Sejumlah Sumbangan Dunia Islam Bagi Peradaban Modern (6)

in Budaya Islam

Last updated on November 30th, 2017 04:16 pm

Pena yang sekarang kita gunakan, sebuah alat sederhana namun sangat fundamental dalam menopang peradaban modern. Alat ini pertama kali dibuat oleh salah satu Khalifah Fatimiyah di Mesir pada abad ke 10.”

—Ο—

 

Kincir angin

Taukah anda, bahwa 8% dari total listrik yang dikonsumi masyarakat di benua Eropa, bersumber dari tenaga angin? Pada bulan desember 2014, sebanyak 128.751 megawatt (MW) listrik sudah terpasang di negara-negara Uni Eropa, dan angka ini masih terus meningkat. The European Wind Energy Association memperkirakan pada tahun 2020 kapasitas pembangkit listrik di benua biru ini akan meningkat hingga 230 gigawatt (GW), atau setara dengan 17% dari total konsumsi listrik masyarakat Eropa. Bila tercapai, upaya ini akan menghemat 28 milliyar uero pertahun,[1] yang secara bertahap akan mengurangi ketergantungan Eropa pada energi fosil.

Stark White Electrical Power yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik di California

Secara meyakinkan, kincir angin menjadi alternatif energi yang menjanjikan guna menopang sistem kehidupan masyarakat modern. Sebelum menjadi sumber energi listrik, kincir angin sudah digunakan untuk beragam keperluan manusia, khususnya di Eropa, mulai dari mengeringkan hasil panen, hingga mengalihkan aliran air dalam irigasi.[2]

Teknologi kincir angin ini ditemukan petama kali pada tahun 634 oleh bangsa Persia, tepatnya di daerah Sistan (perbatasan antara Iran dengan Afganistan sekarang).[3] Penemuan ini terjadi 500 tahun sebelum kincir angin pertama terlihat di Eropa. Berbeda dengan kincir angin yang kita kenal sekarang, kincir angin di Persia pada masa itu berputar sacara horizontal. Meski begitu, prinsip dasar teknologi ini tetap sama dengan yang kita kenal sekarang.

Kincir angin kuno. Kincir angin ini terdapat di Nashtifan, sebuah wilayah yang sekarang di selatan provinsi Khurasan, Iran. Photo: glamgrid.com

Kincir yang digunakan pada masa itu memiliki enam sampai 12 layar yang dilapisi kain atau daun kelapa. Teknologi ini digunakan untuk menggiling jagung dan mengumpulkan air untuk irigasi. Di padang pasir yang luas di Arabia, ketika arus musiman habis, satu-satunya sumber tenaga adalah angin yang berhembus dengan konstan dari satu arah selama berbulan-bulan.[4] Sejak ditemukannya, hingga hari ini, kincir angin sudah menjadi sumber energi yang menopang sistem kehidupan masyarakat dunia, mulai dari Eropa, Asia, hingga Amerika.

 

The Fountain Pen

Bagaimana membayangkan, dunia modern tanpa pena? Atau setidaknya, bagaimana bila pena yang digunakan sekarang, masih menggunakan cara “celup-tulis”? tentu kegiatan tulis menulis akan sangat melelahkan dan memakan waktu sangat lama.

Adalah khalifah Ma’ad al Mu’izz dari Mesir yang pertama kali terpikirkan untuk membuat sebuah alat tulis yang tidak mengotori dan merepotkan saat menulis. Pada tahun 953 M, ia memerintahkan kepada anak buahnya untuk membuat sebuah inovasi alat tulis yang lebih memudahkan dan praktis.[5] Alat ini sekarang kita kenal dengan sebutan fountain pen, atau di Indonesia lebih kenal dengan pulpen tinta, untuk membedakannya dengan ballpoint (bolpoin) yang banyak digunakan.[6]

Fountain Pen. Photo: historyofpencils.com

 

