Kontroversi Seputar Masuknya Islam ke Amerika (3)

in Studi Islam

Last updated on February 15th, 2018 05:44 am

Secara khusus, Fell menyebutkan sebuah ukiran yang dia percaya dibuat berabad-abad sebelum Columbus yang menyatakan dalam bahasa Arab: “Yasus bin Maria” (Yesus anak Maryam), ungkapan yang biasa ditemukan dalam Alquran.

—Ο—

 

Sebelum Dr. Youssef Mroueh, hasil penelitian terkait masuknya Islam ke Amerika sudah pernah dipublikasikan oleh seorang arkeolog Australia, Dr. Barry Fell, yang juga seorang ahli biologi kelautan.[1] Dalam bukunya yang berjudul Saga America, Dr. Barry Fell mengklaim menemukan bukti arkeologis yang luas tentang kehadiran Muslim yang signifikan di Dunia Baru (Amerika). Fell menarik kesejajaran antara masyarakat Afrika Barat dan penduduk asli Amerika di barat daya, termasuk kesamaan budaya dan bahasa, dan keberadaan petroglyph (goresan batu) Islam di wilayah barat daya Amerika. Secara khusus, Fell menyebutkan sebuah ukiran yang dia percaya dibuat berabad-abad sebelum Columbus yang menyatakan dalam bahasa Arab: “Yasus bin Maria” (Yesus anak Maryam), ungkapan yang biasa ditemukan dalam Alquran.[2]

Namun klaim akademik Fell justru dibantah secara kasar oleh para ahli arkeologi Amerika masa itu dengan mengatakan bahwa metodologi yang digunakan Fell bersifat kaku, dan “semi-akademik”, sehingga tidak bisa diterima secara valid. Hal sama juga ternyata berlaku pada artikel yang dibuat oleh Dr. Youssef Mroueh yang cukup banyak mengutip Barry Fell.

Dr. Barry Fell sebagaimana dikutip oleh Mroueh dalam artikelnya mengatakan:[3]

Dr. Barry Fell (Harvard University) memperkenalkan buku karyanya ‘Saga America-1980’ bukti ilmiah yang kuat yang mendukung kedatangan, berabad-abad sebelum Columbus, Muslim dari Afrika Utara dan Barat. Dr. Fell menemukan keberadaan sekolah Muslim di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon, Washoe dan Hickison Summit Pass (Nevada), Mesa Verde (Colorado), Lembah Mimbres (New Mexico) dan Tipper Canoe (Indiana ) tertanggal jauh ke 700-800 M. Terukir di bebatuan di Amerika Serikat barat yang gersang, dia menemukan teks, diagram dan grafik yang mewakili fragmen terakhir yang masih ada dari sistem persekolah tersebut baik pada tingkat dasar maupun pada tingkat yang lebih tinggi. Bahasa pengantarnya adalah bahasa Arab Afrika Utara yang ditulis dengan naskah Arab Kufic kuno. Subyek pengajaran meliputi penulisan, pembacaan, aritmatika, agama, sejarah, geografi, matematika, astronomi dan navigasi laut. Keturunan pengunjung Muslim Amerika Utara adalah anggota dari penduduk asli Iroquois, Algonquin, Anasazi, Hohokam dan Olmec.”

Tapi menariknya, David Hurst Thomas, seorang arkeolog yang berasal dari American Museum of Natural History, Central Park West, New York, yang pernah me-Review buku Saga America karya Barry Fell yang diterbitkan tahun 1980 tersebut justru memihak dan membela argumentasi Fell. David Hurst berkata dalam reviewnya;

Saya pertama kali tertarik ke sampulnya, yang berisi gambar berlekuk-lekuk dengan judul “The Oldest Known Map of North America.” Tidak ada yang terlalu eskatologis di sini, paling tidak menurut standar Amerika Serikat. Setelah diperiksa lebih dekat, coretan tampak aneh. Kemudian saya membaca sampul buku: “peta ini, yang ditemukan di Nevada, menurut penulis, adalah salinan bahasa Arab yang ditulis oleh pemukim trans-Pasifik di atas batu pada abad 800 M, disalin dari bahasa asli Libiya yang berasal dari abad pertama sebelum Masehi.” My God, Fell’s done it now. Arabs in Nevada in A.D. 800?, ujarnya.[4]

Dan salah satu penemuan arkeologis yang cukup mengguncang fundamental akademis ilmu arkelogis di Amerika adalah pendapat Fell yang mengatakan bahwa petroglyph (goresan batu) Great Basin[5] yang selama ini dianggap sebagai coretan tak berarti dari masyarakat kuno di Amerika (“Indian doodles“), ternyata mengandung makna pengetahuan yang begitu dalam. Prasasti tersebut ternyata adalah peta paling kuno di Amerika yang menceritakan epik perjalanan hebat sekelompok manusia dalam menemukan benua Amerika. Gambar tersebut sebenarnya menceritakan “navigasi hebat,” di atas sebuah kapal yang ditulis dalam huruf Arab atau Libya. Prasasti ini ternyata memeram naskah Arab yang berusia seribu tahun.

