Azerbaijan (2): Penyerbuan Tentara Merah

in Negara Islam

Last updated on October 20th, 2017 03:35 pm

Imperial Rusia menaklukkan pesisir Kaspia pada awal abad ke-18, namun tidak lama kemudian segera menyerahkan wilayah tersebut kepada Khan Muslim dari Persia. Pada awal abad 19 Rusia kembali berusaha menguasai kawasan tersebut. Pada tahun 1801 beberapa wilayah barat Azerbaijan (yang menjadi teritori Azerbaijan sekarang) beserta wilayah yang berdekatan di Georgia dianeksasi ke Kekaisaran Rusia. Rusia dan Iran berperang pada tahun 1804 dan 1813, dan kemudian berperang lagi dari tahun 1826 sampai 1828. Pada tahun 1828 tercapai perjanjian Turkmanchay antara Iran dan Rusia yang isinya antara lain menyerahkan wilayah Iran di utara Sungai Aras (Azerbaijan sekarang) ke Rusia.[1]

Selama paruh kedua abad ke-19, minyak ditemukan di Azerbaijan, dan pada pergantian abad, Semenanjung Abşeron memasok sebagian besar minyak ke Rusia. Baku mengalami industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang pesat sebagai pusat industri minyak Rusia. Masuknya orang-orang Rusia dan Armenia mengakibatkan terpisahnya kelompok etnik di Azerbaijan, dan bentrokan kekerasan meletus pada tahun 1905 antara etnik Azerbaijan dan Armenia di kota tersebut. Jalan keluar dari bentrok tersebut adalah orang-orang Azerbaijan mendapat posisi dengan gaji tertinggi di industri minyak, sementara orang-orang kaya Rusia dan Armenia menguasai pemerintahan setempat.

Eksplorasi Minyak di Semenanjung Abşeron tahun 1902. (Photo: Azerbaijan National Archives. Source: https://www.azer.com/aiweb/categories/magazine/ai102_folder/102_articles/102_oil_chronology.html)

Masuknya Uni Soviet

Kekaisaran Rusia runtuh dalam Revolusi Rusia tahun 1917, dan kaum revolusioner sosialis militan yang disebut Bolshevik (yang kemudian disebut Komunis) merebut kekuasaan di Rusia. Pergolakan ini memberi kaum nasionalis Azerbaijan kesempatan untuk menegaskan kontrol atas pemerintah daerah, dan pada bulan Mei 1918 mereka mendeklarasikan Azerbaijan sebuah republik yang merdeka. Pendukung Bolshevik (terutama orang Rusia) menolak kaum nasionalis di Baku, dan konflik bersenjata terjadi bulan Maret dan September 1918, mengakibatkan ribuan kematian. Pada tahun 1920, Tentara Merah Bolshevik menyerbu Azerbaijan dan seluruh Transcaucasia (Kaukasus Selatan), dan mendirikan kontrol Bolshevik di wilayah tersebut. Pada bulan Desember 1922, oleh Uni Soviet Azerbaijan dimasukkan sebagai bagian dari Transcaucasian Soviet Federated Socialist Republic (SFSR), yang juga termasuk Georgia dan Armenia. Ketika Transcaucasian SFSR dibubarkan pada tahun 1936, Azerbaijan menjadi Republik Sosialis Soviet (Soviet Socialist Republic/SSR) sebagai bagian dari Uni Soviet.

Tentara merah memasuki Azerbaijan pada 27 April 1920. (Photo: Azerbaijan National Archives. Source: https://www.azer.com/aiweb/categories/magazine/ai102_folder/102_articles/102_oil_chronology.html)

Sepanjang tahun 1920 sampai dengan 1930an, pemerintah Soviet menciptakan budaya Soviet Azerbaijan, memerangi buta huruf, dan mempromosikan masyarakat lokal ke posisi negara dan partai. Pada saat yang sama Soviet menganiaya kaum nasionalis dan intelektual Azerbaijan yang dianggap pemerintah sebagai ancaman terhadap pemerintahan Komunis. Banyak dari orang-orang Azerbaijan ini dideportasi ke Gulag (kamp konsentrasi Soviet) atau langsung dieksekusi. Para pemimpin agama juga mengalami penganiayaan berat, banyak masjid dan pusat keagamaan ditutup, dan dalam beberapa kasus dihancurkan.

Azerbaijan ketika bergabung dengan Uni Soviet pada tahun 1920. (Source: http://mediaindonesia.com/news/read/42816/1920-azerbaijan-gabung-uni-soviet/2016-04-28)

Pada awal 1930an rezim Soviet memulai kegiatan tanam paksa, menggabungkan kepemilikan pribadi ke dalam pertanian besar yang dioperasikan oleh negara. Petani Azerbaijan bangkit untuk melakukan protes, namun mereka secara brutal ditekan oleh pasukan Soviet. Pada pertengahan hingga akhir 1930an, pejabat Partai Komunis di seluruh Uni Soviet dibersihkan dan dieksekusi sebagai bagian dari kampanye pemimpin Soviet Joseph Stalin untuk menyingkirkan orang-orang yang melakukan perlawanan terhadap pemerintahannya (Great Purge). Pembersihan Stalinis juga berlaku untuk orang-orang yang berpangkat tinggi, dan pada tahun 1940 diperkirakan ada 120.000 orang Azerbaijan telah meninggal akibat tindakan represi Soviet. Pembersihan tersebut dilakukan di Azerbaijan oleh sekretaris pertama Partai Komunis Azerbaijan Mir Jafar Bagirov, yang ditangkap dan dieksekusi setelah kematian Stalin pada tahun 1953.

Azerbaijan berkembang secara ekonomi dan menjadi lebih terindustrialisasi di bawah ekonomi terencana Soviet, terutama setelah Perang Dunia II (1939-1945). Tetapi bagaimanapun Azerbaijan masih menjadi salah satu republik Uni Soviet yang lambat berkembang, pertanian masih dianggap sebagai bagian terpenting dari ekonomi lokal. Perkembangan selanjutnya, eksplorasi minyak di Azerbaijan ditunda pada tahun 1960an, ketika deposit minyak yang lebih besar ditemukan di wilayah Siberia di Rusia.

Heydar Aliyev, sekretaris pertama Partai Komunis Azerbaijan pada tahun 1969, setelah kemerdekaan Azerbaijan, Aliyev menjadi Presiden ke-3 Azerbaijan. (Source: http://tourdeazerbaidjan.com/images/leaderportrait.jpg)

Pada tahun 1969, Heydar Aliyev, kepala polisi rahasia Soviet di Naxçivan, ditunjuk sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Azerbaijan. Dia menjadi pemimpin paling berpengaruh dari pemimpin Republik Komunis pada periode setelah Perang Dunia II. Namun, pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev memecat Aliyev pada tahun 1987 setelah penyelidikan atas tuduhan korupsi yang meluas dalam administrasi Aliyev. (PH)

Bersambung ke:

Azerbaijan (3): Proses Menuju Kemerdekaan

Sebelumnya:

Azerbaijan (1): Pengantar

Catatan: Artikel ini sebagian besar diadaptasi dan diterjemahkan secara bebas dari artikel: Suny, Ronald Grigor. “Azerbaijan.” Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008.

[1] Azerbaijan profile – Timeline, dari laman http://www.bbc.com/news/world-europe-17047328, diakses 30 September 2017.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*