Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Jalal ad-Din Mingburnu

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (65): Jalal ad-Din Mingburnu, Sultan Terakhir Khwarizmia (5)

in Sejarah

Meskipun hidupnya berakhir dengan tragis, namun sejarah mencatat, Jalal ad-Din adalah satu-satunya penguasa di Timur Tengah yang keahlian militernya mampu menandingi pasukan Genghis Khan. Bangsa Mongol kembali muncul di Persia tengah pada tahun 1227, [1] kali ini mereka datang tanpa kehadiran Genghis Khan, sebab dari sekitar tahun 1223 dia telah kembali ke Mongolia. Setelah pelarian…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (64): Jalal ad-Din Mingburnu, Sultan Terakhir Khwarizmia (4)

in Sejarah

Setelah menyeberangi Sungai Indus, Jalal ad-Din masih belum tamat. Dari India, dia akan membangun kekuatannya kembali untuk menghadapi Mongol. Sultan Jalal ad-Din Mingburnu sampai di seberang Sungai Indus dengan selamat. Jika sebelumnya Genghis Khan memberi pengampunan kepada Jalal ad-Din dengan membiarkannya menyeberang, maka hal itu tidak berlaku untuk para pengikutnya. Pasukan Jalal ad-Din yang mencoba…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (63): Jalal ad-Din Mingburnu, Sultan Terakhir Khwarizmia (3)

in Sejarah

Jalal ad-Din bertarung seperti singa yang marah. Namun sia-sia, pasukan Mongol terlalu banyak. Dengan kudanya dia melompat dari atas tebing ke Sungai Indus. Melihat ini Genghis Khan berkata, “Seorang putra yang harus dimiliki seorang ayah.” Pasukan Mongol dengan segera mengepung pasukan Jalal ad-Din Mingburnu dengan formasi setengah lingkaran. Dengan sungai berada di belakang Jalal ad-Din,…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (62): Jalal ad-Din Mingburnu, Sultan Terakhir Khwarizmia (2)

in Sejarah

Untuk pertama kalinya, Genghis Khan memerintahkan pemusnahan massal, tidak terkecuali, termasuk anak-anak, ibu hamil, dan bahkan hewan. Setelahnya, Bamiyan berubah nama menjadi Mau-Baligh, yang dalam bahasa Persia berarti “Kota Terkutuk.” Setelah kematian Mutugen, cucu kesayangannya, Genghis Khan tidak membiarkan dirinya larut dalam rasa sakit, menderita, menangis, ataupun berduka. Setiap kali menghadapi kesulitan besar atau derita…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (61): Jalal ad-Din Mingburnu, Sultan Terakhir Khwarizmia (1)

in Sejarah

Di Bamiyan, Mutugen, cucu kesayangan Genghis Khan tewas terkena panah. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Genghis Khan menangis ketakutan, marah, dan juga mengalami kesedihan yang tidak tertahankan. Pada artikel sebelumnya kita telah menjelaskan, bahwa setelah tewasnya Sultan Muhammad II, takhta Kesultanan Khwarizmia diserahkan kepada putranya yang bernama Jalal ad-Din Mingburnu. Kali ini kita akan melanjutkan…

Teruskan Membaca