Salah satu potongan gambar yang tertera di situs kuno Great Basin. Sumber gambar: gettyimages.com

Hal lainnya, adalah “equinox-project” yang dimotori oleh Barry Fell pada tahun 1979 tentang petroglyph Inyo County di California ternyata membuktikan bahwa manusia-manusia yang datang dari dunia Muslim tersebut sudah memiliki pemahaman bahwa bumi itu bulat, lengkap dengan pemahaman akan garis ekuator yang mengelilinginya. Mereka bahkan sudah mampu membaca peta datar dan menyambungkannya dengan pemahaman real di lapangan. Dalam publikasi equinox-project, dipaparkan sejumlah perspektif baru seputar peninggalan arkelogis yang berserak di tempat ini. Di antaranya adalah pemahaman manusia kuno tersebut tentang ilmu bumi hingga astronomi.[6]

Contoh goresan batu yang terdapat di Inyo County, California, AS. Sumber Photo: ricksprainphotography.com

Dari sample arkeologis yang didapatnya, Barry Fell lalu mentransformasikannya dalam bentuk sketsa huruf-huruf kuno yang pada akhirnya menyatakan bahwa itu adalah goresan huruf arab yang penuh makna. Berikut ini beberapa hasil penemuannya:

Barry Fell menyebut gambar di atas dengan The Inyo Zodiac. Sumber gambar: equinox-project.com

 

Menurut Fell, “identifikasi dan terjemahan teks dan pictograph terkait gambar di atas, sesuai dengan kebiasaan kuno, Ubra dianggap sebagai cakar Scorpio. Gaya huruf menunjuk pada tanggal sekitar abad kedelapan Masehi. Teks sesuai dengan arti yang temukannya untuk tablet Davenport, dan menginformasikan bahwa Tahun Baru dimulai pada saat masuknya matahari ke dalam konstelasi zodiak dari Ram (21 Maret)”. Dia memperkirakan bahwa waktu ditulisnya goresan tersebut adalah ketika festival tahun baru. Dari sketsa gambar tersebut di atas, Fell lalu menyesuaikannya dengan struktur huruf pada tulisan Arab Kufic, sebagai berikut:

Perbandingan alfabet Inyo Kufi dengan bentuk Kufi awal dari manuskrip Islam abad kedelapan Masehi. Sumber gambar: equinox-project.com

 

Bersambung…

Kontroversi Seputar Masuknya Islam ke Amerika (4)

Sebelumnya:

Kontroversi Seputar Masuknya Islam ke Amerika (2)

Catatan kaki:

[1] http://www.sunnah.org/history/precolmb.htm

[2] http://historynewsnetwork.org/article/23662

[3] Lihat, Dr. Youssef Mroueh, Pre-Columbian Muslims In The Americas, http://www.sunnah.org/history/precolmb.htm, diakses 30 Januari 2018

[4] Saga America. Barry Fell. New York: Times Books, Reviewed by David Hurst Thomas, dalam Journal Of California And Great Basin Anthropology, eScholarship.org, hal. 146

[5] The Hydrographic Great Basin adalah area seluas 200.000 mil persegi yang mengalir secara internal. Semua curah hujan di wilayah tersebut menguap, tenggelam di bawah tanah atau mengalir ke danau (kebanyakan mengandung garam). Sungai kecil, jeram, ataupun sungai yang ada di sini tidak menemukan jalan keluar ke Teluk Meksiko atau Samudera Pasifik. Wilayah ini dibatasi oleh Pegunungan Wasatch di timur, Sierra Nevada di barat, dan Dataran Sungai Ular di utara. The Great Basin mencakup sebagian besar Nevada, setengah dari Utah, dan bagian Idaho, Wyoming, Oregon, dan California. Istilah “Great Basin” dalam beberapa hal kadang sedikit menyesatkan; daerah ini sebenarnya terdiri dari banyak cekungan kecil. The Great Salt Lake, Danau Piramida, dan Sink Humboldt adalah beberapa “saluran pembuangan” di Great Basin. Lihat, https://www.nps.gov/grba/planyourvisit/the-great-basin.htm, diakses 30 Januari 2018

[6]Lihat, Barry Fell, An Ancient Zodiac from Inyo, California, http://www.equinox-project.com/v21263.htm

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*