Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

tasawuf - page 2

Mengenal Allah (4): Pangkal Agama adalah Ilmu (2)

in Tasawuf

Rasulullah bersabda, “Jika ada majelis ilmu dan majelis ibadah, maka pergilah ke majelis ilmu.” Orang beriman ditinggikan derajatnya oleh Allah dan orang berilmu menerima derajat lebih tinggi lagi. Mengapa lebih tinggi? Karena orang berilmu dapat beriman lebih lanjut, dapat memupuk ilmu lebih lanjut, dapat mengukuhkan iman, lebih konstan, lebih stabil, dan bukan sesaat saja beriman.…

Teruskan Membaca

Mengenal Allah (3): Pangkal Agama adalah Ilmu (1)

in Tasawuf

“Pangkal agama ialah Makrifat tentang Dia.” ~ Ali bin Abi Thalib ra dalam Nahjul Balaghah ~ Setelah mengenal prinsip-prinsip perjalanan menuju Allah, pertanyaan selanjutnya dengan sarana apa kita melangkah? Jika menyelami hadis Nabi Muhammad saw, begitu juga sikap dan tutur kata Ahlulbait-nya[1], kita akan menemukan bahwa betapa mereka menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Dengan ilmu, mereka…

Teruskan Membaca

Mengenal Allah (2): Cara Mendekatkan Diri kepada Allah

in Tasawuf

Doa ibarat hikmah yang datang dari Tuhan untuk membuka hati manusia dan mengisinya dengan makrifat supaya dia siap dekat dengan Allah. Tapi kemudian sebagian orang bertanya dengan nada menggugat, “Saya sudah sering berdoa tapi kok Allah enggan mengabulkan?” Segala sesuatu terjadi dan tercipta secara bertahap. Tak ada yang langsung sempurna. Semua perlu proses. Proses itulah…

Teruskan Membaca

Mengenal Allah (1): Mengobati Kecemasan

in Tasawuf

Huzn adalah kesedihan yang mendatangi orang-orang yang merasa kalah, tersingkirkan, dan tak mendapatkan apa yang dia inginkan. Bagaimana cara mengobatinya? Takut atau cemas dapat menjangkiti setiap orang yang tidak tahu. Benar, manusia dan makhluk mana pun tak akan pernah mengetahui masa depan. Tapi dengan makrifat tentang Allah, seseorang bisa dekat dengan Tuhan. Sedemikian dekatnya sehingga…

Teruskan Membaca

Habib al-Ajami (4): Membocorkan Tempat Persembunyian Hasan al-Basri

in Tasawuf

Tentara al-Hajjaj, Gubenur Dinasti Umayyah, memburu Hasan al-Basri. Hasan bersembunyi di tempat Habib, namun dia malah membocorkannya kepada mereka. Farid al-Din Attar dalam Tadhkirat al-Awliya menuturkan: Suatu hari para petugas Hajjaj[1] mencari Hasan al-Basri. Dia bersembunyi di tempat penyepian Habib. “Apakah engkau melihat Hasan hari ini?” tanya para petugas kepada Habib. “Aku melihatnya,” jawabnya. “Di…

Teruskan Membaca

Habib al-Ajami (3): Karamah Habib

in Tasawuf

Suatu waktu Hasan al-Basri sedang menunggu perahu yang terlambat. Habib lalu datang, dan mempertanyakan mengapa Hasan mesti menunggu. Habib berjalan di atas air dan pergi. Melihatnya, Hasan pingsan. Doa yang Dikabulkan Suatu hari, seorang wanita tua datang menemui Habib dan, terjatuh di kakinya, menangis dengan sedih. “Aku memiliki seorang putra yang sudah lama tidak kutemui.…

Teruskan Membaca

Habib al-Ajami (2): Sang Rentenir yang Menjadi Wali Allah (2)

in Tasawuf

Berita tentang Habib yang dikutuk menyebar luas, bahkan anak-anak ketika melihatnya berkata, “Inilah dia Habib si rentenir. Lari, jangan sampai debunya menempel pada kita dan kita menjadi dikutuk seperti dia!” Mari kita lanjutkan kembali kisah Habib al-Ajami yang dituturkan oleh Farid al-Din Attar dalam Tadhkirat al-Awliya. Setelah Habib mendapati makanannya berubah menjadi darah hitam, dia…

Teruskan Membaca

Habib al-Ajami (1): Sang Rentenir yang Menjadi Wali Allah (1)

in Tasawuf

Habib berkata kepada pengemis, “Jika kami memberimu apa yang kami miliki engkau tidak akan menjadi kaya, dan kami sendiri yang akan menjadi miskin!” Spontan, makanan Habib berubah menjadi darah hitam. Habib ketakutan. Habib bin Muhammad al-Ajami al-Basri adalah orang Persia yang menetap di Basrah (sekarang di Irak). Dia juga kadang disebut Habib al-Farisi. Dia dikenal…

Teruskan Membaca

Malik bin Dinar al-Sami (3): Sahabat Allah

in Tasawuf

Malik bin Dinar memiliki tetangga yang perilakunya sangat buruk. Orang-orang meminta Malik untuk menegurnya. Ketika dia berangkat sebuah suara berkata, “Jauhkan tanganmu dari sahabat-Ku!” Malik dan Tetangganya yang Berakhlak Buruk Ada seorang pemuda yang tinggal di sekitar rumah Malik, dia sangat bejat dan berakhlak rendah. Malik terus-menerus merasa sedih karena perilakunya yang buruk, tetapi dia…

Teruskan Membaca

Malik bin Dinar al-Sami (2): Pertobatan

in Tasawuf

Suatu malam, Malik yang munafik, yang pada siang hari taat beribadah, namun pada malam hari bersenang-senang, mendengar suara dari dalam kecapinya, “Malik, apa yang membuatmu tidak bertobat?” Versi Kesatu Farid al-Din Attar dalam Tadhkirat al-Awliya menuturkan kisah tentang pertobatan Malik bin Dinar: Sekarang kisah pertobatannya terjadi sebagaimana berikut ini. Dia (Malik bin Dinar) adalah pria…

Teruskan Membaca