Surah Ya Sin adalah salah satu surah paling populer di kalangan umat Islam. Di tiap acara besar, surah Ya Sin dibaca dan diperdengarkan. Biasanya, surah Ya Sin menjadi bacaan wajib di acara perpisahan terakhir kita dengan orang-orang yang kita cintai. Padahal surah Ya Sin justru lebih diperlukan bagi orang-orang yang hidup bukan mereka yang sudah wafat. Hal ini karena kedudukan surah Ya Sin sangat esensial dalam kehidupan kita.
Saat menggambarkan surah Ya Sin, Rasulullah bersabda bahwa “surah Ya Sin adalah jantung al-Qur’an”. Ini sebuah ilustrasi yang luar biasa. Untuk dapat memahami ilustrasi yang dahsyat ini, kita perlu memahami sedikit fungsi jantung dalam tubuh kita. Jantung adalah sebuah organ yang memompa darah melalui irama yang berdenyut. Pada denyutan pertama, ruang di dalam jantung mengendur dan terisi oleh darah. Lalu jantung berdenyut lagi dan memompa darah keluar dari rongga jantung dan mengalirkannya ke seluruh tubuh kita. Sumbatan kecil saja dapat berakibat fatal bagi kehidupan fisik seseorang.
Akibat perannya yang vital itu, jantung menjadi salah satu organ terpenting dalam sistem tubuh kita. Bila ia bermasalah, maka seluruh bagian tubuh lain akan mengalami masalah. Bahkan tidak sedikit orang yang mati mendadak karena mengalami penyakit atau serangan jantung.
Kembali kepada pokok masalah kita. Kalau Rasulullah menyatakan bahwa surah Ya Sin adalah jantung al-Qur’an, maka mungkin beliau ingin menunjukkan fungsi surah Ya Sin bagi keseluruhan peredaran makna al-Qur’an. Surah Ya Sin ibarat jantung yang memompa makna-makna segar ke bagian-bagian al-Qur’an dan mengantarkan pemahaman kita tentang al-Qur’an secara utuh. Tanpa surah Ya Sin, mungkin kita tak akan memahami al-Qur’an dengan sebenar-benarnya.
Demikian pula, surah Ya Sin merupakan jantung bagi ruh kita. Tiap kali ruh kita loyo dan melemah, maka surah tersebut dapat berfungsi memompa kembali darah segar spiritual ke dalam ruh kita. Sehingga ruh kita semula melemah bisa dipastikan kembali kukuh dan tegar menghadapi lika-liku kehidupan.
Surah Ya Sin mengandung banyak rahasia dan makna. Salah satu rahasia terpenting surah Ya Sin ada dalam tujuh kalimat mubin yang berarti jelas. Diawali dengan kalimat fi imamim-mubin pada ayat ke-12 dan ditutup dengan ayat khashimum-mubin di ayat 77.
Di Indonesia, banyak kalangan yang sudah mengenal bahkan mengamalkan Ya Sin Fadilah.[1] Namun sebenarnya, di samping Ya Sin Fadilah, kalangan ulama dan kiai juga mengenal dan mengamalkan Ya Sin Mubarok. Di belahan dunia Islam lain seperti di Maroko, Mesir, Irak dan Turki, Ya Sin Mubarok bahkan lebih populer daripada Ya Sin Fadilah. Secara sederhana, Ya Sin Mubarok terdiri atas sejumlah doa yang mengiringi bacaan tujuh kalimat mubin. Bersamaan dengan membaca doa itulah, kita dianjurkan untuk memanjatkan seluruh permohonan kita kepada Allah karena pada saat itu Allah akan mengijabah doa-doa kita. (MK)
Catatan Kaki:
[1] Ya sin fadilah adalah bacaan surat yasin yang didalamnya ditambah dan dipadukan dengan beberapa doa doa kebaikan. Sedang hukum membaca yasin fadilah sebagai wirid atau dzikir adalah diperbolehkan dan mendapat pahala layaknya membaca surat yasin seperti biasa. hal ini karena kita tidak dilarang untuk menambahkan ayat Al Quran dengan doa sebagaimana yang Rasulullah contohkan, sebagaimana tersebut dalam hadits riwayat Imam Nasa’i : “Diriwayatkan dari sahabat Hudzaifah ra. bahwa dia melakukan shalat malam di samping Rasulullah SAW. beliau membaca surat ketika sampai pada ayat yang menerangkan adzab, beliau berhenti dan meminta perlindungan dan ketika sampai pada ayat yang menerangkan rahmat beliau berhenti dan berdo’a meminta rahmat, ketika ruku’ beliau membaca Subhana Rabbiyal Adzimi, dan ketika sujud beliau membaca Subhana Rabbiyal A’la”. (HR. Nasa’i), Lihat, http://www.fiqihmuslim.com/2016/01/bacaan-yasin-fadilah-arab-dan-artinya.html