Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Kisah

Ibrahim bin Adham (11): Hikayat Sultan Ibrahim bin Adham dalam Sastra Melayu (2)

in Tasawuf

Ibrahim memakan buah delima di sungai. Sebagai ganti atas itu, pemilik kebun meminta Ibrahim untuk menikahi Siti Saleha, putrinya yang berparas elok. Pada suatu hari dia mendapatkan sebuah delima yang hanyut di sungai. Setelah separuh dimakannya, dia pun menjadi sangat menyesal karena hal itu dilakukannya tanpa seizin yang mempunyainya. Dia bertekad hendak mencari siapa pemilik…

Teruskan Membaca

Ibrahim bin Adham (10): Hikayat Sultan Ibrahim bin Adham dalam Sastra Melayu (1)

in Tasawuf

Kisah Ibrahim jauh menembus hingga ke India dan Indonesia. Di Indonesia lebih tepatnya ia masuk ke dalam lingkungan masyarakat Melayu, Jawa, Sunda, dan Bugis. Berikut ini adalah kisahnya. Demikianlah, dalam artikel-artikel sebelumnya kami telah menyampaikan kisah Ibrahim bin Adham menurut versi Farid al-Din Attar dalam Tadhkirat al-Awliya, yang mana berasal dari bahasa Persia. Namun, menurut…

Teruskan Membaca

Ibrahim bin Adham (9): Karamah Ibrahim

in Tasawuf

Ibrahim duduk di tepi sungai Tigris menjahit jubah tipisnya. Jarumnya jatuh ke sungai. Dia meminta ke sungai untuk mengembalikan jarumnya. Ribuan ikan muncul sambil membawa jarum mas di mulut mereka. Ibrahim dan Prajurit Ibrahim sedang melakukan perjalanan di gurun pada suatu hari ketika dia ditegur oleh seorang prajurit. “Siapakah engkau?” prajurit itu bertanya. “Seorang pelayan,”…

Teruskan Membaca

Ibrahim bin Adham (8): Pertemuan dengan Iblis dan Jibril

in Tasawuf

Ibrahim berjalan selama tiga hari di gurun tanpa makanan apa pun. Iblis mendatanginya, “Apakah engkau meninggalkan kerajaanmu hanya untuk pergi berziarah dengan kelaparan?” Keimanan kepada Allah “Suatu waktu,” Ibrahim menceritakan, “aku sedang melakukan perjalanan di padang pasir dengan menaruh kepercayaanku kepada Allah. Selama beberapa hari aku tidak menemukan apa pun untuk dimakan. “Aku teringat seorang…

Teruskan Membaca

Ibrahim bin Adham (7): Kedermawanan Ibrahim

in Tasawuf

Ibrahim naik perahu dengan rambut panjang dan pakaian compang-camping. Seseorang menjambak rambut dan mencabutnya serta menampar lehernya untuk bahan tertawaan. Tiba-tiba badai datang. Kepedulian kepada Teman Sahl bin Ibrahim menceritakan kisah berikut ini: Aku melakukan perjalanan dengan Ibrahim-e Adham (“e” biasanya digunakan oleh orang-orang Persia, maknanya sama dengan “bin”, yang berarti “putra”), dan dalam perjalanan…

Teruskan Membaca

Ibrahim bin Adham (6): Pemuda yang Dirasuki Setan

in Tasawuf

Suatu waktu Ibrahim melihat pemuda yang sangat bersemangat hidupnya, tidak pernah tidur baik siang maupun malam. Ibrahim melakukan penyelidikan. Alasan Mengapa Tidak Menikah Suatu hari Ibrahim bin Adham ditanya, “Apa yang terjadi kepadamu, sehingga engkau pergi meninggalkan kerajaanmu?” “Suatu hari aku sedang duduk di singgasanaku,” kenangnya. “Sebuah cermin dipasang di depanku. Aku melihat ke cermin…

Teruskan Membaca

Ibrahim bin Adham (5): Pencarian Putra Ibrahim

in Tasawuf

Ibrahim meninggalkan anak yang masih menyusui ketika di Balkh. Anak yang kini sudah besar itu mencarinya ke Makkah. Belum lama bertemu, putranya meninggal di pelukannya. Ketika Ibrahim bin Adham pergi dari Balkh, dia meninggalkan seorang anak laki-laki yang masih menyusui. Anak itu, yang kini sudah besar, suatu hari bertanya kepada ibunya tentang ayahnya. “Ayahmu hilang,”…

Teruskan Membaca

Ibrahim bin Adham (4): Hijrah ke Makkah

in Tasawuf

Di padang gurun dia bertemu seseorang yang mengajarinya Nama-nama Allah. Tidak lama kemudian dia bertemu Nabi Khidr yang berkata, “Ibrahim, tadi itu adalah saudaraku Daud yang mengajarimu.” Farid al-Din Attar menuturkan: Ketika apa yang dilakukan oleh Ibrahim bin Adham diketahui oleh banyak orang, dia menjadi terkenal karenanya. Oleh karena itu dia memutuskan untuk meninggalkan gua…

Teruskan Membaca

Ibrahim bin Adham (3): Pertemuan dengan Nabi Khidr AS (2)

in Tasawuf

Di Merv, Ibrahim melihat seseorang yang hampir tenggelam di sungai. Dia berseru, “Ya Allah, selamatkanlah dia!” Orang itu mengambang di udara. Baiklah, mari kita lanjutkan kisah Ibrahim bin Adham sebagaimana yang disampaikan oleh Farid al-Din Attar dalam Tadhkirat al-Awliya. Pada artikel sebelumnya telah disebutkan bahwa Ibrahim bertemu dengan Nabi Khidr as sebanyak dua kali, dan…

Teruskan Membaca

Ibrahim bin Adham (2): Pertemuan dengan Nabi Khidr AS (1)

in Tasawuf

Suatu malam Ibrahim tertidur di istananya. Tengah malam atap bederak, seseorang berjalan di atas. “Siapa di sana?” dia berteriak. “Seorang sahabat,” jawabnya. Ibrahim bin Adham di dalam legenda dikenal luas sebagai penguasa Balkh, Khurasan (daerah ini sekarang meliputi sebagian Iran, Afghanistan, dan Asia Tengah), yang turun takhta untuk menjalani kehidupan zuhud. Namun menurut N. Hanif,…

Teruskan Membaca