Mozaik Peradaban Islam

Ilusi Identitas Arab: Sebuah Pengalaman dan Klarifikasi (18): A’rab (Orang-orang Arab) dalam Alquran (2)

in Studi Islam

Last updated on June 17th, 2021 02:40 pm

Tidak heran bila di balik gurun sahara yang kering dan gersang terdapat energi minyak bumi yang kaya. Demikian pula di balik perilaku dan peradaban Jahiliah orang-orang a’rab ada bahasa ‘araby yang istimewa.

Lukisan karya Soumyajit Sanyal. Foto: Gallerist

Oleh Musa Kazhim al-Habsyi | Penerjemah dan Koresponden TV Arab

Sejarah Islam juga menunjukkan mereka yang mengembangkan ilmu-ilmu bahasa Arab kebanyakan adalah orang di luar Jazirah Arabia. Malah belakangan para penutur terbaiknya pun tidak tinggal di sana. Dan itu artinya potensi kearaban orang-orang badui itu sudah direbut oleh yang lain.

Tapi barangkali celaan itu juga merujuk pada klaim orang-orang Arab sebagai golongan terbaik karena kearaban mereka, padahal sama sekali tidak demikian. Klaim itu sama saja dengan klaim orang takfiri atau Muslim ekstremis yang merasa paling Islam padahal akidah, sikap, dan perilaku mereka paling jauh dari Islam yang sebenarnya.

Hikmah lainnya barangkali terletak pada apa yang oleh para filosof Muslim disebut sebagai prinsip penciptaan alam material. Bagi mereka, berdasarkan argumen-argumen filosofis, alam material yang merupakan proses kejadian dan kerusakan, pertumbuhan dan penyusutan,  kehidupan dan kematian, senantiasa menyimpan yang baik dalam yang rusak, yang hidup dalam yang mati, yang berharga dalam balutan yang hina, musibah dalam karunia, kebahagiaan dalam penderitaan, dan begitulah seterusnya.

Materi tidak lain adalah bahan dasar, hayula, yang tidak mungkin mewujud kecuali dalam forma (form). Dan forma itu di dalam dirinya mengandung materi untuk forma yang lain. Dengan demikian, singkatnya, forma buruk yang tampak pasti mengandung materi baik untuk membentuk forma baik dan begitulah seterusnya. Tentu di sini kita takkan mengulas topik pelik ini.

Yang jelas, berpijak pada pandangan itu, kita dapat mengatakan bahwa hikmah di balik tersimpannya keistimewaan dan keunggulan materi bahasa ‘araby di balik forma lidah a’rab yang buruk adalah tiadanya yang sia-sia dalam hidup ini. Semuanya adalah pergumulan bahkan pertentangan demi kelangsungan penciptaan dan penyempurnaan.

Maka itu, sebagai contoh, tidak heran bila di balik gurun sahara yang kering dan gersang terdapat energi minyak bumi yang kaya. Demikian pula di balik perilaku dan peradaban Jahiliah orang-orang a’rab ada bahasa ‘araby yang istimewa.

Namun demikian, kehebatan dan keistimewaan ‘araby itu bukanlah karunia yang senantiasa melekat pada a’rab. Ia justru dapat menjadi malapetaka yang luarbiasa, bila mana penggunanya terus berwatak buruk, berbangga diri, bersikap rasis, keras kepala, durhaka, dan sebagainya.

Demikianlah, tanpa pengelolaan yang tepat, karunia sehebat apapun di dalam dirinya menyimpan malapetaka yang dapat menghancurkan pemiliknya. Dan kaidah ini berlaku dalam segala hal material lain di alam penciptaan ini.[]

Bersambung ke:

Sebelumnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*