Malcolm X (8): Asal Muasal Ras Kulit Putih (2)

in Tokoh

Last updated on April 4th, 2018 02:22 pm

“Ketika Musa tiba, kelompok Iblis kulit putih pertama yang menerima ajarannya, yang pertama dia bawa keluar dari gua, adalah mereka yang kita sebut hari ini sebagai orang Yahudi.

–O–

Ilustrasi Manusia Gua Kulit Putih. Photo: Screenshot Caveman Movie (1981)

Yakub tahu, bahwa untuk mendapatkan warna seutuhnya dari hitam ke putih diperlukan beberapa tahap perubahan warna. Maka Yakub memulai pekerjaannya dengan menetapkan hukum eugenika di pulau Patmos.

Di antara 59.999 orang kulit hitam pengikut Yakub yang menikah dan kemudian mempunyai anak, mulai dari anak ketiga dan seterusnya yang dilahirkan, akan mulai menunjukkan warna kulit coklat. Setelah mereka dewasa, pernikahan yang diizinkan hanyalah pernikahan yang terjadi di antara kulit coklat dengan coklat, atau kulit hitam dengan coklat.

Selanjutnya ketika anak-anak mereka lahir, hukum yang ditetapkan Yakub mendiktekan bahwa jika anak yang lahir berkulit hitam, maka perawat akan menusukkan jarum ke otak anak tersebut dan menyerahkan tubuhnya kepada para kremator. Para ibu diberitahu bahwa itu adalah “bayi malaikat”, yang telah pergi ke surga terlebih dahulu, untuk menyiapkan tempat untuk si Ibu.

Sementara bagi anak yang berkulit coklat, para Ibu diperintahkan untuk merawat dan menjaga mereka baik-baik.

Pada usianya yang ke-152, Yakub meninggal, dan pekerjaannya dilanjutkan oleh asisten-asistennya yang telah dilatih untuk mewujudkan tujuannya. Walaupun Yakub telah meninggal, namun dia telah meninggalkan hukum-hukum dan peraturan-peraturan bagi para pengikutnya. Yakub sendiri tidak pernah melihat ras setan kulit diputih yang diimpikannya.

Untuk menghilangkan seluruh orang kulit hitam sampai yang tersisa hanya orang-orang kulit coklat di pulau Patmos diperlukan jangka waktu 200 tahun. Dalam 200 tahun selanjutnya melalui prosedur dan hukum yang sama, orang-orang yang tinggal di pulau Patmos tinggal yang berwarna kulit merah. Lalu 200 tahun lagi, dari ras kulit merah diciptakan ras kulit kuning. Dua ratus tahun kemudian—ras kulit putih akhirnya tercipta.

Di pulau Patmos akhirnya tidak ada manusia lainnya selain iblis-iblis berambut pirang, berkulit pucat, bermata biru yang buas, telanjang dan tidak tahu malu; mereka berbulu, seperti hewan, dan mereka berjalan dengan tangan dan kakinya, dan mereka hidup di pepohonan.

Enam ratus tahun lebih berlalu sebelum ras orang kulit putih ini kembali ke daratan utama, tempat di mana manusia asli kulit hitam berada. Kemudian dalam waktu enam bulan saja, melalui kebohongan-kebohongan mereka berhasil menciptakan perseteruan di antara sesama orang kulit hitam. Ras setan ini ini telah mengubah surga damai di bumi menjadi neraka yang sarat dengan perselisihan dan pertengkaran.

Tetapi akhirnya orang-orang kulit hitam yang asli menyadari bahwa masalah yang datang secara mendadak tersebut berasal dari ras kulit putih yang dibuat oleh Yakub. Iblis kulit putih ini kemudian ditangkap dan dirantai. Hanya dengan celemek kecil untuk menutupi ketelanjangannya, ras iblis ini diusir pergi, mereka berjalan melintasi gurun Arab dan menetap di gua-gua di Eropa.

Kulit domba dan rantai yang digunakan oleh Masonry hari ini adalah simbol dari bagaimana ketelanjangan manusia kulit putih itu ditutupi ketika dia dirantai dan diusir melintasi gurun pasir yang panas.

