Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Sufi - page 3

Malik bin Dinar al-Sami (2): Pertobatan

in Tasawuf

Suatu malam, Malik yang munafik, yang pada siang hari taat beribadah, namun pada malam hari bersenang-senang, mendengar suara dari dalam kecapinya, “Malik, apa yang membuatmu tidak bertobat?” Versi Kesatu Farid al-Din Attar dalam Tadhkirat al-Awliya menuturkan kisah tentang pertobatan Malik bin Dinar: Sekarang kisah pertobatannya terjadi sebagaimana berikut ini. Dia (Malik bin Dinar) adalah pria…

Teruskan Membaca

Malik bin Dinar al-Sami (1): Asal-Usul Julukan Dinar

in Tasawuf

Suatu hari Malik naik kapal, para pelaut meminta ongkos kepadanya, namun dia tidak punya uang. Mereka memukulinya dan mengancam akan membuangnya ke laut. Tiba-tiba ikan di lautan naik ke permukaan, masing-masing membawa dinar. Malik bin Dinar al-Sami adalah putra seorang budak Persia dari Sejestan (atau Kabol) dan nantinya dia akan menjadi murid Abu Said bin…

Teruskan Membaca

Menyingkap Bahasa Mistis Ibnu Arabi (2): Manusia Sempurna

in Tasawuf

Ibnu Arabi menuturkan, “Ketika aku terus-menerus mengetuk pintu Allah, aku menunggu dengan penuh waspada, tidak terganggu, hingga kemudian tampaklah oleh pandanganku kebesaran Wajah-Nya dan sebuah panggilan untukku, tidak lebih dari itu.” Ibnu Arabi terlahir di Mursia, Andalusia pada 28 Juli 1165 dan meninggal pada 10 November 1240 M. Para sufi menjulukinya sebagai Al-Syaikh Al Akbar…

Teruskan Membaca

Diskursus Sufi (5): Sejarah Jiwa

in Tasawuf

Pertempuran tanpa jedah antara tentara akal dan tentara kejahilan, adalah narasi yang membentuk sejarah kerajaan jiwa. Pemenangnya, akan mengusai iradah (kehendak), yang merupakan tahap paling awal bagi pelaku suluk, lantaran ia mendahului semua tindakan. Para sufi menyebut pemula dalam suluk dengan murid, yakni orang yang mempunyai kehendak dan kemauan. Bayangkan bila keadaan jiwa itu seperti…

Teruskan Membaca

Kitab Al-Luma’ fi At-Tashawwuf karya Abu Nasr as-Sarraj (2): Bab I, Penjelasan Ajaran Tasawuf

in Pustaka

Rasulullah saw berkata, “Ulama adalah pewaris para nabi.”…. Menurut Sarraj mereka adalah para ahli hadis, para ahli fiqih, dan kaum Sufi. 1 ABU NASHR AL-SARRAJ: Kitab Al-Luma’ Inilah lima belas bab—sedikit di bawah sepuluh persen dari keseluruhan karyanya—yang di dalamnya Sarraj mengajukan pemahamannya seputar keabsahan klaim kaum Sufi sebagai salah satu disiplin keislaman. Dasar argumentasinya…

Teruskan Membaca

Hagiografi Hasan al-Basri (7): Bapak Sufi Dunia

in Tasawuf

Surat Hasan al-Basri untuk Khalifah Umar bin Abdul Aziz: “Berhati-hatilah terhadap dunia ini dengan segala kewaspadaan; karena ia seperti seekor ular, halus saat disentuh, tetapi racunnya mematikan.” Manifestasi pertama sufisme – meskipun pada waktu itu belum ada istilah “sufi” – dapat ditemukan pada figur Nabi Muhammad SAW itu sendiri, lalu kemudian Ali bin Abi Thalib,…

Teruskan Membaca

Hagiografi Hasan al-Basri (6): Wafatnya Rabiah al-Adawiyah

in Tasawuf

Munkar dan Nakir bertanya, “Siapa Tuhanmu?” Rabiah menjawab, “Aku, yang hanya memiliki-Mu di dunia, tidak akan pernah melupakan-Mu, mengapa Engkau harus mengirim utusan untuk bertanya ‘siapakah Tuhanmu?’.” Rabiah Jatuh Sakit Suatu hari Rabiah jatuh sakit. Dia ditanya apa penyebabnya. “Aku memandang Firdaus,” jawabnya, “Dan Tuhanku mendisiplinkanku.” Kemudian Hasan al-Basri pergi untuk menjenguknya. “Aku melihat salah…

Teruskan Membaca

Hagiografi Hasan al-Basri (5): Melamar Rabiah al-Adawiyah

in Tasawuf

“Ikatan pernikahan hanya berlaku untuk mereka yang memiliki keakuan…. Engkau harus meminta diriku kepada-Nya, bukan kepadaku,” kata Rabiah kepada Hasan. Rabiah al-Adawiyah adalah seorang sufi wanita pertama yang melegenda. Dia dilahirkan di Basra, Iraq, pada era Dinasti Abbasiyah berkuasa. Ada beberapa versi tentang tahun kelahirannya, di antaranya ada yang menyebut tahun 717 M,[1] sementara versi…

Teruskan Membaca

Hagiografi Hasan al-Basri (4): Dia yang Meminum Air Nabi

in Tasawuf

Tanpa sepengetahuan Nabi Muhammad SAW, Hasan kecil meminum air miliknya. Nabi berkata anak ini akan mendapatkan pengetahuannya sebanding dengan air yang telah diminumnya. Ketika Hasan al-Basri dilahirkan, Umar bin Khattab, sahabat Nabi dan yang kelak akan menjadi khalifah kedua umat Islam, melihatnya. Umar mengatakan bahwa bayi itu tampan (Hasan). Maka semenjak itulah dia bernama Hasan.…

Teruskan Membaca

Hagiografi Hasan al-Basri (2): Dia yang Bertaubat

in Tasawuf

Hasan al-Basri, dikisahkan, setiap harinya shalat Ashar di Basra, Iraq. Setelahnya dia pergi ke Mekkah, dan sebelum Maghrib telah kembali ke Basra. Jarak Basra ke Mekkah adalah 1.500 km. Hasan Bertaubat Sekarang giliran para orang tua yang mulia yang datang, mereka berkata, “Wahai putra mahkota, seandainya malapetaka yang menimpa dirimu ini dapat dicegah oleh campur…

Teruskan Membaca