Ziryab (Black Bird): Seniman Multi-Talenta Yang Mengubah Budaya Eropa

in Tokoh

Ternyata sumbangan dunia Islam terhadap peradaban modern tidak hanya sebatas di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga di bidang kebudayaan, seperti musik, tata cara makan, hingga cara berbusana.”

—Ο—

 

Kita mungkin pernah mendengar istilah artis multi-talenta. Mereka terkadang memiliki beberapa bakat di berbagai bidang kesenian. Tapi di dunia Islam, pernah muncul seorang bernama Ziryab yang berarti Blackbird, atau “burung hitam”. Ia adalah sosok artis multitalenta yang sesungguhnya. Keahliannya meliputi banyak bidang, mulai dari filsafat, astronomi, matematika, fisika, geometri, puisi, kuliner, fashion, dan tentu saja, musik.

Dia dikenal sebagai musisi terhebat pada zamannya. John Gill, dalam buku “Andalucia: A Cultural History” menyatakan bahwa aliran “Rock n Roll” yang kita kenal sekarang, bila dirunut asal usulnya, maka nama Ziryab lah yang akan kita temukan dipuncaknya. Tapi tidak hanya itu, dialah yang memperkenalkan standar berbusana di Cordoba, tata cara makan (manner), hingga gaya rambut. Demikian berpengaruhnya orang ini, hingga menurut John Gill, dia mampu mentrasformasi setting kebudayaan masyarakat Andalusia hari demi hari, hingga menjadi standar keadaban di dalam setiap rumah dan menghasilkan jenis kebudayaan baru yang bercita rasa tinggi.[1] Sejarawan Arab abad ke-17, al-Maqqari menyatakan, “Tidak pernah ada, entah sebelum atau sesudah dia, pria dengan profesinya demikian dicintai dan dipuja.”[2]

Ziryab memiliki nama asli Abu al-Hasan ‘Ali ibn Nafi’. Ia lahir di Iraq pada tahun 789 M. Sebagian sejarawan menginformasikan bahwa pada mulanya ia adalah bekas budak. Tidak jelas tepatnya asal suku atau geneologi Ziryab. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah keturunan Persia, ada juga mengatakan ia berasal dari Kurdi. Namun berdasarkan penuturan Ibn Hayyan, ‘Ali Ibn Nafi’ dijuluki sebagai Ziryab atau burung hitam (Blackbird), karena ia memiliki kulit yang sangat hitam, namun bersuara sangat merdu dan berkarakter sangat menarik.[3]

Karir senimannya dimulai di Irak. Tepatnya di Ibu Kota Abbasiyah, Baghdad pada masa pemerintahan Harun al-Rashid. Ia berguru pada salah satu legenda di masanya, Ishak Mawsili (atau Barat lebih mengenalnya “Isaac of Mosul“). Kelak Ziryab bersama Ishak dan Ibrahim, dikenal sebagai bapak musik di dunia Arab.

Konon, Harun al-Rashid yang memang penyuka musik, sangat terpukau sejak pertama kali menyaksikan penampilannya. Salah satu ungkapannya yang terkenal kepada Harun al-Rashid ketika diminta mengulang penampilannya, “Saya bisa memainkan musik yang dimainkan semua orang, tapi saya memiliki perbendaharaan musik saya sendiri…, jika baginda berkenan, saya akan mainkan sesuatu yang belum pernah didengar oleh telinga manusia sebelumnya”. Setelah diizinkan memainkannya, ia kemudian mengeluarkan alat musik ciptaannya. Sebuah jenis alat musik Oud, atau Barat menyebutnya lute (alat musik petik, sejenis gitar) yang sudah disempurnakan.[4] Lute inilah yang kemudian ia bawa ke Cordoba dan menjadi marak dimainkan oleh para musisi di sana.

