Mozaik Peradaban Islam

Mengenal Allah (9): Epilog: Kisah Penggali Kubur yang Menyetubuhi Mayat

in Tasawuf

Seorang penggali kubur di Madinah mengetahui ada perempuan muda yang dikuburkan. Setelah keluarga jenazah pulang, dia menggali kuburan itu kembali.

Foto ilustrasi: Food Tank

Syahdan, seorang penggali kubur di Madinah suka mencuri barang-barang yang dikuburkan bersama mayat. Setelah keluarga jenazah pulang, dia menggali kuburan itu kembali untuk mengambil barang-barang berharga yang ikut dikuburkan bersama mayat.

Dia akan mengambil kain kafan mayat jika dia menilai barang itu masih berharga. Pada suatu hari, dia mengetahui ada jenazah perempuan muda dikuburkan. Dia menggalinya lalu menyetubuhi mayat itu. Namun setelah itu, penyesalan dan rasa bersalah menghantui hidupnya.

Sang pemuda penggali kubur ini pun mendatangi Nabi Muhammad saw dan menceritakan perbuatannya yang keji itu. Rasulullah tak tahan mendengarkannya, bahkan meminta penggali kubur itu menjauh darinya.

Nabi ingin mendengar petunjuk langsung dari Allah tentang peristiwa yang baru saja beliau dengarkan. Pemuda itu kemudian pergi menyendiri dalam sebuah gua di gunung. Di sana dia menangis, meminta ampun kepada Allah.

Dia bersumpah tak akan keluar dari gua sebelum Allah memaafkannya dan menyampaikan ampunannya itu lewat Rasulullah. Setelah 40 hari, tubuh dan wajah pemuda itu berubah drastis. Selama di dalam gua, dia hanya bertahan hidup dengan makanan yang dia temukan dalam gua.

Lalu turunlah ayat:

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS Ali Imran [3]: 135)

Setelah turun ayat ini, Rasulullah mendatangi pemuda tersebut dan menyampaikan ampunan Allah kepadanya. Tak lama kemudian, pemuda itu wafat.

—0—

Ingat kepada Allah yang merupakan konsekuensi dari mengenal Allah adalah prioritas utama. Mengenal dan mengingat-Nya adalah tindakan sederhana tapi mendasar dalam hidup.

Mari kita tengok perbuatan sang penggali kubur. Bagaimanapun kejinya – sedemikian sampai Rasulullah yang dikenal pengasih itu memintanya menjauh – Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tetap mengampuninya. (MK)

Seri Tasawuf Mengenal Allah selesai.

Sebelumnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*