Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Kitab - page 4

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf Karya Abu Nasr as-Sarraj (15): Bab 51, Tafsir Alquran Kaum Sufi

in Pustaka

Allah akan mewariskan ilmu yang sebelumnya tidak mereka keta­hui, yakni yang Allah bukakan untuk orang-orang pilihan-Nya. Bab 51: Bagaimana Kaum Sufi Mengambil Penafsiran yang Tepat dalam Memahami Alquran, Hadis dan Sumber-sumber lain serta pelbagai Metode Tafsir mereka Syaikh [Abu Nashir Al-Sarraj] berkata, sebagai jawaban atas pertanyaan makna ‘penafsiran mendalam’ (deeper interpretations), bahwa istilah tersebut merujuk…

Teruskan Membaca

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf Karya Abu Nasr as-Sarraj (14): Bab 18, Bagaimana Mengenal Allah?

in Pustaka

Akal itu sangat lemah dan hanya akan mampu menunjukkan pada sesuatu yang lemah pula seperti dirinya. Ketika Allah menciptakan akal, Dia bertanya kepadanya, ‘Siapakah Aku?’ Tapi akal terdiam, tak bisa menjawab. Bab 18: Tentang Pertanyaan: “Bagaimana Anda Mengenal Allah?” dan Perbedaan Antara Mukmin dan Arif Seseorang bertanya pada Abu Al-Husain Al-Nuri, semoga Allah merahmatinya, “Bagaimana…

Teruskan Membaca

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf Karya Abu Nasr as-Sarraj (13): Bab 17, Sifat Ahli Makrifat

in Pustaka

Yahya bin Muadz ar-Razi berkata, “Dunia itu ibarat mempelai wanita. Barangsiapa mencarinya, maka dia akan menjadi sahayanya. Sedangkan orang yang menolaknya melalui sikap zuhud akan menghitamkan wajah, mencabut sanggul, dan mengoyakkan pakaian dunia.” Bab 17: Sejumlah Sifat Ahli Makrifat dan Pendapat Sufi Mengenainya Yahya bin Muadz ar-Razi, semoga Allah merahmatinya, berkata, “Selama seorang hamba mencari…

Teruskan Membaca

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf Karya Abu Nasr as-Sarraj (12): Bab 16, Hakikat Spiritual Makrifat (2)

in Pustaka

Abu al-Husain Al-Nuri berkata, “Apa makna ketidakbermulaan tanpa ketidakberakhiran? Di antara keduanya tidak ada pembatas, sebagaimana yang awal adalah yang akhir, dan yang akhir adalah yang awal.” Seseorang bertanya pada Abu al-Husain Al-Nuri,[1] semoga Allah merahmatinya, “Bagaimana akal tidak sanggup memahami-Nya, padahal Allah hanya dapat diketahui dengan akal?” Dia menjawab, “Bagaimana sesuatu yang memiliki batas…

Teruskan Membaca

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf Karya Abu Nasr as-Sarraj (11): Bab 16, Hakikat Spiritual Makrifat (1)

in Pustaka

Ahmad bin Atha berkata, tak ada jalan untuk menuju makrifat Hakikat karena tidak mungkin untuk menembus keabadian Ilahi. Bab 16: Penjelasan atas Apa yang Kaum Sufi Katakan tentang Hakikat Spiritual Makrifat dan Sifat-Sifat Orang Arif Seseorang bertanya pada Abu Said al-Kharraz,[1] semoga Allah merahmatinya, tentang makrifat. Dia menjawab, “Makrifat itu datang lewat dua sisi: pertama,…

Teruskan Membaca

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf Karya Abu Nasr as-Sarraj (10): Bab 12, Ilmu Batin

in Pustaka

Ilmu itu ada dua, ilmu lahir dan ilmu batin. Alquran dan hadis Rasulullah juga memiliki lahir dan batin. Begitu pula Islam, memiliki aspek lahir dan batin. Hanya orang bodoh yang tidak menyadarinya. Bab 12: Pengukuhan atas Adanya Ilmu Batin dan Uraian tentang Kebenaran dan Argumentasinya Syaikh Abu Nashr as-Sarraj, semoga Allah merahmatinya, berkata: Ada sekelompok…

Teruskan Membaca

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf Karya Abu Nasr as-Sarraj (9): Bab 9, Pentingnya Kepakaran Cabang Ilmu

in Pustaka

Ali bin Abi Thalib berkata, “Rasulullah mengajariku 70 bab ilmu yang tidak pernah beliau ajarkan kepada siapapun selain aku.” Bab 9: Ihwal Perlunya Kualifikasi Unik dalam Pembelajaran Agama dan Adanya Keunikan tiap Disiplin bagi Praktisinya, serta Bantahan atas Mereka yang Mengingkari Cabang Ilmu Tertentu dan Menolak untuk Merujuk Pada Pakar yang Seharusnya Syaikh Abu Nashr…

Teruskan Membaca

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf Karya Abu Nasr as-Sarraj (8): Bab 8, Ilmu Kaum Sufi Lebih Unggul Dibanding Ahli Fiqih

in Pustaka

Umur manusia tidaklah mungkin dihabiskan sekadar untuk memiliki pengetahuan spesifik mengenai hukum-hukum yang terbatas. Sementara ilmu sufistik seperti isyarat, manifestasi, gerak-gerik ruh, pemberian, dan karunia dari samudera kedermawanan Ilahi tidaklah berhingga. Bab 8: Tentang Argumen Balasan Kaum Sufi terhadap Mereka yang Memprofesikan Kepakaran Hukum, dan Penjelasan yang Berdasarkan Dalil tentang Pemahaman Agama yang Mendalam Syaikh…

Teruskan Membaca

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf Karya Abu Nasr as-Sarraj (7): Bab 7, Bantahan atas Tuduhan bahwa Sufi adalah Kelompok Orang Bodoh

in Pustaka

Rasulullah: “Karena syafaat salah seorang dari umatku, jumlah yang masuk surga menjadi sebanyak suku-suku Rabi’ah dan Mudhar. Orang tersebut adalah Uwais al-Qarni.” Bab 7: Bantahan terhadap Orang yang Menuduh Kaum Sufi sebagai Kelompok yang Bodoh dan Ilmu Tasawuf tidak Berlandaskan Alquran dan Sunnah Syaikh Abu Nashr as-Sarraj, semoga Allah merahmatinya, berkata: Tiada perselisihan di kalangan…

Teruskan Membaca

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf Karya Abu Nasr as-Sarraj (6): Bab 6, Kualitas Khusus Kaum Sufi

in Pustaka

Kaum Sufi tunduk dan berserah diri kepada-Nya serta membebaskan diri dari ketergantungan pada usaha dan kekuatan diri sendiri. Bab 6 : Kualitas-Kualitas Khusus Kaum Sufi Seputar Isu-Isu Epistemologis Syaikh Abu Nashr as-Sarraj, semoga Allah merahmatinya, berkata: Kaum Sufi juga memiliki ciri khusus yang berbeda dengan kalangan terpelajar agama lain dalam menggunakan ayat-ayat Kitab Allah yang…

Teruskan Membaca