Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Legenda

Ibrahim bin Adham (2): Pertemuan dengan Nabi Khidr AS (1)

in Tasawuf

Suatu malam Ibrahim tertidur di istananya. Tengah malam atap bederak, seseorang berjalan di atas. “Siapa di sana?” dia berteriak. “Seorang sahabat,” jawabnya. Ibrahim bin Adham di dalam legenda dikenal luas sebagai penguasa Balkh, Khurasan (daerah ini sekarang meliputi sebagian Iran, Afghanistan, dan Asia Tengah), yang turun takhta untuk menjalani kehidupan zuhud. Namun menurut N. Hanif,…

Teruskan Membaca

Ibrahim bin Adham (1): Pengantar

in Tasawuf

Ibrahim bin Adham adalah salah satu tokoh sufi yang paling terkemuka pada abad ke 2 H. Dia menjadi gambaran ideal bagi para sufi generasi berikutnya terutama karena telah meninggalkan kemewahan pada masa mudanya. Redaksi Gana Islamika sebelumnya sudah pernah memuat artikel tentang Ibrahim bin Adham, namun artikel tersebut merupakan bagian dari rangkaian seri artikel tentang…

Teruskan Membaca

Kisah Kareem Abdul Jabbar (3): Terinspirasi Malcolm X

in Mualaf

Kareem tercerahkan dengan kata-kata Malcolm X yang mengatakan, bangunan rasis telah jauh memenjarakan dirinya sebelum mendekam di tembok penjara. “Aku tahu dimana yang tidak cocok denganku, yaitu di Gereja Katolik,” kata Kareem yang waktu itu masih bernama Ferdinand Lewis Alcindor Jr.[1] Dia meninggalkan pendidikan Katholik seiring kepergiannya ke New York untuk UCLA.  Kareem memiliki alasan,…

Teruskan Membaca

Kisah Kareem Abdul Jabbar (2): Tidak Ada Tempat Aman untuk Kareem Kecil

in Mualaf

Kareem, sang legenda NBA, semasa kecil tumbuh dengan sensitifitas dan “kemarahan”, karena kerap kali dia dikatai “negro”,  sebuah panggilan yang ditujukan untuk melecehkan orang kulit hitam. Kareem Abdul Jabbar Lahir di New York, dua tahun setelah akhir Perang Dunia II.  Dia adalah anak pendiam dan canggung yang hanya memiliki ketertarikan pada buku dan kisah-kisah sejarah.…

Teruskan Membaca

Kisah Kareem Abdul Jabbar (1): Legenda NBA Tiga Era

in Mualaf

Kareem memiliki agama baru, yaitu Islam, namun orang-orang di klubnya mempersoalkan pilihannya ini dan memaksanya untuk keluar. “Sekarang aku adalah Kareem Abdul Jabbar, sebuah manifestasi dari sejarah Afrika, kebudayaan dan keyakinanku,” ujar Kareem.[1] Amerika Serikat, musim panas 1966, sebagian anak-anak sekolah menengah atas melanjutkan studi ke Universitas, sebagian besar lain mengikuti wajib militer kemudian dikirim…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (2): Temujin (2)

in Sejarah

Ketika Temujin dilahirkan, tangan kanannya telah menggenggam gumpalan darah berwarna hitam. Sang Ibu muda, Hoelun, yang sendirian dan gugup, kebingungan. Apakah itu merupakan sebuah tanda tertentu? Kelahiran Temujin Sejarah bangsa Mongol dimulai pada sekitar pertengahan abad ke-12. Di salah satu tempat paling terpencil di bentangan bagian dalam Eurasia, di dekat perbatasan Mongolia dan Siberia yang…

Teruskan Membaca