Mozaik Peradaban Islam

Masjid Zagreb Kroasia

in Arsitektur

Setelah melalui serangkain upaya yang sulit selama beberapa dekade, Masjid Zagreb selesai dibangun pada tahun 1943. Bisa dikatakan, inilah monumen pertama kaum Muslimin Kroasia. Tapi pada April 1948 Otoritas komunis Yugoslavia menutup masjid ini dan menghancurkannya. Masjid ini kemudian didirkan kembali pada 1981, dan baru selesai pada tahun 1987.”

—Ο—

Kota Zagreb,[1] Kroasia,[2] tampaknya menjadi salah satu wilayah di Semenangjung Balkan yang terdiri dari berbagai etnis dan agama. Salah satu agama yang berkembang adalah Islam. Walau jumlah penganutnya sedikit – awalnya dibawa masuk oleh orang-orang Bosnia,[3] namun Islam mampu mewarnai sisi peradaban kota. Budaya Islam kemudian menempel permanen dalam situs-situs ibadah ritualnya.

Perkembangan Islam di Kota itu tak pelak mendorong sejumlah orang untuk membangun situs ritual seperti masjid. Ide itu datang pertama kali pada tahun 1912 ketika beberapa orang dari Law Party dan the Fellowship of Brothers of the Croatian Dragon merasa penting untuk membuat masjid yang bisa menampung umat Islam beribadah.[4] Ide itu menggema selama sepuluh tahun hingga Mufti di Zagreb, Ismet, melayangkan surat petisi kepada Walikota Zagreb, Vjekoslav Heinzel, yang berisi permintaan untuk mengalokasikan sebagian tanah kota untuk menjadi masjid.

Tampaknya petisi itu diterima oleh otoritas di Zagreb tapi itu tidak segera terwujud. Baru pada tahun 1938, Majlis Zagreb menyusun sebuah rancangan untuk pembangunan Masjid. Namun pada bulan Oktober 1940, dewan kota memutuskan bahwa Masjid akan dibangun di Zelengaj, dengan meminta arsitek Zvonimir Požgaj dan pelukis Omer Mujadžić mengerjakan proyek tersebut.

Ketika meletus Perang Dunia II, pada bulan Agustus 1941 pihak berwenang negara Kroasia membuat keputusan yang menyatakan bahwa sebuah bangunan yang sebelumnya adalah pusat seni rupa yang didirikan oleh proyek pematung Ivan Meštrović, akan diubah menjadi sebuah masjid.

Rancangan konversi bagian eksterior masjid dirancang oleh arsitek Stjepan Planić, dan interiornya oleh arsitek Zvonimir Požgaj. Pembangunan tiga menara beton bertulang setinggi 45 meter dan air mancur di halaman selesai pada musim semi tahun 1943. Sementara itu di bagian dalamnya, sebuah kubah baru dengan ruang berventilasi dibangun. Di bagian tengah kubah tersebut menjulur tali yang mengikat lampu gantung seberat 1000 kg. Selain itu, di lantai pertama juga dibangun perpustakaan.

Di dalam aula terdapat Mihrab yang ikonik, dan sebuah mimbar ditempatkan. Dinding bagian dalam Masjid dilapisi dengan marmer Italia hijau. Pematung Joze Turkalj, Emil Bohutinski, dan Marijan Matijević, menghiasi dinding tesebut dengan ornamen tuff (ukiran batu) dari motif klasik Kroasia. Sementara itu kaligrafi Arabnya disusun dan dibuat oleh Muhamed Mujagić, seorang kaligrafer dari Sarajevo. Lantai masjid dilapisi dengan empat puluh jenis karpet Esfahan. Masjid itu resmi dibuka pada bulan Agustus 1944.

Masjid Zagreb yang selesai dibangun pada tahun 1944. Photo: beautifulmosque.com

Namun kelanggengan situs ritual yang monumental itu tidak berlansung lama, pada salah satu momen shalat Jum’at antara tahun 1945-1948, sebanyak 5.000  tentara Muslim Yugoslavia datang ke masjid Zagreb untuk mengikuti ibadah jum’at. Masjid itu kemudian dihancurkan oleh otoritas setempat, momen datangnya 5.000 tentara Muslim tersebut dianggap sebagai salah satu alasan kenapa masjid itu sampai dihancurkan

Otoritas komunis Yugoslavia pada April 1948 memulai penutupan Masjid dan penghancuran menara-menaranya, yang dianggap sebagai simbol-simbol ideologi yang tidak diharapkan. Pada musim gugur tahun 1949 semua sisa-sisa interior masjid telah selesai dipindahkan, lalu masjid itu beralih fungsi menjadi museum yang disebut dengan Museum Pembebasan Rakyat. Sisa-sisa masjid yang tercecer masih bisa diselamatkan pada saat masjid itu dihancurkan pada tahun 1948. Sementara itu, Mihrabnya yang bersejarah tetap di tempat semula, masih menempel di dinding ketika masjid direkonstruksi pada tahun 2002. Sisa-sisa peninggalan masjid yang berhasil ditemukan saat ini disimpan dan dipamerkan di Aula Memori di Islamic Center di Zagreb.

