Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Abdul Qadir

Invasi Prancis ke Aljazair (22): Kolonialisme Total

in Monumental

Para koloni Aljazair merancang strategi khusus untuk membuat Muslim di sana benar-benar menjadi masyarakat rendahan secara total dan permanen. Identitas Keislaman dan harga diri mereka dihancurkan, dan “Muslim” menjadi istilah baru yang berarti “masyarakat rendahan”. Setelah kerusuhan di Damaskus berakhir, Abdul Qadir tetap menepati janjinya dan tidak pernah kembali ke Aljazair. Abdul Qadir menghabiskan sisa…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (21): Abdul Qadir (18)

in Monumental

Semua agama dalam kitab (Islam, Kristen, dan Yahudi) bertumpu pada dua prinsip — untuk memuji Tuhan dan memiliki kasih sayang terhadap makhluk-makhluk-Nya…. Hukum Muhammad menempatkan kepentingan terbesar pada kasih sayang dan pengampunan. Bagaimana menjelaskan pecahnya kekerasan sektarian yang begitu ganas di Damaskus pada tahun 1860? Penulis buku The Compassionate Warrior: Abdul Qadir of Algeria, Elsa…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (20): Abdul Qadir (17)

in Monumental

Abdul Qadir telah menyelamatkan 11.000-12.000 orang Kristen dalam kerusuhan Damaskus. Sementara itu, Gubernur Ottoman, Ahmad Pasha dihukum tembak mati karena dianggap membiarkan kerusuhan. Dengan berpindahnya orang-orang Kristen ke benteng, kini sebagian besar rumah Abdul Qadir yang luas menjadi kosong. Dari benteng, Abdul Qadir segera kembali ke rumahnya untuk menyelamatkan lebih banyak orang Kristen. Kali ini…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (19): Abdul Qadir (16)

in Monumental

“Orang-orang Kristen ini adalah tamuku. Cobalah untuk mengambil salah satu dari mereka, dan kalian akan tahu seberapa baik prajuritku bertarung. Kami akan berjuang untuk sebuah keadilan, seperti yang telah kami lakukan sebelumnya!” seru Abdul Qadir kepada para perusuh. Pengepungan di Rumah Abdul Qadir Ketika kerusuhan di Damaskus pecah, kota ini bagaikan wilayah liar, kekuatan dan…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (18): Abdul Qadir (15)

in Monumental

Beberapa anak Muslim menggambar salib, lalu meludahi dan menghamburkan sampah di atasnya. Orang-orang Kristen marah, mereka dipukuli. Hal inilah yang memicu kerusuhan besar di Damaskus pada tahun 1860. Kerusuhan di Damaskus Pada hari Minggu, 8 Juli 1860, di salah satu sudut kota Damaskus, beberapa anak lelaki Muslim menggambar salib di atas trotoar di daerah pemukiman…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (17): Abdul Qadir (14)

in Monumental

Ketika orang Kristen di Damaskus hendak dibantai, Abdul Qadir berkata, “Aku akan berangkat ke pemukiman orang Kristen, dan di sana aku akan bertarung selama aku masih bernafas. Aku akan mati, jika diperlukan, demi kehormatan Islam, yang hukumnya melarang kejahatan seperti ini.” Konspirasi Pembantaian Kristen Orang-orang Kristen di Damaskus, sebagian besar bermadzhab Ortodoks Yunani dan Katolik…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (15): Abdul Qadir (12)

in Monumental

Di Damaskus, Abdul Qadir mengajari para ulama tentang karya Ibnu Arabi. Namun otoritas keagamaan setempat tidak menyukainya. Peristiwa yang terjadi kepada Ibnu Arabi enam abad sebelumnya terulang kembali. Guru Spiritual Di Damaskus, Abdul Qadir membeli tiga rumah yang sangat besar. Rumah-rumah itu kemudian disatukan sehingga luasnya seperti lapangan sepak bola. Rumah itu tidak hanya cukup…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (14): Abdul Qadir (11)

in Monumental

Semasa hidupnya, di Damaskus Ibnu Arabi menentang ide-ide keagamaan ortodoks, dan dia melontarkan kritik keras terhadap para pemuka agama setempat. Setelah kematiannya, karena kesal, untuk membalas dendam mereka menimbun sampah di makamnya. Bagi Abdul Qadir, Ibnu Arabi adalah guru spiritualnya, oleh karena itulah dia ingin menetap di Damaskus. Ibnu Arabi dan Damaskus Setelah tiba di…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (13): Abdul Qadir (10)

in Monumental

Ketika hendak meninggalkan Prancis, salah seorang biarawati yang pernah bertemu dengannya menulis, “Tidak ada kebajikan Kristen yang tidak dipraktikkan Abdul Qadir kecuali dalam tingkat tertinggi.” Menuju Konstantinopel Sebelum meninggalkan Prancis, Abdul Qadir ingin melihat kota Paris terlebih dahulu, untuk belajar lebih banyak tentang peradaban Prancis, dan menyatakan penghargaannya atas dukungan yang ditunjukkan oleh begitu banyak…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (12): Abdul Qadir (9)

in Monumental

William Makepeace Thackeray, penyair ternama Inggris, demi membebaskan Abdul Qadir, menuliskan sebuah puisi untuknya, “Hancurkan sangkarmu, maka sayapmu yang tidak berdaya akan membentang kembali.” Bebas Di Inggris, baik jurnalis maupun penyair sama-sama mengangkat pena mereka untuk menuliskan kisah tentang pahlawan Aljazair yang mereka anggap eksotis ini. Jika sebelumnya pers Inggris senang memberitakan tentang kesulitan yang…

Teruskan Membaca