Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Tokoh

Tokoh

Pengaruh Fazlur Rahman dalam pemikiran Islam Kontemporer (2)

“Al-Quran bukanlah dokumen hukum yang dibuat oleh para pengacara Muslim dan tidak memberikan banyak prinsip-prinsip umum. Alih-alih, sebagian besar kandungan Al-Quran memberikan solusi dan keputusan atas masalah-masalah historis yang spesifik dan konkret.” Inti dari pendekatan hermeneutik Rahman adalah gagasan bahwa Al-Qur’an harus dibaca sebagai satu kesatuan, bukan secara atomistik. Al-Qur’an sering ditafsirkan mengikuti “pendekatan atomistik”… Teruskan Membaca

Tokoh

Pengaruh Fazlur Rahman dalam Pemikiran Islam Kontemporer (1)

“Menurut Fazlur Rahman, Al-Quran bersifat transenden, karena diturunkan oleh Allah, tetapi isinya juga berkaitan dengan kepribadian Nabi Muhammad dan reaksinya terhadap keadaan yang dihadapinya, dan masyarakatnya di zaman wahyu.” Pengantar Frederick Mathewson Denny, seorang pemikir studi keagamaan dari Amerika menyatakan, “Kemanapun saya bepergian di dunia … Saya tidak pernah bertemu dengan seorang sarjana Muslim atau… Teruskan Membaca

Tokoh

Habib Ali Bin Muhammad Alhabsyi, Karamah, Dan Simthud-Durar Karyanya (2)

Oleh: Haidar Bagir (Presiden Direktur Kelompok Mizan, penulis buku-buku tentang Tasawuf, dan Dai Islam Cinta) “Dakwahku akan tersebar ke seluruh wujud (ciptaan). Maulidku ini akan tersebar ke tengah-tengah masyarakat, akan menyatukan mereka (untuk menuju) kepada Allah, dan akan membuat mereka dicintai Nabi Saw.” Tentang Penyusunan Kitab Simthud-Durar[1] Simthud-Durar adalah kitab maulid yang dibaca oleh umat… Teruskan Membaca

Tokoh

Habib Ali Bin Muhammad Alhabsyi, Karamah, Dan Simthud-Durar Karyanya (1)

Oleh: Haidar Bagir (Presiden Direktur Kelompok Mizan, penulis buku-buku tentang Tasawuf, dan Dai Islam Cinta) “Sesuatu yang berkaitan atau berhubungan dengan Rasulullah SAW akan ikut mulia. Lebih-lebih jika hati yang berkaitan dengan Rasulullah SAW. Sebagaimana keadaan Habib Ali Al-Habsyi yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk memuji Rasulullah SAW, dengan ribuan qasidah baik yang berbahasa fush-hah (standar)… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari (17): Kritik terhadap Sahih al-Bukhari (5): Abu Rayyah, Sang Penggugat Abu Hurairah (3)

Menurut Abu Rayyah, orang-orang yang paling bertanggungjawab atas tersebarnya riwayat-riwayat Israiliyyat adalah Ka‘ab al-Akhbar, Wahab bin Munabbih, Abdullah bin Salam, Tamim bin Aus al-Dari, dan Abu Hurairah. Keadilan para Sahabat (2) Selain menyebutkan bahwa ada di antara para sahabat yang melakukan kebohongan tentang hadis, sebagaimana telah disinggung dalam artikel sebelumnya, Abu Rayyah juga mengkritik dengan… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari (16): Kritik terhadap Sahih al-Bukhari (4): Abu Rayyah, Sang Penggugat Abu Hurairah (2)

Sistem keadilan para sahabat harus digugurkan, karena di antara mereka pun terjadi perdebatan dan kecurigaan mengenai pemalsuan dan bertambahnya hadis. Adhwa ala al-Sunnah al-Muhammadiyyah Artikel kali ini masih membahas seputar kritik hadis dari Abu Rayyah. Kita akan mengulas mengenai buku pertamanya yang berjudul Adhwa ala al-Sunnah al-Muhammadiyyah (terbit 1958).  Secara garis besar buku itumembahas beberapa… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari (15): Kritik terhadap Sahih al-Bukhari (3): Abu Rayyah, Sang Penggugat Abu Hurairah (1)

Abu Rayyah, seorang ulama muda Mesir, menggugat keberadaan Abu Hurairah dalam Sahih Bukhari. Menurutnya, Abu Hurairah bukanlah sosok yang kredibel. Tokoh ulama Muslim selanjutnya yang mengkritik Sahih Bukhari (atau lebih tepatnya kepada seluruh ulama pengumpul hadis) adalah Abu Rayyah (1889-1970 M). Abu Rayyah yang memiliki nama lengkap Mahmud Abu Rayyah adalah seorang ulama asal Mesir.… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari (14): Kritik terhadap Sahih al-Bukhari (2): Al-Tirmidzi

Al-Tirmidzi, ulama hadis yang juga murid dari Bukhari ini, memberikan kritik terhadap Sahih Bukhari. Dia mempersoalkan keberadaan periwayat yang bernama Ibnu Abu Laila dalam Sahih Bukhari. Namun siapakah Ibnu Abu Laila? Kritik terhadap hadis Sahih al-Bukhari bukan hanya datang dari kalangan non-Muslim saja, tapi juga dari kalangan ulama Muslim itu sendiri, hal ini bahkan sudah… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari (13): Kritik terhadap Sahih al-Bukhari (1): Sudut Pandang Non-Muslim

Bagaimana bisa hadis yang baru dicatat sekitar dua abad setelah wafatnya Nabi dianggap asli? Bisa saja hadis-hadis tersebut digunakan untuk kepentingan politis. Meskipun Bukhari disebut-sebut sebagai orang pertama yang menerapkan standar baru dalam metode pengumpulan hadis, bahkan melebihi ulama pengumpul hadis lainnya, namun bukan berarti hasil karyanya ini bebas dari kritik. Kritik terhadap Sahih al-Bukhari… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari (12): Keragaman Perawi (6)

Hubungan guru dan murid di antara mazhan Syiah dan Sunni, dan sebaliknya, dalam pengumpulan hadis, adalah suatu bukti yang tidak terbantahkan bahwa ulama-ulama pada masa Bukhari dan sebelumnya, meskipun berbeda mereka dapat hidup harmonis. Demikianlah kita telah memaparkan bahwasanya Bukhari terbukti memasukkan riwayat dari periwayat yang berlainan mazhab ke dalam sahihnya. Di antara mazhab-mazhab yang… Teruskan Membaca