Secara prinsip, cara kerja fountain pen dengan bolpoin sama saja. Tinta yang tersimpan dalam wadah, akan mengalir ke ujung pena dengan menggunakan kombinasi gaya gravitasi dan kapiler. Yang membedakan fountain pen saat ini dengan bolpoin adalah fungsinya. Berbeda dengan fountain pen yang digunakan secara terbatas, untuk kegiatan kaligrafi, menggambar, dan menandatangani dokumen. Bolpoin lebih berfungsi secara luas untuk membantu kegiatan tulis menulis, disamping karena harganya yang lebih murah. Setelah datangnya era bolpoin, fountain pen lebih umum dianggap sebagai simbol status dan prestige.[7]

Meski digunakan secara terbatas, beberapa kelebihan fountain pen yang bisa dirasakan saat ini dibanding dengan bolpoin, diantaranya; tidak perlu ditekan saat menulis; anti macet, ini sebabnya pena ini sering digunakan untuk penandatangan sebuah dokumen penting; bisa diisi ulang, dan ujung penanya bisa digunakan secara bervariasi, sesuai dengan kebutuhan.

Fountain pen dengan berbagai jenis mata pena yang dapat digunakan sesuai fungsinya. Sumber gambar: kaskus.co.id

 

Bangsa Eropa sendiri baru menggunakan fountain pen pada abad ke 17, dengan gagangnya yang terbuat dari bulu. Hak paten pertama terhadap fountain pen dikeluarkan pada tanggal 25 May 1827 oleh pemerintah Perancis. Penciptanya adalah orang Rumania bernama Petrache Poenaru. Ia membuat fountain pen pertama dengan laras yang terbuat bulu angsa besar.[8] (AL)

Bersambung…

Ke:

Sejumlah Sumbangan Dunia Islam Bagi Peradaban Modern (7)

Sebelumnya:

Sejumlah Sumbangan Dunia Islam Bagi Peradaban Modern (5)

 

Catatan kaki:

[1] Lihat, https://en.wikipedia.org/wiki/Wind_power_in_the_European_Union, diakses 24 November 2017

[2] Di Belanda, kincir angin berfungsi untuk memompa air dari rawa-rawa yang banyak mengandung air untuk kemudian dikumpulkan pada tempat tertentu (seperti: sungai, danau, dan lain-lain), sehingga diperolehlah tanah yang kering. Selanjutnya, penggunaan kincir angin di Belanda terus berkembang yang mana dimanfaatkan sebagai pengirikan, memotong kayu, memompa air, mem-press¬ anggur, memproduksi cat, kayu, kertas, sampai bahan pangan seperti roti dan mustard. Lihat, http://hwc2015.nvo.or.id/623-angin-udara-pergeseran-fungsi-kincir-angin-belanda/, diakses 23 November 2017

[3] Lihat, https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_wind_power, diakses 23 November 2017

[4] Lihat, http://glamgrid.com/ancient-windmills-of-nashtifan/, diakses 23 November 2017

[5] Lihat, https://id.wikipedia.org/wiki/Pulpen, diakses 23 November 2017

[6] Pena bolpoin atau bolpen (bahasa Inggris: ballpoint pen) adalah alat tulis yang ujungnya menggunakan bola kecil yang berputar untuk mengontrol pengeluaran tinta kental yang disimpan dalam kolom berbentuk silinder. Ujung bolpen berupa bola kecil dari kuningan, baja, atau tungsten karbida yang diameternya berbeda-beda, umumnya 0,7 hingga 1,2 mm. Besar diameter bola berpengaruh pada ketebalan tulisan di atas kertas. Tinta kering dalam seketika setelah bersentuhan dengan kertas. Bolpoin berbeda dengan pulpen, bolpoin berharga murah dan bebas pemeliharaan. Lihat, https://id.wikipedia.org/wiki/Pena_bolpoin, diakses 23 November 2017

[7] Lihat, http://www.historyofpencils.com/writing-instruments-history/fountain-pen-history/, diakses 23 November 2017

[8] https://hibrkraft.com/2016/04/05/menulis-dengan-fountain-pen/

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*