Mozaik Peradaban Islam

Penaklukan Persia (8): Peristiwa Pengangkatan Nabi Muhammad Saw dan Tanda-Tandanya di Persia (3)

in Sejarah

Last updated on August 23rd, 2020 02:31 pm

Para ahli sihir Sasaniyah mengerahkan segala daya kekuatan mereka, namun bumi menjadi gelap dan langit tertutup. Satu yang mereka tahu, ketika itu terjadi, artinya seorang nabi telah datang.

Foto ilustrasi: Gods Unchained

Bendungan baru di Tigris itu jebol kembali tepat ketika Kisra (Abarwiz) sedang berada di atasnya. Beruntung dia masih bisa diselamatkan. Sekarang mari kita lanjutkan kembali riwayat dari Wahab bin Munabbih yang dituturkan oleh al-Tabari:

Ketika mereka berhasil mengeluarkannya, dia mengumpulkan para peramal, ahli sihir, dan ahli nujum, mengeksekusi hampir seratus dari mereka dan berkata, “Aku membuat kalian menjadi gemuk (baca: mensejahterakan) dan membiarkan kalian lebih dekat kepadaku ketimbang orang lain, dan aku memberi kalian tunjangan hidup, dan kemudian kalian malah main-main denganku!”

Mereka menjawab, “Wahai Raja, kami salah, sama seperti orang-orang sebelum kami yang salah, tetapi kami dapat membuat perhitungan (baru) untukmu, dan engkau dapat yakin akan hal itu, dan engkau dapat memulai pengerjaan pembangunan ulang (bendungan) pada hari-hari yang paling menguntungkan!”

Kisra berkata, “Hati-hati dengan apa yang kalian katakan!”

Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami akan (berhati-hati)!”

Kisra lebih lanjut berkata, “Kalau begitu buatlah perhitungannya.”

Mereka melakukan ini untuknya dan (setelah selesai membuat perhitungan baru) mengatakan kepadanya, “Sekarang bangunlah!”

Dia menghabiskan sejumlah uang yang tak terhitung jumlahnya, selama delapan bulan sejak saat itu.

Kemudian mereka memberi tahu dia, “Kami telah menyelesaikannya,” dan dia berkata, “Haruskah aku pergi dan duduk di atasnya (tembok bendungan)?”

Mereka menjawab, “Ya.”

Dia tetap enggan untuk duduk di atasnya, maka dia mengendarai salah satu kudanya dan mulai berjalan melewati bendungan. Tetapi ketika dia berjalan di sepanjang (tembok bendungan) itu, Tigris menghancurkan konstruksi itu, dan dia dapat terselamatkan hanya pada saat-saat napas terakhirnya.

Dia mengumpulkan mereka lagi, dan berkata, “Demi Tuhan, aku akan menyerahkan kalian (untuk dieksekusi) hingga orang terakhir dari kalian, dan aku akan merobek sendi bahu kalian dan akan melemparkan kalian ke bawah kaki gajah, kecuali jika kalian menceritakan dengan tepat kebenaran tentang masalah ini, yang mana telah kalian karang-karang cerita semacam itu untukku.”

Mereka menjawab, “Kami tidak akan berbohong kepadamu lagi, wahai Raja. Engkau memerintahkan kami, ketika (bendungan di) Tigris jebol dan atap lengkung istana kerajaanmu runtuh tanpa beban apapun yang diletakkan di atasnya, untuk menggunakan ilmu istimewa kami dan mencari tahu alasan di baliknya.

“Kami melakukan itu, tetapi bumi menjadi gelap dan semua penjuru langit menjadi tertutup bagi kami. Ilmu istimewa kami tidak ada gunanya (secara harfiah, “kembali ke tangan kami”), sehingga tidak ada sihir para penyihir atau kemampuan para peramal untuk melihat ke masa depan atau pengetahuan para ahli nujum tentang bintang yang terbukti manjur.

“Kami menyadari bahwa masalah ini berasal dari langit dan bahwa seorang nabi telah diutus, atau akan diutus, dan karena itu, ada sesuatu yang telah menghalangi kami untuk menggunakan ilmu istimewa kami.

“Kami takut jika kami memberitahu tentang (akan) hancurnya kekuasaan kerajaanmu, engkau akan membunuh kami. Seperti juga orang lain, kami tidak ingin mati, jadi kami memberikan jawaban yang dikarang-karang untuk melindungi diri kami sendiri, seperti yang engkau lihat.”

Kisra berkata, “Celakalah kalian! Mengapa kalian tidak memberitahuku penjelasan tentang masalah ini sehingga aku dapat menggunakan penilaianku sendiri tentang apa yang harus aku lakukan!”

Mereka menjawab, “Rasa takut kami kepadamu menghalangi kami melakukan itu.”

Kisra, dengan demikian, membiarkan mereka pergi dan dirinya menyerah (tidak melanjutkan) berkenaan dengan (pembangunan bendungan di) Tigris ketika (kejadian jebolnya bendungan) yang terakhir ini mengalahkannya.[1]

Demikianlah riwayat dari Wahab bin Munabbih yang dituturkan oleh al-Tabari dalam Tarikh al-Rusul wa al-Muluk.

Kini Kisra telah mengetahui berita tentang telah diutus, atau akan diutusnya, seorang nabi, dan melaluinya (agama baru, yaitu Islam) Kekaisaran Sasaniyah akan berakhir. Namun Kisra sendiri terkait kekuasaannya tidak pernah menyerah, hingga datang suatu peristiwa yang membuatnya benar-benar berhenti, dan itu datangnya bukan dari luar kerajaan, tetapi dari dalam kerajaannya dan lingkungan terdekatnya sendiri. (PH)

Bersambung ke:

Sebelumnya:

Catatan Kaki:


[1] Al-Tabari, Tarikh al-Rusul wa al-Muluk: Volume 5, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh C. E. Bosworth (State University of New York Press: New York, 1999), hlm 333-335.

1 Comment

  1. Hei,

    Saya melihat situs www.

    Baca selanjutnya: https://ganaislamika.com/penaklukan-persia-8-peristiwa-pengangkatan-nabi-muhammad-saw-dan-tanda-tandanya-di-persia-3/ dan situsnya yang mengesankan. Saya ingin tahu apakah konten atau banner pilihan iklan tersedia di situs Anda?

    Berapa harganya jika kami ingin memasang artikel di situs Anda?

    Catatan: Artikel tidak boleh berupa teks seperti bersponsor atau mengiklankan atau seperti itu

    Bersulang
    Allegra lark

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*