Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Karbala

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (14): Sayyid Jafar Barzanji (9): Tasawuf sebagai Titik Temu (5)

in Studi Islam

Jika hendak ditarik kesimpulan apakah Sayyid Jafar Barzanji itu Sunni atau Syiah? Maka berdasarkan teks sejarah dia adalah seorang Sunni, namun dengan pemikiran yang sangat akrab dengan pemahaman Syiah. Sanai dan Rumi (2) Pada artikel kali ini kita masih dalam pokok pembahasan titik temu antara Sunni dan Syiah yang berada dalam Tasawuf. Kita lanjutkan kembali…

Teruskan Membaca

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (13): Sayyid Jafar Barzanji (8): Tasawuf sebagai Titik Temu (4)

in Studi Islam

Sanai menulis, “Agama adalah Husainmu, sedang syahwat dan harapan adalah babi-babi dan anjing-anjingmu. Bagaimana kau bisa terus mencerca Yazid dan Syimir? (Padahal) kau adalah adalah Yazid dan Syimir untuk Huseinmu?” Sanai dan Rumi (1) Sekarang kita akan kembali kepada pemikiran Sayyid Wahid Akhtar di awal-awal mengenai pembahasan titik temu antara Sunni dan Syiah berada di…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (15): Rahasia Aspek Tempat (2)

in Studi Islam

“Setiap hari adalah Asyura, dan setiap tempat adalah Karbala.” –O– Pada hari pertama Muharam, Sayidina Husein dan rombongan tiba di wilayah Nainawa. Rombongan melanjutkan prosesi melewati Ghadiriyah menuju lokasi yang disebut dengan Karbala. Sebelum berhenti, Sayidina Husein menanyakan nama lokasi itu. Seseorang memberitahunya bahwa tempat itu bernama Karbala. Beliau lalu menjawab, “Memang, inilah tempat karb…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (14): Rahasia Aspek Tempat (1)

in Studi Islam

“Dalam perjalanan menuju Kufah, Sayidina Husein ditawari bantuan 20.000 tentara terlatih untuk melindunginya, namun beliau menolak. Jelas bahwa Sayidina Husein tidak menyiapkan strategi militer. Tujuannya adalah revolusi penyadaran.” –O– Salah satu aspek penting dalam gerakan Sayidina Husein adalah tempat-tempat yang beliau lalui menuju Karbala. Belum ada riset luas mengenai signifikansi khas masing-masing tempat, tapi jelas…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (10): Memaknai Asyura

in Studi Islam

“Terhadap masyarakat yang mencintai Husein namun membiarkannya pergi sendirian, penyair Arab, Farazdaq, mengungkapkan, ‘Hati mereka bersamamu, tetapi pedang mereka terhunus untuk membunuhmu’.” –O– Asyura adalah hari perlawanan suci Sayidina Husein, cucu Nabi Muhammad SAW, terhadap kekuasaan korup yang tumbuh di dalam tubuh umat. Drama sakral itu membawa begitu banyak renungan dan pelajaran. Ribuan buku dan…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (9): Asyura

in Studi Islam

“Singgasana yang dibangun Umayyah dengan susah payah mulai runtuh dengan perlahan setelah mereka membantai keluarga Rasulullah dalam Asyura. Yang hak dan yang batil menjadi terang benderang. Setelahnya, Umayyah tidak pernah sama lagi. Sampai berakhirnya dinasti ini, pemberontakan tidak pernah kunjung padam.” –O– Asyura Hari itu, tanggal 10 Muharram 61 H, Sayidina Husein keluar dengan mengenakan…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (8): Karbala

in Studi Islam

“Sesungguhnya aku tidak melihat kematian kecuali sebagai kebahagiaan dan kehidupan bersama orang zalim sebagai kenistaan.” ~Husein bin Ali –O– Di Mekkah, Sayidina Husein tak hentinya memperingatkan semua tokoh dan masyarakat Islam waktu itu tentang situasi yang demikian mengancam eksistensi Islam. Dia pun lugas menyatakan takkan pernah mungkin memberikan baiat kepada Yazid, yang diketahui umum sebagai…

Teruskan Membaca

Pedang Zulfiqar (5)

in Monumental

“Sejarawan mencatat, Pedang Zulfiqar terakhir kali muncul ke hadapan publik dan terlihat beraksi di medan pertempuran, adalah pada waktu terjadi tragedi Karbala. Ketika itu, Al Husein, cucu kinasih Rasulullah, bertarung dengan mengenakan baju zirah Nabi dan Pedang Zulfiqar di tangannya. Setelah itu, informasi tentang keberadaan Pedang ini menjadi simpang siur.” —Ο—   Demikianlah beberapa peperangan legendaris…

Teruskan Membaca