Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Budaya Islam

Monumental

Perjanjian Hudaibiyah (3)

“Utusan kaum Quraisy datang dengan perjanjian yang kaku dan seolah memaksa Nabi untuk menyetujui perjanjian tersebut. Nabi tidak menolak syarat-syarat tersebut dan memanggil Ali bin Abu Thalib untuk menulis isi perjanjian. Yang pada akhirnya dikenal sebagai Perjanjian Hudaibiyah.” Masjid Hudaibiyah. Sumber gambar: beritabantul.pikiran-rakyat.com Terlepas dari berita simpang-siur mengenai isu tewasnya Utsman, maka Nabi Muhammad Saw… Teruskan Membaca

Monumental

Perjanjian Hudaibiyah (2)

“Tersiar kabar di antara kaum Muslim bahwa Utsman telah tewas terbunuh, karena Utsman belum juga kembali ke Hudaibiyah. Mendengar berita yang berembus tersebut, Nabi pun bersabda, “Kita tidak akan beranjak sebelum membereskan urusan dengan mereka.” Gambar ilustrasi. Sumber: www.detik.com Nabi Muhammad Saw bersama rombongannya meneruskan perjalanan menuju Mekkah. Mengetahui bahwa kaum Quraisy terus akan melakukan… Teruskan Membaca

Monumental

Perjanjian Hudaibiyah (1)

“Sekitar tahun ke-6 setelah hijrah di Madinah. Rasulullah Saw bermimpi memasuki Masjidil Haram lalu mengambil kunci Ka’bah. Bersama para sahabat, Nabi pun melakukan ibadah thawaf dan umrah. Dalam mimpi itu, Beliau melihat para sahabat mencukur juga memendekkan rambut mereka. Perihal mimpi tersebut, disampaikan oleh Nabi, dan disambut begitu bahagia oleh para sahabat.” Sumber: oasis camel… Teruskan Membaca

Monumental

Piagam Madinah (2): Peran dalam Pembentukan Civilization

“Piagam Madinah adalah salah satu cara Nabi memerangi jahiliyah, rasisme, sehingga terciptanya kedamaian dan saling hormat-menghormati dalam pluralisme di dalam sebuah umat.” Ada tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh Nabi dan kaumnya begitu hijrah ke Madinah. Di sana adalah tanah asing, kaum Nabi nyaris tidak memiliki apa-apa dan kembali ke titik nadir. Sehingga kaum Muslim harus… Teruskan Membaca

Monumental

Piagam Madinah (1): Konteks Sejarah dan Pemahaman Latar Belakang

“Enam orang pemuda kabilah Khazraj datang ke Mekkah, dan mereka berharap Nabi bisa meredakan peperangan.” Piagam Madinah adalah suatu konstitusi yang ditulis dan disetujui oleh beberapa kabilah yang tinggal di Yatsrib (Madinah). Karena keragaman golongan yang ada di sana, maka untuk menjembatani perbedaan-perbedaan, dibuatlah Piagam Madinah. Beberapa sumber memberi nama lain seperti charter, treaty, sedangkan… Teruskan Membaca

Monumental

Mengenang Peristiwa Hijrah (5)

“Tahun 1 hijrah adalah titik balik sejarah kenabian dan risalah yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Rangkaian peristiwa yang diterjadi di tahun ini demikian padat dan bersifat monumental yang membentuk sejarah peradaban Islam dan dunia hingga hari ini.” Akhirnya, tibalah Rasul yang mulia ke Madinah pada 16 Rabi’ul awwal 1 Hijriah. Anas bin Malik yang saat… Teruskan Membaca

Monumental

Mengenang Peristiwa Hijrah (4)

Kaum kafir Mekah menggelar sayembara perburuan terhadap Sang Nabi. Di antara para pencari jejak, ada seorang bernama Karz bin ‘Alqamah. Dia adalah maestro di zamannya. Dengan kemampuannya, Karz bin ‘Alqamah mengaku telah berhasil menemukan jejak kaki Nabi Saw dan menuntun kaum Kafir Mekah sampai ke Goa Tsaur. Mendapati rencananya gagal total. Para pemimpin Mekah naik… Teruskan Membaca

Monumental

Mengenang Peristiwa Hijrah (3)

الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ “orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”. (QS. Surat At-Taubah: 20) Mekah, 11 September 622 Masehi,… Teruskan Membaca

Monumental

Mengenang Peristiwa Hijrah (2)

Menjelang pengambilan Bai’at Aqabah, orang-orang Anshar bertanya kepada Rasulullah Saw, “apakah engkau tidak akan meninggalkan kami untuk kembali pada kaum mu jika kemakmuran telah tercapai?” Rasulullah yang mulia tersenyum dan berkata, “Tidak. Tidak akan pernah. Darahmu adalah darahku. Aku milikmu dan engkau milikku. Kini, ulurkan tangan kalian”. Dalam penanggalan tahun Kabisat, peristiwa Hijrah ini terjadi… Teruskan Membaca

Monumental

Mengenang Peristiwa Hijrah (1)

“Masyarakat Arab pra-Islam melakukan penyesuaian dengan tahun Kabisat yang digunakan oleh Negara-negara tetangganya. Caranya agar tahun Komariah ini cocok dengan tahun Kabisat, serta agar bulan-bulan itu jatuh di musim yang tepat, mereka menambahkan satu bulan tiap tiga tahun, penyisipan ini dinamakan ‘nasi’.” Menurut orang Arab kuno, satu tahun Komariah terdiri dari 354 hari, 8 jam,… Teruskan Membaca