Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Mengenal Allah

Mengenal Allah (9): Epilog: Kisah Penggali Kubur yang Menyetubuhi Mayat

in Tasawuf

Seorang penggali kubur di Madinah mengetahui ada perempuan muda yang dikuburkan. Setelah keluarga jenazah pulang, dia menggali kuburan itu kembali. Syahdan, seorang penggali kubur di Madinah suka mencuri barang-barang yang dikuburkan bersama mayat. Setelah keluarga jenazah pulang, dia menggali kuburan itu kembali untuk mengambil barang-barang berharga yang ikut dikuburkan bersama mayat. Dia akan mengambil kain…

Teruskan Membaca

Mengenal Allah (8): Tanya Jawab (3): Ilmu yang Berguna

in Tasawuf

Sayidina Ali bin Abi Thalib ra mengatakan, “Tidur dalam keadaan yakin lebih baik daripada beribadah dalam keadaan ragu.” Apakah kita boleh belajar dari berbagai orang yang berbeda keyakinannya? Mari kita bertanya, mengapa Rasulullah lebih meminta kita memilih mendatangi majelis ilmu dibandingkan majelis ibadah? Karena bisa jadi kumpulan orang-orang beribadah itu ingin menipu kita. Kita tidak…

Teruskan Membaca

Mengenal Allah (7): Tanya Jawab (2): Ilmu dan Harta

in Tasawuf

Sayidina Ali mengatakan, “Apabila ingin mencari dunia, engkau memerlukan ilmu. Jika ingin mencari akhirat, engkau juga membutuhkan ilmu.” Bagaimana kita mengamalkan zikir secara kongkrit dalam kehidupan sehari-hari? Mengingat Allah itu harus dengan segenap dimensi kita. Tidak boleh kita hanya berzikir dengan mulut tapi kenyataanya hati kita lalai. Demikian juga sebaliknya, ketika hati mengingat Allah tapi…

Teruskan Membaca

Mengenal Allah (6): Tanya Jawab (1): Perjalanan Abadi

in Tasawuf

Setelah manusia mati perjalanan mengenal Allah tak akan pernah usai. Di alam kubur akan ada pelajaran makrifat Allah, pada alam setelahnya ada lagi pelajaran makrifat Allah, walhasil ini perjalanan abadi. Apa saja tahapan mengenal Allah, apakah cukup dengan membaca buku agama? Mengenal Allah itu perjalanan sepanjang hidup, sampai kita mati. Bahkan, para arif berpendapat, setelah…

Teruskan Membaca

Mengenal Allah (5): Pangkal Agama adalah Ilmu (3)

in Tasawuf

Suatu hari, Sayidina Ali bin Abi Thalib berjalan bersama sahabatnya, Kumail. Di tengah jalan, langkah Kumail terhenti ketika mendengar seorang melantunkan bacaan Alquran. “Aku akan memberitahu tentang siapa orang yang membaca Alquran itu,” kata Ali. Kemuliaan Orang Berilmu Ada hadis yang menarik, “Kemuliaan orang berilmu satu derajat dibandingkan seorang yang syahid. Kemuliaan orang yang syahid…

Teruskan Membaca

Mengenal Allah (4): Pangkal Agama adalah Ilmu (2)

in Tasawuf

Rasulullah bersabda, “Jika ada majelis ilmu dan majelis ibadah, maka pergilah ke majelis ilmu.” Orang beriman ditinggikan derajatnya oleh Allah dan orang berilmu menerima derajat lebih tinggi lagi. Mengapa lebih tinggi? Karena orang berilmu dapat beriman lebih lanjut, dapat memupuk ilmu lebih lanjut, dapat mengukuhkan iman, lebih konstan, lebih stabil, dan bukan sesaat saja beriman.…

Teruskan Membaca

Mengenal Allah (3): Pangkal Agama adalah Ilmu (1)

in Tasawuf

“Pangkal agama ialah Makrifat tentang Dia.” ~ Ali bin Abi Thalib ra dalam Nahjul Balaghah ~ Setelah mengenal prinsip-prinsip perjalanan menuju Allah, pertanyaan selanjutnya dengan sarana apa kita melangkah? Jika menyelami hadis Nabi Muhammad saw, begitu juga sikap dan tutur kata Ahlulbait-nya[1], kita akan menemukan bahwa betapa mereka menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Dengan ilmu, mereka…

Teruskan Membaca

Mengenal Allah (2): Cara Mendekatkan Diri kepada Allah

in Tasawuf

Doa ibarat hikmah yang datang dari Tuhan untuk membuka hati manusia dan mengisinya dengan makrifat supaya dia siap dekat dengan Allah. Tapi kemudian sebagian orang bertanya dengan nada menggugat, “Saya sudah sering berdoa tapi kok Allah enggan mengabulkan?” Segala sesuatu terjadi dan tercipta secara bertahap. Tak ada yang langsung sempurna. Semua perlu proses. Proses itulah…

Teruskan Membaca

Mengenal Allah (1): Mengobati Kecemasan

in Tasawuf

Huzn adalah kesedihan yang mendatangi orang-orang yang merasa kalah, tersingkirkan, dan tak mendapatkan apa yang dia inginkan. Bagaimana cara mengobatinya? Takut atau cemas dapat menjangkiti setiap orang yang tidak tahu. Benar, manusia dan makhluk mana pun tak akan pernah mengetahui masa depan. Tapi dengan makrifat tentang Allah, seseorang bisa dekat dengan Tuhan. Sedemikian dekatnya sehingga…

Teruskan Membaca