Mozaik Peradaban Islam

Kisah Tentang Iblis (4): Alasan Iblis Diusir Allah SWT (2)

in Studi Islam

“Malaikat berkata, ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,’ (Q.S 2:30). Siapakah yang dimaksud khalifah dalam ayat ini? Inilah penjelasan al-Tabari.”

–O–

Ilustrasi peperangan di muka bumi. Photo: Amr Abdallah Dalsh/Reuters

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

“Allah SWT menciptakan satu makhluk dan berkata: ‘Sujudlah kamu kepada Adam!’[1] Mereka menjawab: ‘Kami tidak akan melakukan itu.’ Dia mengirim api untuk memusnahkan mereka. Dia kemudian menciptakan makhluk lain dan berkata: ‘Aku menciptakan manusia dari tanah liat,[2] jadi sujudlah kamu kepada Adam!’ Mereka menolak, dan Allah SWT mengirimkan api untuk memusnahkan mereka. Kemudian Dia menciptakan ini dan berkata: ‘Apakah kalian tidak bersujud kepada Adam?’ Mereka menjawab: ‘Ya!’ Iblis adalah salah satu dari mereka yang menolak untuk bersujud kepada Adam.” (Shabib bin Bishr dalam Tahdhib, IV, 306.)

Agak berbeda dengan hadist-hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dalam artikel sebelumnya, riwayat lainnya terkait hadist di atas memiliki pernyataan seperti ini:

“Sebaliknya, alasannya adalah bahwa dia (Iblis) merupakan sisa jin yang ada di bumi. Mereka menumpahkan darah dan menyebabkan kerusakan. Mereka tidak taat kepada Tuhan mereka. Karena itu, para malaikat berperang melawan mereka.”

Mereka yang mengatakannya adalah, pertama, Shahr b. Hawshab. Terkait perkataan Allah SWT dalam al-Quran yang berbunyi, “Dia adalah dari golongan jin,”[3] Shahr b. Hawshab berkata:

“Iblis adalah salah satu jin yang dibawa para malaikat. Salah satu malaikat menangkapnya dan membawanya ke surga.[4](H.R Bukhari dalam Ta’rikh, 11, 2, 170)

Yang kedua, Sa’d bin Mas’ud, dia berkata:

“Para malaikat memerangi jin, dan Iblis ditangkap. Dia muda dan terbiasa beribadah bersama dengan para malaikat. Ketika mereka diperintahkan untuk bersujud di hadapan Adam dan Iblis menolaknya, Allah berkata: ‘….kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin.[5]’” (H.R Bukhari dalam Ta’rikh, II, 2, 64)

 

Penjelasan al-Tabari

Setelah memaparkan berbagai macam riwayat, al-Tabari menyampaikan pendapatnya sendiri. Menurutnya, riwayat yang paling mungkin benar adalah yang sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-Kahf Ayat 50:

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya….”

Ada kemungkinan bahwa kejahatannya dalam tidak mematuhi perintah Tuhannya kerena dia merupakan salah satu jin. Adalah (jauh lebih) mungkin bahwa hal itu dihasilkan dari merasa bangga kepada dirinya sendiri karena dia menyembah Tuhannya dengan begitu tekun, memiliki pengetahuan yang luar biasa, dan telah dipercayakan untuk menjadi pemerintah atas surga dan bumi bagian bawah serta memiliki jabatan sebagai penjaga surga.

(Tapi) itu mungkin (juga)  bahwa ada beberapa alasan lainnya. Pengetahuan tentang hal ini hanya dapat dicapai melalui riwayat yang memberikan bukti yang sah, tetapi kami tidak memiliki riwayat tersebut, dan sehubungan dengan masalah tersebut terdapat perbedaan, sebagaimana telah ditunjukkan oleh riwayat-riwayat yang kami sampaikan.

Juga dikatakan bahwa alasan mengapa Iblis dibinasakan adalah bahwa sebelum Adam, jin sudah berada di bumi. Allah SWT mengutus Iblis untuk bertindak di antara mereka sebagai hakim. Dia melakukannya dengan sungguh-sungguh (bi-al-haqq) selama seribu tahun, sehingga akhirnya ia disebut “arbiter” (hakam). Allah SWT kemudian memanggilnya dan mengungkapkan kepadanya namanya. Pada saat itu, dia menjadi dipenuhi dengan kesombongan.

Dia merasa dirinya penting dan akibatnya dia malah menyebarkan teror, permusuhan, dan kebencian di antara mereka, padahal Allah SWT telah mengirimnya sebagai arbiter. Apabila diasumsikan, hal inilah yang telah menyebabkan mereka bertempur begitu sengit di bumi selama dua ribu tahun sehingga kuda-kuda mereka mengarungi darah mereka yang terbunuh. Sebagaimana dikatakan Allah SWT dalam al-Quran Surat Qaf Ayat 15:

“Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? (Tidak!) Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru (pada akhir dunia).”

Dan pernyataan dari para malaikat dalam Surat Al-Baqarah Ayat 30:

“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah….”

Pada saat itu, Allah SWT mengirimkan api yang membakar mereka. Ketika Iblis melihat hukuman yang turun atas rakyatnya, dia naik ke surga. Dia tinggal bersama-sama malaikat untuk menyembah Allah SWT di surga, dalam hal ini tidak ada makhluk lainnya yang dapat menyaingi ketekunan Iblis. Dia terus melakukannya, sampai Allah SWT menciptakan Adam dan kisah terkenal tentang ketidaktaatan Iblis kepada Tuhannya akhirnya terjadi. (PH)

Seri Kisah Tentang Iblis selesai.

Sebelumnya:

Kisah Tentang Iblis (3): Alasan Iblis Diusir Allah SWT (1)

Catatan:

Seluruh artikel ini merupakan penceritaan ulang dari buku Al-Ṭabari, Taʾrīkh al-Rusūl wa al-Mulūk: Volume 1, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Franz Rosenthal (State University of New York Press: New York, 1989), hlm 249-257. Adapun informasi tambahan lainnya dicantumkan dalam catatan kaki.

Catatan Kaki:

[1] Lihat Q.S Al-Baqarah Ayat 34: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

[2] Lihat Q.S Sad Ayat 71: (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”.

[3] Lihat Q.S Al-Kahf Ayat 50: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.

[4] Tafsir Q.S Al-Baqarah Ayat 34.

[5] Lihat Q.S Al-Kahf Ayat 50.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*