dan bagaimana Tuhan bekerja dengan cara yang begitu ajaib – saya terus menerus terpesona. Saya merasa dengan mendedikasikan diri saya pada jalan ini akan membawa saya lebih dekat ke tempat yang saya inginkan. Sejalan dengan diri saya dan semua.

Saya masih tidak mengikuti “agama”, memberi label berarti membatasi kemungkinan, dan Tuhan itu tidak terbatas dan mencakup semuanya. Bagi saya, menjadi Muslim, dan mengikuti Islam hanya berarti kehidupan yang didedikasikan untuk Tuhan dan menjadi versi terbaik dari diri saya.

Apa pendapatmu tentang kehidupan dan energi?

Kita semua adalah energi. Kita semua saling berhubungan dan Satu. Doronglah dirimu, cintai dirimu, cari pengetahuan yang lebih dalam tentang Yang ilahi dan apa yang ada di sekitar kita. Manfaatkan sumber energi yang ada di setiap orang dan segalanya.

Kita tidak berada di planet ini untuk menghasilkan uang dan memiliki rumah, mobil, dan pakaian mewah. Kita semua di sini dalam perjalanan. Dan kita perlu saling mendukung dan mencintai satu sama lain melalui proses ini, karena ini sulit! Hidup tidak mudah bagi siapa pun.

Dan bagi mereka yang cukup beruntung untuk berjuang dan diberi berkah ini untuk dapat melihat secara berbeda, untuk menemukan jalan pulang, ini tentang perjalanan jiwa dan kembali ke siapa kita sebenarnya, yang merupakan cahaya sinar ilahi.

Tetapi kebanyakan (orang) tersesat dalam kesakitan, rencana-rencana, dan penderitaan dari kisah hidup mereka. Carilah dan kamu akan menemukan.

Saya sangat terinspirasi oleh Islam, kultur, dan nilai-nilainya. Bagaimana caranya saya bisa masuk Islam? Siapa yang harus didekati?

Indah. Semudah satu, dua, tiga. Pertama, ketahuilah dalam hatimu apa yang ingin kamu lakukan – yaitu mengikuti jalan Tauhid dan kedamaian melalui Rahmat dan penyerahan kehendakmu kepada Tuhan dan berbuat baik dalam hidupmu untuk kamu dan orang lain, mengetahui ada satu Tuhan dan bahwa Nabi Muhammad saw dan seluruh nabi yang datang untuk mengajarkan kata-kata-Nya adalah utusan Tuhan dan berbicara mengenai kebenaran-Nya.

Kedua, bacalah syahadat, disarankan untuk memiliki saksi atau seseorang untuk membimbing jika kamu mau. Kamu dapat menemukan cara pengucapan (syahadat) dalam bahasa Arab daring yang mudah atau di video saya.

Kata-kata memiliki energi dan kemampuan untuk mempengaruhi, dan ini (syahadat) adalah konfirmasi dalam hatimu tentang apa yang kamu saksikan ketika kamu bersaksi tentang jalan yang ingin kamu ikuti.

Ketiga, lakukan penelitian sendiri dan baca langsung Alquran terjemahan bahasa Inggris yang baik. Saya merekomendasikan yang di atas (The Message of The Qur’an, terjemahan Alquran dan tafsirnya karya Muhammad Asad, penulis akan sedikit mengulasnya pada seri mendatang-pen).

Jangan mendengarkan ceramah radikal dari orang-orang yang memiliki interpretasi sendiri. Temukan dan cari kebenaranmu sendiri di dalam hatimu karena Tuhan akan membimbingmu di sepanjang jalan. Semoga kamu diberkahi dalam perjalananmu.

Foto: Rosie Gabrielle/Facebook

Hei, temanku adalah seorang mualaf yang sering bertanya padaku bagaimana menjadi kuat dari perundungan? Karena kamu begitu kuat.

Saya mengalami perundungan sepanjang hidup saya. Terutama karena saya “berbeda”, tetapi umumnya karena saya percaya diri dan orang-orang merasa iri dengan hal itu.

Tentang perundungan, hal yang harus kamu pahami adalah – dan itu adalah hal yang sulit untuk dipahami dan dilaksanakan, tetapi begitu kamu memahaminya – itu mudah.

Kasihanilah, mengapa orang merundung atau menjatuhkan orang lain – itu sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kamu! Semua itu, adalah rasa tidak aman dari mereka sendiri dan rasa sakit yang diproyeksikan kepada kamu.

Mungkin kamu melakukan sesuatu yang lebih baik daripada mereka, mungkin kamu mendapatkan lebih banyak perhatian daripada mereka, ini akan memicu respon mereka untuk menyerangmu, karena mereka merasa tidak layak dan tidak dicintai.

Orang yang menyakiti orang lain hanyalah orang tersakiti yang menginginkan perhatian dan cinta yang tidak mereka terima. Seringkali kasus anak yang menjadi perundung di sekolah benar-benar dipukuli dan atau diabaikan oleh orang tuanya sendiri.

Jadi dengan pemahaman ini, kasih sayang dan cinta di hatimu, ketahuilah jauh di lubuk hati bahwa tidak ada satu pun hal ini tentang kamu. Faktanya: gunakan energi ini agar bisa lebih ramah kepada orang-orang ini.

Jangan bereaksi atau membalas. Mereka perlu mengajarkan ini di sekolah dan memiliki sistem yang lebih baik.

Dalam kasus “perundungan agama”, yang juga saya alami sekarang – saya bisa melihat dengan jelas banyak hal – ketidaktahuan, ketakutan, dan intoleransi, tidak ada satupun hubungannya dengan saya – ini adalah “urusan”mereka.

Jadi berdirilah dengan kuat dan cintai jalanmu untuk melalui itu. Tidak perlu tersinggung, jawab saja dengan cinta.[1]

Di luar pertanyaan-pertanyaan di atas, yang dijawab dengan panjang oleh Rosie, dia juga menjawab pertanyaan-pertanyaan singkat dan dijawab dengan singkat pula. Di antaranya:

“Maukah kamu menikahi saya?” Rosie menjawab, “Tidak!”

“Apakah kamu akan berhaji/umrah?” Rosie menjawab, “Ya, tahun depan.”

“Apakah kamu akan mengenakan hijab permanen?” Rosie menjawab, “Tidak, itu bukan kewajiban.”

“Apakah kamu akan berhenti bermotor/menjelajah?” Rosie menjawab, “Jangan bercanda, tidak.”[2] (PH)

Bersambung ke:

Sebelumnya:

Catatan kaki:


[1] Facebook Rosie Gabrielle, “Dearest Friends”, dari laman https://www.facebook.com/RosieGabrielle/posts/1051604221844936, diakses 24 Juli 2020.

[2] Facebook Rosie Gabrielle, “HUMBLED GRATITUDE”, dari laman https://www.facebook.com/RosieGabrielle/photos/a.351375065201192/1055685281436830/, diakses 26 Juli 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*