Albania (Albania Shqipëria, “Negeri Elang”), negara republik di Eropa tenggara, secara resmi dikenal sebagai Republik Albania, terletak di sepanjang tepi barat laut Semenanjung Balkan.
Albania adalah satu-satunya negara di Eropa yang masyarakatnya mayoritas Muslim. Jumlah Muslim di Albania mencapai 70 persen dari total populasi masyarakatnya. Kristen Ortodoks, yang kebanyakan tinggal di Albania Selatan, berjumah 20 persen, Katolik Roma, yang tinggal di Utara, berjumlah 10 persen. Perbedaan agama di Albania bukanlah suatu permasalahan, bahkan dalam satu keluarga, anggotanya bisa berbeda-beda agama. Kebanyakan Muslim Albania adalah Sunni, seperempatnya adalah sekte Bektashi, sekte non-ortodoks yang toleran.
Pemerintahan Komunis melarang semua agama pada tahun 1967, membuat Albania menjadi negara atheis pertama di dunia secara resmi. Tempat-tempat ibadah ditutup, properti milik tempat ibadah disita, ibadah keagamaan dilarang, dan praktisi agama dianiaya. Larangan beragama dihapuskan pada tahun 1990. Gereja dan Masjid dibangun kembali atau dibuka kembali, dan semakin banyak orang mengungkapkan keyakinan agamanya.
Terpisahkan oleh Laut Adriatik, jarak diantara Albania dan Italia hanya 76 km. Dalam rentang sejarah yang panjang, Albania diduduki oleh Italia yang mengembangkan kekuasaan ke arah Balkan Timur, atau sebaliknya, Albania diduduki oleh kekuatan dari Balkan yang mengembangkan daerah kekuasaannya ke arah Balkan Barat. Pada tahun 1500an Albania berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman (sekarang Turki), dan tidak memperoleh kemerdekaannya sampai tahun 1912. Dari tahun 1944 sampai 1990 Albania adalah negara komunis yang solid, dan pada tahun 1991 Albania memulai peralihannya ke negara demokratis dengan ekonomi pasar. Ibukota dan kota terbesarnya adalah Tirana.
Penduduk Albania
Albania adalah sebuah negara pegunungan dimana sekitar 70 persen tanahnya berada di atas ketinggian 300 m. Albania memiliki luas 28.748 Km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 2.931.147 jiwa pada tahun 2017 berdasarkan perkiraan PBB.[1] Gunung-gunungnya lebar membentang dari barat laut ke tenggara, naik secara drastis dari dataran rendah pesisir hingga ke ketinggian lebih dari 2.400 m. Bagian utara adalah daerah pegunungan dengan bebatuan kasar, batu-batu kapur dari pegunungan Alpen Dinaric membentang sepanjang 40 Km dari Montenegro. Di masa lalu pernah terjadi erosi yang sangat besar di daerah ini, sehingga mengakibatkan kegundulan pada permukaan tanahnya, juga membentuk lembah-lembah yang sangat dalam, dan kelangkaan padang rumput. Di dataran tinggi tengah terdapat Gunung Korab, tingginya 2.764 m, yang merupakan gunung tertinggi di negara ini. Sementara di bagian selatan Alpen, dataran tingginya sedikit lebih rendah dan melingkar, membentang ke arah tenggara dan menyambung ke pegunungan Pindus di utara Yunani.
Wilayah pesisir barat terdiri dari bukit-bukit kecil dan lembah-lembah yang lebih rendah yang terbuka langsung ke dataran pantai. Ini adalah wilayah Albania yang paling padat penduduknya dan sebagian besar lahannya digunakan untuk bertani. Bahkan di sini, serangkaian area datarnya masih diselangi oleh beberapa pegunungan. Sebagian besar tanah di area datar ini sulit ditanami karena masalah drainase dan suplai air. Hanya tanah muda di dekat sungai yang mudah untuk ditanami karena dekat dengan air, namun karena terlalu dekat dengan sungai, resiko kebanjiran juga seringkali terjadi. Selain itu, Albania juga kadang-kadang mengalami gempa bumi.
Etnis Albania adalah etnis tertua di Eropa Tenggara. Nenek moyang mereka, ialah orang-orang Illyria, merupakan masyarakat Indo-Eropa yang sudah tinggal di tanah Balkan jauh hari sebelum orang-orang Yunani. Negara Albania hari ini hampir seluruhnya etnis Albania, mereka memanggil diri mereka sendiri dengan sebutan Shqipetars (Putra Elang). Hanya 5 persen saja masyarakat Albania yang bukan etnis Albania, kebanyakan adalah orang-orang Yunani.
Wilayah Albania terbagi dua, dipisahkan oleh sungai Shkumbin, yang mengakibatkan terbaginya dua dialek Albania: Gheg di Utara, dan Tosk di Selatan. Orang-orang Gheg, yang jumlahnya dua per tiga masyarakat Albania, jarang melakukan pernikahan dengan orang di luar Albania. Berbeda halnya dengan Tosk, sejarah kehidupan masyarakatnya seringkali diperintah oleh orang-orang luar Albania, sehingga pernikahan dengan orang di luar Albania kemungkinannya lebih besar. Di masa lalu, masyarakat Gheg terorganisir dalam klan-klan, sementara masyarakat Tosk lebih berbentuk masyarakat semi-feodal, namun ketika Komunis masuk, mereka menghapus kedua tipe kemasyarakatan tersebut. Sebelum Perang Dunia II, Gheg mendominasi politik Albania, namun setelah perang berakhir, Tosk lah yang naik ke kekuasaan karena pemerintahan Komunis merasa bahwa Tosk yang lebih banyak memberikan dukungan untuk Komunis. (PH)
Bersambung ke:
Albania (2): Masuknya Kristen Dan Sejarah Perkembangan Bangsa Albania
Catatan: Artikel ini diterjemahkan secara bebas dan diceritakan ulang berdasarkan artikel: Bugajski, Janusz. “Albania.” Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008.
[1] “Albania Population”, dari http://www.worldometers.info/world-population/albania-population/, diakses 24 September 2017.