Elijah Muhammad lebih lanjut mengatakan bahwa ras iblis kulit putih di gua-gua Eropa hidup dengan liar. Ketika hewan-hewan buas mencoba membunuh mereka, mereka memanjat pohon di luar gua dan membuat pentungan, berusaha melindungi keluarganya dari binatang buas dari luar yang mencoba masuk.

Ketika ras setan ini menghabiskan waktu dua ribu tahun hidup di dalam gua, Allah membangkitkan Musa untuk membuat mereka beradab, dan membawa mereka keluar dari sana. Telah tertulis dalam kitab yang dibawa Musa, bahwa ras kulit putih ini akan menguasai dunia selama enam ribu tahun. Namun hari ini Kitab Musa telah hilang, sehingga sejarah asal muasal mereka yang berasal dari gua tidak diketahui.

Ketika Musa tiba, kelompok Iblis pertama yang menerima ajarannya, yang pertama dia bawa keluar dari gua, adalah mereka yang kita sebut hari ini orang Yahudi. Menurut ajaran “Sejarah Yakub” ini, ketika Alkitab, dalam Yohanes 3:14, mengatakan “Musa meninggikan ular di padang gurun,”[1] ular itu adalah simbol dari ras kulit putih setan yang diangkat Musa keluar dari gua-gua di  Eropa yang diajarinya peradaban.

Telah tertulis bahwa setelah ras putih kulit putih Yakub menguasai dunia selama 6.000 tahun, di antara ras asli kulit hitam akan dilahirkan seorang manusia dengan kebijaksanaan, pengetahuan, dan kekuatan yang tidak terbatas. Juga diramalkan bahwa beberapa orang kulit hitam asli akan dibawa ke Amerika Utara dan dijadikan budak, hikmahnya adalah untuk belajar memahami dengan lebih baik tentang sifat sebenarnya dari iblis kulit putih ini di zaman modern.

Elijah Muhammad mengajarkan bahwa Tuhan terbesar dan terkuat yang akan muncul di muka bumi adalah Guru W. D. Fard. Dia datang dari Timur ke Barat, muncul di Amerika Utara pada saat sejarah dan ramalan yang tertulis mulai terwujud, ketika orang-orang non-kulit putih di seluruh dunia mulai bangkit; dan ketika peradaban jahat iblis, yang dikutuk oleh Allah, melalui sifat jahatnya menghancurkan dirinya sendiri.

Guru W. D. Fard merupakan blasteran antara kulit hitam dan kulit putih. Dia dilahirkan dengan cara ini agar dia dapat diterima oleh orang kulit hitam di Amerika, dan untuk memimpin mereka. Sementara pada saat yang sama dia juga dapat diterima oleh kulit putih, tujuannya adalah agar dia dapat memahami dan menilai musuh.

Guru W. D. Fard, pada tahun 1931, menyamar menjadi pedagang sutra, kemudian dia bertemu dengan Elijah Muhammad di Detroit, Michigan. Guru W. D. Fard menyampaikan pesan Allah kepada Elijah Muhammad, dan dengan bimbingan Allah, Elijah Muhammad ditugaskan untuk menyelamatkan Negro di “alam liar Amerika Utara” melalui organisasinya yang bernama Lost-Found Nation of Islam.

–O–

Setelah Hilda selesai bercerita tentang “Sejarah Yakub”, dia kemudian pergi dari penjara. Malcolm, entah takjub, entah heran, atau entah bingung mendengarnya, dia bahkan tidak mampu mengucapkan “selamat jalan” ketika Hilda pergi. (PH)

Bersambung ke:

Malcolm X (9): “Terbebaskan” di Dalam Penjara

Sebelumnya:

Malcolm X (7): Asal Muasal Ras Kulit Putih (1)

Catatan:

Artikel ini merupakan adaptasi dan terjemahan bebas dari buku karya Malcolm X dan Alex Haley, The Autobiography of Malcolm X, (Ballantine Books: New York 1992), hlm 110-112. Adapun informasi lain yang bukan didapat dari buku tersebut dicantumkan di catatan kaki.

Catatan Kaki:

[1] “Yohanes 3:14”, dari laman http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=yoh&chapter=3&verse=14, diakses 29 Maret 2018.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*