Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Pengaruh

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (4): Keluarga Barzinji, Keturunan Imam Musa al-Kazhim

in Studi Islam

Keluarga Barzinji adalah keturunan Nabi Muhammad saw dari jalur Imam Musa al-Kazhim. Mereka mengambil nama keluarganya dari Desa Barzinja di Syahrazur, Kurdistan. Posisi geopolitik telah menjadikan orang-orang Kurdi sebagai perantara (mediator) di antara tiga tradisi kebudayaan besar. Kurdistan terletak di antara, namun sebagian terpisah dari, pusat-pusat kebudayaan Persia, Arab, dan Turki Utsmani. Selama berabad-abad, para…

Teruskan Membaca

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (3): Berasal dari Bangsa Kurdi? (2)

in Studi Islam

Orang-orang Indonesia yang belajar di tanah Arab seringkali mencari ulama Kurdi sebagai guru-guru mereka. Seolah-olah ada persaudaraan atau ikatan batin antara orang Indonesia dan orang Kurdi. Segera setelah orang-orang Indonesia masuk Islam, peranan penting dalam proses Islamisasi yang berlangsung terus menerus itu dilakukan oleh orang-orang Indonesia itu sendiri. Mereka mengadakan perjalanan ke Makkah dan kota-kota…

Teruskan Membaca

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (2): Berasal dari Bangsa Kurdi? (1)

in Studi Islam

Di pulau Jawa, nama Kurdi adalah nama yang populer— begitu populernya sehingga sedikit sekali orang luar yang menyadari bahwa nama itu bukanlah nama yang asli Jawa. Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang masuknya Islam ke Nusantara. Namun Martin Van Bruinessen memberikan kritikan terhadap teori-teori tersebut, menurutnya kebanyakan perdebatan tentang asal-usul Islam di Indonesia beranjak dari…

Teruskan Membaca

Islam dan Transformasi Kuliner Dunia (1): Perso-Islamic

in Lifestyle

Perkembangan pengaruh kuliner Islami berlangsung dalam tiga tahap, yaitu periode Persia-Islam (abad ke-8 dan ke-9), Mongol-Islam (abad ke-13 dan ke-14), dan Turki-Islam (abad ke-15). Dari ketiga periode ini, bahkan pengaruhnya masih terasa sampai sekarang, misalnya konsumsi terhadap pasta, gula-gula, dan kopi.   Oleh Zita Reyninta Sari[1] Keberadaan kuliner Islami di berbagai tempat tidak dapat dilepaskan…

Teruskan Membaca