Oud/Lute. Sumber: briankaymusic.com

Pada tahun 822 M, karena satu dan lain hal, ia meninggalkan Baghdad dan pergi ke Andalusia Spanyol. Di tempat baru ini ia disambut baik oleh penguasa wilayah tersebut, Abdurrahman. Karena terkesan dengan talentanya, Abdurrahman pun mendapuknya sebagai Menteri Kebudayaan, dan bersahabat dengannya. Dengan otoritas, dan dari persahabatan inilah kemudian Ziryab mendapat akses tak terbatas untuk mengeksplorasi potensi seni di dalam dirinya.

Dialah yang memperkenalkan tradisi tiga hidangan (three-course meal)[5] ke dalam budaya makan bangsa Eropa yang masih digunakan hingga hari ini. Ia juga yang mengganti gelas-gelas perak bangsa Eropa dengan gelas kristal yang bening. Dia perkenalkan taplak meja untuk memperindah nuansa hidangan, termasuk meletakkan vas bunga di atasnya. Ia juga yang mendesign sendok sup, hingga memperkenalkan tusuk gigi.

Di bidang fashion, dia dandani penduduk Cordoba dengan pakaian yang pantas di setiap musim dan perhelatan. Di musim semi, masyarakat dianjurkan memakai pakaian berwarna cerah, di musim panas pakaian putih, dan di musim dingin, pakaian berbulu. Ia ajarkan masyarakat cara merawat diri. Ia perkenalkan pasta gigi, budaya mencukur bagi pria, model rambut, termasuk mengatur trend potongannya. Ia juga yang memperkenalkan permainan catur yang memadukan unsur kecerdasan dan seni mulai dari istana hingga kemasyarakat.

Adapun bagi wanita, Ziryab membuka salon kecantikan/sekolah kosmetika tidak jauh dari Alcazar, istana Emir. Di tempat ini, dia memperkenalkan gaya rambut dengan potongan yang lebih pendek dan berbentuk, dengan poni di dahi dan telinga terungkap. Dia mengajarkan kaum hawa teknik pembentukan alis dan penggunaan depilatori untuk menghilangkan rambut di tubuh. Dia juga memperkenalkan parfum dan kosmetik baru kepada mereka. Beberapa tips fashion Ziryab diinspirsi dari kalangan sosial elit Baghdad, yang merupakan kota paling kosmopolitan di dunia waktu itu. Sedang sisanya, ia sesuaikan secara kreatif dengan lingkungan dan kebiasaan masyarakat Andalusia setempat.[6]

Istimewanya, apa yang diperkenalkan dan diajarkannya segera menjadi trend di masyarakat dan menyebar luas. Bisa dikatakan, dia adalah selebriti alamiah. Dengan hanya menirunya, orang-orang segera mendapatkan status dan prestise. Hingga kini, jejak artistiknya masih terlihat dan telah mengubah wajah Eropa menjadi jauh lebih berkelas, dan tentu saja lebih beradab. (AL)

 

Catatan kaki:

[1] . John Gill, “Andalucia: A Cultural History”, https://books.google.co.id/books?id=gGY2fSXko5kC&pg=PA81&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false, diakses 2 Desember 2017

[2]There never was, either before or after him, a man of his profession who was more generally beloved and admired.” Lihat, Robert W. Lebling Jr, Flight of The Blackbird, http://www.islamicspain.tv/Arts-and-Science/flight_of_the_blackbird.htm, diakses 2 Desember 2017

[3] Ibid

[4] Ibid, Lihat juga, https://www.briankaymusic.com/ziryab, diakses 2 Desember 2017

[5] Three-course meal adalah sebuah konsep penyajian makanan yang dibagi ke dalam tiga tahap secara berurutan. Bisanyanya akan dimulai dengan makan pembuka (sup), makanan utama (main course) yang biasanya berupa daging, dan makanan penutup (dessert) biasanya berupa buah dan kacang-kacangan. Lihat, https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/three-course-meal, diakses 2 Desember 2017

[6] Lihat, Robert W. Lebling Jr, Op Cit

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*