Yerusalem (5): Kota yang Dibagi Empat

in Sejarah

Last updated on February 5th, 2018 04:34 am

Andai bangunan-bangunan tua di kota ini bisa bicara, entah sudah berapa banyak kebencian yang ditebar dalam kota ini. Tapi ia juga bisa bersaksi bahwa cinta-cinta yang tulus tak pernah jemu merawat toleransi antar penduduk Yerusalem dari masa ke masa. Ada persaingan di sini, tapi juga ada toleransi. Mungkin inilah juga sebabnya, mengapa kota ini dibagi empat.”

—Ο—

 

Seperti black hole, semua jenis paradoks selalu dapat terjadi di Yerusalem. Seperti, nama Yerusalem sendiri dalam Bahasa Ibrani artinya kota yang damai. Namun menurut Eric H. Cline’s, “kota yang damai ini ternyata pernah mengalami penghancuran sebanyak dua kali, dikepung 23 kali, diserang sebanyak 52 kali, serta direbut dan diperebutkan kembali sebanyak 44 kali.”[1]

Begitu banyak jiwa yang tumpas di dalam bentang tua Yerusalem, tapi tidak sedikit jiwa yang berhasil menjelajah langit-langit spiritualitas dari kota ini. Andai bangunan-bangunan tua kota ini bisa bicara, entah sudah berapa banyak kebencian yang ditebar dalam kota ini. Tapi ia juga bisa bersaksi bahwa cinta-cinta yang tulus tak pernah jemu merawat toleransi antar penduduk Yerusalem dari masa ke masa. Ada persaingan di sini, tapi juga ada toleransi. Mungkin inilah juga sebabnya, mengapa kota ini dibagi empat, wilayah Islam; wilayah Kristen; wilayah Armenia; dan wilayah Yahudi.

Separasi wilayah Kota tua Yerusalem, dan lokasi beberapa situs penting masing-masing agama. Sumber gambar: bbc.com

Garis yang memisahkan keempat wilayah ini adalah jalan yang membentang mulai dari Pintu Gerbang Damascus hingga Pintu Gerbang Zion – yang kemudian membelah kota ini menjadi Timur dan Barat. Sedang garis pemisah lainnya, adalah jalan yang bermula dari Pintu Gerbang Jaffa hingga ke Pintu Gerbang Singa – yang membagi wilayah ini menjadi Utara dan Selatan.

Bila pengunjung memasuki kota ini melalui Pintu Gerbang Jaffa, maka wilayah yang pertama kali mereka temui adalah wilayah Kristen di sebelah kiri dan wilayah Armenia di sebelah kanan. Bila perjalanan dilanjutkan maka pengunjung akan mendapati wilayah Yahudi di sebelah kanan dan wilayah Islam ada di sebelah kirinya. Dan bila perjalanan terus dilanjutkan, maka pengunjung akan langsung bertemu dengan Kawasan Masjid Al Aqsha – yang dalam hal ini menjadi kawasan khusus yang tidak termasuk dalam wilayah salah satu komunitas termasuk komunitas Muslim.

Secara umum, keempat wilayah ini dibagi berdasarkan afiliasi etnis dan komunitas yang secara ekslusif mendiami wilayah tersebut. Tidak jelas kapan pastinya terjadi grouping identitas seperti ini. Tapi secara umum, masyarakat asli yang tinggal di sana lebih mengganggap pembagian wilayah ini hanya bersifat artifisial, tidak kaku. Salah satu contohnya, adalah wilayah Armenia dengan wilayah Kristen. Kedua-duanya adalah komunitas yang secara umum beragama Kristen. Di wilayah Armenia terdapat juga Gereja St. James yang selalu terbuka untuk dikunjungi oleh Umat Kristiani dari kawasan Kristen. Demikian juga sebaliknya, Gereja Makam Yesus yang berada di kawasan Kristen selalu terbuka untuk dikunjungi oleh Umat Kristiani yang berada di kawasan Armenia.[2]

