Kaligrafi ‘Allah’ dalam Peninggalan Bangsa Viking (1)

in Kaligrafi

Last updated on October 21st, 2017 08:49 am

Baru-baru ini ditemukan sebuah penemuan baru, seorang Arkeolog dari Department of Archaeology and Ancient History, Universitas Uppsala, Swedia, Annika Larsson, menemukan lafadz Allah dan Ali yang disulam pada sebuah pakaian jenazah Viking kuno peninggalan abad ke-9 dan ke-10. Larsson menggambarkan kejadian tersebut sebagai sesuatu yang “mengejutkan”, karena sebelumnya hal seperti ini tidak pernah ditemukan pada artefak-artefak bersejarah peninggalan bangsa Viking.[1]

Kain tenunan peninggalan bangsa viking dengan dekorasi Kufic (Photo: Annika Larsson)

Pola pada sulaman sutra dari pakaian tersebut awalnya dianggap hanya sebagai dekorasi pakaian dari zaman Viking pada umumnya, namun ternyata Larsson menemukan bahwa pola tersebut adalah geometri Kufic. “Kufic” adalah gaya kaligrafi pertama yang digunakan untuk mencatat Al-quran, gaya tersebut dikembangkan di kota Kufa, salah satu kota di Iraq. Oleh karena itulah disebut Kufic, diambil dari kata “Kufa”.[2] Tradisi penggunaan kufic di kuburan banyak ditemukan di pemakaman-pemakaman peninggalan abad ke-8 sampai ke-11, utamanya di daerah Asia Tengah.[3]

Pola kufic tersebut ditemukan pada kain tenunan dan pakaian di dua lokasi kuburan yang terpisah. Temuan ini menunjukkan bahwa tradisi pemakaman Viking telah dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kain-kain tenunan tersebut berisi naskah Arab kuno dan huruf-huruf kufic yang isinya menyerukan nama ‘Allah’ dan ‘Ali’.[4]

Salah satu detail menarik pada pola kufic tersebut adalah kata “Allah” digambarkan secara terbalik, seperti dalam bayangan cermin. Teks Arab memang dibaca dari arah kanan ke kiri, berbeda dengan bangsa Eropa yang teksnya dibaca dari kiri ke kanan. Larsson mengatakan, “mungkin ini adalah upaya untuk menulis doa agar bisa dibaca dari kiri ke kanan.”[5]

Lafadz ‘Allah’ dalam Kufic peninggalan bangsa Viking, baru terlihat jelas setelah menggunakan cermin. (Photo: Annika Larsson)

Beberapa kalangan menilai bahwa temuan tersebut hanyalah hasil perdagangan biasa saja antara bangsa Viking dan orang-orang Muslim pada saat itu, yang kemudian barang-barang hasil perdagangan tersebut digunakan untuk kehidupan keseharian bangsa Viking. Namun Larsson mempunyai counter argumen, dia mengatakan bahwa ini adalah kasus yang lain, barang hasil dagangan dan rampasan dari kebudayaan Timur memang ditemukan dalam kuburan bangsa Viking, namun itu tidak melekat dalam pakaian mereka, barang-barang tersebut merupakan objek yang terpisah. Sementara, biasanya dekorasi yang melekat pada pakaian bangsa Viking bukanlah kufic, melainkan gambaran tentang Valkyrie.[6] Sebagaimana dijelaskan oleh Larrson:

“Kita begitu sering berpendapat bahwa benda-benda dari adat timur yang ditemukan di kuburan Viking adalah hasil rampasan atau perdagangan ke daerah timur, (namun) dalam hal ini (temuan kufic) tidak dapat menjelaskan, karena tulisan tersebut melekat pada pakaian khas zaman Viking (yang mana sebelumnya tidak pernah ada)…. Ini adalah temuan yang mengejutkan bahwa kain-kain, juga pakaiannya, dibuat di sebelah barat jantung (peradaban) Muslim. Tampaknya, (ornamen pada) pakaian jenazah Viking telah dipengaruhi oleh Islam dan ide mengenai kehidupan kekal di surga setelah kematian.”[7]

Kufic dari abad ke-13, dari daerah Asia Tengah, artinya “Dia lah Allah”. (Courtesy of Annemarie Schimmel)

Dia menambahkan: “Di dalam Al-Quran, tertulis bahwa penghuni surga akan mengenakan pakaian dari sutra, dengan adanya teks dalam kain ini menjadi jelas  bahwa (mengapa) di pemakaman Viking ini tersebar begitu banyak (pakaian) sutra. Temuan ini didapatkan baik di makam pria maupun wanita.” Larsson juga menyatakan bahwa terdapat kesamaan konsep keyakinan antara Viking dan Islam, yaitu kehidupan setelah kematian.[8]

Keterangan mengenai penduduk surga menggunakan sutra dapat ditemukan dalam ayat-ayat Al-Quran berikut ini:

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air; mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan.” (QS. Ad-dhukhaan: 51-53)

“Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.” (QS. Al-Kahfi: 31)

“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera.” (QS. Al-Hajj: 23)

“Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera,” (QS. Al-Insaan: 11-12)

“Mereka memakai pakaian sutera Halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.” (QS. Al-Insaan: 21)

“(bagi mereka) syurga ‘Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.” (Fathir: 33)

Menurut Universitas Uppsala, dengan adanya temuan Annika Larsson ini (sutra dan kufic), maka misteri mengapa sutra digunakan pada jenazah-jenazah di zaman Viking Skandinavia telah terpecahkan, yakni Viking pada zaman tersebut telah terpengaruh oleh ide-ide dari dalam Al-Quran.[9] (PH)

Bersambung ke:

Kaligrafi ‘Allah’ dalam Peninggalan Bangsa Viking (2): Awal Mula Temuan

Catatan kaki:

[1] Jon Sharman, “Researchers find name of Allah woven into ancient Viking burial fabrics”, dari laman http://www.independent.co.uk/news/world/europe/allah-viking-burial-fabrics-clothes-name-woven-found-islam-uppsala-sweden-funeral-customs-a7996166.html, Harian Independent, terbit 12 Oktober 2017, diakses 10 Oktober 2017.

[2] Annemarie Schimmel, Calligraphy and Islamic Culture, (London: I.B Tauris & Co Ltd, 1990), hlm. 3

[3] Tim Collins, “Were Vikings influenced by ISLAM? Arabic embroidery bearing the name ‘Allah’ is uncovered on 10th Century Norse burial clothes”, dari laman: http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-4972808/Arabic-text-Allah-uncovered-Viking-burial-clothing.html#ixzz4vUCZ5JgS, diakses 14 Oktober 2017.

[4] Jon Sharman, Loc. Cit.

[5] Ibid.

[6] Elin Bäckström, Viking Age script deciphered – mentions ‘Allah’ and ‘Ali’, dari laman: http://www.uu.se/en/media/news/article/?id=9390&typ=artikel, Uppsala University, diakses 14 Oktober 2017.

[7] Jon Sharman, Loc. Cit.

[8] Ibid.

[9] Ibid.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*