Azerbaijan (3): Proses Menuju Kemerdekaan

in Negara Islam

Last updated on October 20th, 2017 03:37 pm

Pada bulan Februari 1988 sebuah konflik muncul di wilayah otonomi Azerbaijan Nagorno-Karabakh, di mana etnis Armenia telah lama menjadi mayoritas penduduk di sana. Dewan daerah yang didominasi orang-orang Armenia meminta agar wilayah tersebut secara administrasi dimasukan ke wilayah Armenia, namun pihak berwenang Soviet di Moskow pada akhirnya menolak permintaan tersebut. Orang-orang Armenia melakukan demonstrasi besar-besaran di wilayah tersebut dan di ibukota Armenia di Yerevan. Di Sumgait, sebuah kota industri di Azerbaijan timur, sebuah serangan terorganisir terjadi terhadap orang-orang Armenia. Konflik bersenjata antara orang-orang Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh memicu eksodus besar-besaran orang Azerbaijan dari Armenia dan orang Armenia dari Azerbaijan. Pada awal 1989 sekitar 5.000 tentara Soviet dikirim ke Nagorno-Karabakh, dan pemerintah Soviet mengambil alih kendali langsung wilayah ini sepanjang tahun; Namun, situasinya tetap sangat tidak stabil. Belakangan, di tahun tersebut Azerbaijan memberlakukan blokade kereta api Armenia, diikuti oleh blokade ekonomi penuh pada tahun 1990.

Pengungsi Armenia dievakuasi dari Nagorno-Karabakh, Mei 1991. (Sources: http://www.bbc.com/news/world-europe-17047328)

Dimulai pada akhir 1980-an, pemerintah Soviet secara terbuka membuka keran untuk kelompok politik selain Partai Komunis untuk pertama kalinya. Kepemimpinan Partai Komunis di Azerbaijan enggan untuk melaksanakan liberalisasi politik ini. Namun Dewan Legislatif Uni Soviet, setelah terjadi pemogokan massal secara nasional pada September 1989 yang diorganisir oleh Popular Front of Azerbaijan (PFA), akhirnya secara resmi mengakui PFA.

Peta Nagorno-Karabakh

PFA terus berusaha mempertahankan integritas teritorial Azerbaijan, yang membuat perselisihan mengenai Nagorno-Karabakh semakin tajam. Ketegangan antar etnis terus meningkat, dan kerusuhan kekerasan yang menargetkan orang-orang Armenia meletus di Baku pada Januari 1990. PFA secara efektif mengambil alih kendali kota tersebut, yang menyebabkan pemerintah mengumumkan keadaan darurat. Penduduk Armenia di kota tersebut dengan cepat dievakuasi. Pemerintah Soviet segera mengirim pasukan ke Baku dalam upaya untuk mengambil alih kembali kontrol pemerintah. Selama intervensi tentara Soviet, lebih dari 100 orang terbunuh dan lebih dari 700 orang terluka. Untuk memberlakukan keadaan darurat, pemerintah Uni Soviet melarang semua demonstrasi publik, melarang organisasi nasionalis radikal, dan menangkap para petinggi PFA. Karena kegagalan Partai Komunis Azerbaijan untuk menjaga stabilitas, pemerintah Soviet mengganti pimpinan partai tersebut, Abdul Vezirov, dan menunjuk Ayaz Mutalibov sebagai gantinya.

Suasana pemakaman di kota Baku pasca kerusuhan tahun 1990. (Photo: Embassy of Azerbaijan in Georgia)

Situasi di Azerbaijan relatif bisa dipulihkan pada akhir Januari. Pemilu yang semula dijadwalkan pada bulan Februari, ditunda sampai bulan September. Meskipun ini adalah pemilihan multi partai yang pertama bagi Azerbaijan, namun karena keadaan darurat segala sesuatunya mesti dibatasi bagi partai oposisi. Hasil dari pemilu tersebut dimenangkan oleh Partai Komunis yang memenangkan banyak kursi.

Pada bulan Agustus 1991 kelompok garis keras Komunis berusaha merebut kendali pemerintah Soviet di Moskow. Meskipun usaha kudeta itu  gagal, namun hal tersebut dimanfaatkan oleh kelompok nasionalis Azerbaijan dengan menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menyerukan kemerdekaan republik tersebut. Demonstran juga menuntut diakhirinya keadaan darurat, pengunduran diri Mutalibov, dan penundaan pemilihan presiden yang dijadwalkan pada bulan September. Namun demikian, pemilu tetap diadakan sesuai jadwal, dan Mutalibov keluar sebagai pemenang karena hanya dia lah satu-satunya kandidat, karena sebelumnya PFA dan kelompok oposisi lainnya memboikot pemilihan dan mundur.

Pada tanggal 30 Agustus 1991, Supreme Soviet (istilah untuk lembaga parlemen) Azerbaijan melakukan voting untuk kemerdekaan, namun status Azerbaijan sebagai sebuah republik merdeka baru diresmikan pada 18 Oktober 1991. Setelah merdeka, Supreme Soviet digantikan oleh Milli Majlis (Majelis Nasional) yang beranggotakan 50 anggota baru. Tidak lama kemudian, pada bulan Desember, Uni Soviet secara resmi runtuh.

Warga Azerbaijan menghancurkan gambar Stalin setelah kemerdekaan Azerbaijan tahun 1991. (Source: http://www.warscapes.com/blog/today-history-azerbaijan-turns-25)

Azerbaijan, sebuah nama tempat yang artinya “negeri api abadi”, yang konon dulu terdapat kuil tempat memuja api yang tidak pernah padam karena adanya sumber minyak mentah yang muncul ke permukaan[1], kini telah memperoleh kemerdekaan dan memulai babak baru sebagai negara merdeka yang penduduknya mayoritas muslim. (PH)

Selesai.

Sebelumnya:

Azerbaijan (2): Penyerbuan Tentara Merah

Catatan: Artikel ini sebagian besar diadaptasi dan diterjemahkan secara bebas dari artikel: Suny, Ronald Grigor. “Azerbaijan.” Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008.

[1] “Azerbaijan”, dari laman http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Azerbaijan, diakses 30 September 2017.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*