Adapun dalam perayaan-perayaan hari besar keagamaan masing-masing, seluruh komunitas di kawasan ini tidak jarang membaur dan sama-sama memeriahkannya. Sebagai contoh, pada saat hari raya Paskah, ritual peringatan Penyaliban Yesus Kristus pasti akan melalui Via Delorosa yang sebagian besar jalurnya berada di kawasan Muslim. Dan masyarakat Muslim membuka jalan dan kawasannya untuk digunakan oleh orang-orang Kristen dalam perayaannya.[3]

Dari keempat wilayah ini, wilayah Armenia kerap yang menjadi pertanyaan. Sebutan untuk wilayah Armenia ini dimulai pada abad ke 14 Masehi. Meski begitu, etnis ini adalah salah satu etnis tertua di Yerusalem. Menurut catatan sejarah, bangsa Armenia pertama kali menempati wilayah tersebut sejak pertama kali terjadinya serangan pasukan Kaisar Titus dari Roma. Di dalam pasukan Kaisar Titus terdapat Batalion Armenia.  Setelah menaklukkan kota Yerusalem, sebagian mereka tidak ikut kembali dan menjadi pemeluk agama Kristen di Yerusalem. Orang-orang Armenia yang sekarang menempati wilayah Armenia adalah anak keturunan dari Batalion Armenia ini.[4]

wilayah Armenia terletak disebelah barat daya kota tua Yerusalem. Luas wilayah Armenia ini sekarang adalah sekitar 0.126 km², atau 14% dari luas keseluruhan kota tua. Pada tahun 2007, bagian ini memiliki populasi sebanyak 2,424 jiwa (6.55% dari seluruh jumlah populasi kota tua). Jika disamakan dalam kedua kriteria, bagian ini sebanding dengan wilayah Yahudi. Bagian Armenia dipisahkan dengan Bagian Kristen oleh Jalan Daud (Suq el-Bazaar) dan oleh Habad Street (Suq el-Husur) dari bagian Yahudi.[5]

Adapun untuk wilayah Islam, Kristen dan Yahudi, berikut ini adalah peta wilayah masing-masing:

Bagian Muslim atau dalam bahasa Arab disebut Harat al-Muslimin. Wilayah ini mencakup 31 hektar dan merupakan sektor sebelah timur laut Kota Lama. Bagian ini adalah bagian terluas dan paling banyak penduduknya. Populasi di Bagian Muslim mencapai 22,000 jiwa. Sumber gambar: wikipedia.org

 

Wilayah Yahudi terletak disebelah Tenggara kota tua Yerusalem. Wilayah ini memiliki luas 116,000 meter persegi. Di awal abad ke-20, populasi Yahudi di bagian ini mencapai 19,000. Sumber gambar: wikipedia.org

 

Wilayah Kristen atau Christian Quarter terletak di sebelah barat laut Kota Tua Yerusalem. Di wilayah ini terdpat setidaknya 40 situs dan tempat suci agama umat Kristiani seperti Gereja Makam Yesus, yang merupakan salah satu gereja tersuci dalam agama Kristen. Sumber gambar: wikipedia.org

 

Selesai

Sebelumnya:

Yerusalem (4): Pintu Gerbang Kota

 

Catatan kaki:

[1] Lihat, https://web.archive.org/web/20080603214950/http://www.momentmag.com/Exclusive/2008/2008-03/200803-Jerusalem.html, diakses 8 Desember 2017

[2] Lihat, Trias Kuncahyono, Jerusalem; Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir, Jakarta, Kompas, 2008. Hal. 190-192

[3] Ibid, Hal. 193

[4] Ibid, Hal. 194

[5] Lihat, https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Lama_Yerusalem#cite_ref-WCC_34-0, diakses 11 Desember 2017

 

 

1 Comment

  1. Yerusalem …….. Kota terbagi ……… Wilayah untuk umat Yahudi, umat Kristen, umat Islam dan umat Armenia ……… Subhanallah

Leave a Reply to Netty Arni, SH - Notaris Cancel reply

Your email address will not be published.

*