Sementara itu, dalam kisah lainnya, pada Perang Dunia II, Mufti Zagreb Ismet Muftic dieksekusi oleh kelompok partisan pada tahun 1945.[5] Pembentukan komunisme setelah perang berdampak besar pada perubahan peta politik dan sosial yang juga berdampak pada komunitas Muslim Zagreb. Apalagi pada tahun 1948, Masjid Zagreb yang lama dihancurkan, dan sejak saat itu, untuk memulihkan kembali institusi Muslim sangatlah sulit. Sampai akhirnya, pondasi Masjid Zagreb yang baru didirikan pada tahun 1981 di pinggiran kota Zagreb. Masjid Zagreb dan Islamic Center saat ini telah selesai dibangun dan dibuka untuk umum pada tahun 1987. Hari ini, lokasi Masjid Zagreb yang lama telah dijadikan “Hall of Croatian Fine Art Artists”.

Masjid ini dibangun oleh developer bangunan Zagreb “Tehnika”, dengan arsiteknya Džemal Čelić, yang juga Profesor di Universitas Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina. Rancangannya digambar oleh Mirza Gološ, seorang arsitek dari Sarajevo, sementara kaligrafinya ditulis oleh penulis kaligrafi Bosnia yang terkenal saat itu, Ešref Kovačević. (LJ)

Penampakan Masjid Zagreb sekarang. Photo: beautifulmosque.com

 

Masjid Zagreb saat ini, tampak dari kejauhan. Photo: beautifulmosque.com

 

Masjid Zagreb tampak dari anggle yang berbeda. Photo: beautifulmosque.com

 

Mihrab Masjid Zagreb yang sekarang. Photo: beautifulmosque.com

 

Mimbar masjid masih tetap dalam posisi seperti sedia kala, menempel dengan bangunan. Photo: beautifulmosque.com

Catatan Kaki:

[1] Zagreb, ibu kota Kroasia yang berada di barat laut, bangunan bercirikan arsitektur Austro-Hungaria abad 18 dan 19. Di pusatnya, Upper Town adalah lokasi zaman Gothic, seperti Katedral Zagreb Gereja St. Markus abad ke-13, dengan atap berwarna-warni. Di dekatnya terdapat Jalan Tkalčićeva yang ramah bagi pejalan kaki, dipenuhi dengan kafe-kafe outdoor. Di Lower Town terdapat  alun-alun utama, Ban Jelačić, plus pertokoan, museum, dan taman. Lihat, http://croatia.hr/en-GB/Destinations/Regions/Cluster/City-Zagreb, diakses 2 September 2018. Lihat juga, https://en.wikipedia.org/wiki/Zagreb, diakses 2 September 2018

[2] Republik Kroasia (Republika Hrvatska) atau juga disebut Kroasia adalah negara berbentuk bulan sabit di Eropa berbatasan dengan Balkan di tenggara. Ibu kotanya adalah Zagreb. Dalam sejarahnya, negara ini merupakan negara republik untuk Republik Sosialis Federal Yugoslavia. Negara ini melepaskan diri dan memperoleh kemerdekaan pada 1991 dan merupakan kandidat dari anggota Uni Eropa. Lihat, https://id.wikipedia.org/wiki/Kroasia, diakses 2 September 2018

[3] Dimulai pada tahun 1878 ketika Astro-Hongaria mencaplok wilayah Bosnia dan Herzegovina. Lihat, http://www.fp6migratoryflows.uniba.it/html/BosnianCulturalProfile_En.pdf, diakses 2 September 2018

[4] Kerangka narasi artikel ini disadur dari http://nerida-oasis.com/islamic-heritage/croatia/first-zagreb-mosque

[5] Lihat, http://olivejourney.blogspot.com/2012/05/zagreb-mosque-and-islamic-centre-zagreb.html, diakses 2 September 2018

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*