Peter Sanders: Mualaf yang Menjadi Fotografer Terkemuka Dunia (3)

in Mualaf

Last updated on July 20th, 2019 08:27 am





Selanjutnya, Sanders bertekad untuk menangkap semangat (peradaban) Islam (the spirit of Islam) dan menyajikannya ke dalam karya fotografi. Dia melihat peradaban Islam itu seperti sebuah struktur bangunan yang compact. Dan inti atau pusat dari struktur bangunan tersebut adalah tasawuf. Inilah yang menjadi target bidikannya.

Sejak keberhasilannya mengambil gambar terbaik di Kota Makkah, Peter Sanders menemukan jalan kehidupannya. Dia tetap berkomitmen dengan dunia fotografi yang sudah dicintainya sejak dini. Tapi kali ini dia memiliki visi yang jauh dan tak terbatas. Dia ingin menangkap semangat (peradaban) Islam (the spirit of Islam) dan menyajikannya ke dalam karya fotografi.[1]

Dalam satu wawacaranya, Sanders pernah mengungkapkan latar belakang lahirnya visi tersebut. Dia teringat salah satu syair Urdu yang berbunyi “Untuk melihat realitas Madinah, kau membutuhkan lebih dari sekedar pengelihatan; kau membutuhkan visi.”[2] Demikian juga dengan Islam. Untuk memahami agama ini, tidak bisa hanya melihat apa adanya yang tampak dipermukaan; tapi ada ruh atau semangat di balik itu yang harus ditemukan dan ditangkap. Di sinilah visi itu dibutuhkan. Dari dasar pemikiran itulah Sanders memutuskan berkeliling dunia Islam untuk memburu “semangat peradaban Islam”.

Sebelum berkeliling dunia, Peter Sanders pernah berdiskusi dengan satu temannya yang Muslim. Temannya itu berkata, bahwa peradaban Islam itu seperti sebuah struktur bangunan rumah yang compact. Dan inti atau pusat dari struktur bangunan tersebut adalah tasawuf. Jika inti tersebut dikeluarkan dari struktur peradaban Islam, maka inti tersebut akan kehilangan perlindungan. Tapi bila sisi luarnya saja yang diambil tanpa menangkap inti di dalamnya, kau akan kehilangan ruh/semangat yang sebenarnya.[3]

Hasil percakapan antara Sanders dengan sahabatnya ini cukup berkesan bagi Sanders. Dari sinilah dia menemukan visi, dan orientasi dalam membangun karyanya. Dia melihat bahwa untuk mencari sesuatu yang khusus dalam peradaban Islam, dia harus menyisir sisi-sisi masyarakat Islam tradisonal.[4]

Lambat laun dia menemukan adanya proses dekadensi yang mengkhawatirkan dari kondisi masyarakat tersebut. Dia melihat tradisi masyarakat Islam tradisional begitu cepat menyusut dan menghilang dari bumi. Demikian juga dengan para ulama, dan orang-orang shaleh yang hidup di zaman kita. Tak terasa mereka wafat satu persatu tanpa sempat diabadikan dalam sebuah momen. Sanders pun berburu dengan waktu demi menangkap tradisi yang sedang sekarat tersebut.[5]

Puluhan tahun lamanya Sanders berkeliling dunia Islam, mulai dari Inggris hingga Indonesia; dari China hingga Afrika. Dalam proses itu, skill fotografinya meningkat luar biasa. Bahkan sebagian pengamat mengatakan, bahwa dialah fotografer terbaik di dunia Islam saat ini.[6]

Selama lebih dari 40 tahun perburuannya, Sanders telah menangkap ratusan ribu objek yang diakui secara internasional. Melalui karya-karyanya, dia berhasil menjembatani hubungan Islam dan Barat.  Sanders bertindak layaknya juru bicara Islam pada dunia barat. Melalui karya-karyanya yang bermutu, dunia barat bisa mengenal dunia Islam secara lebih dalam, jernih dan penuh makna.

Saat ini, Sanders memiliki Peter Sanders Photography Library. Ini semacam pepustakaan yang mendokumentasi karya Sanders sepanjang 40 tahun kariernya di dunia Muslim. Ada lebih dari 250 ribu foto dalam bentuk digital di situ. Dia menjualnya untuk keperluan majalah atau buku-buku tentang Islam.[7]

Berikut ini secuil hasil perburuan Peter Sanders setelah perburuannya selama lebih dari 40 tahun di dunia Muslim:

Judul foto: Spain, Granada, Alhambra Palace. Sumber: petersanders.com
Judul Foto: Remembering Habib Umar Sumayt # 2, Comoros Islands. Sumber: petersanders.com
Judul Foto: Schoolgirls Of Muna Salamat Al Dawa School # 1. Sumber: petersanders.com
Judul Foto: An elderly scholar climbing the steps to the Dome of the Rock Exterior shots. Sumber: petersanders.com
Judul Foto: View of Children Playing outside Suleymaniyya Mosque, Istambul. Sumber: petersanders.com
Judul Foto: ‘Knocking on Heavens Door’ – City of the Dead, Cairo, Egypt. Sumber: petersanders.com
Judul Foto: Sikh Colony, Beas, North India. Sumber: petersanders.com
Judul Foto: Wool Dyers, The Old Madinah, Fes, Morocco. Sumber: petersanders.com

Ketika ditanya tentang sesuatu yang paling menginspirasinya selama berkarir, Sanders menjawab, bahwa inspirasi itu adalah Alquran. Dalam Alquran dikatakan, bahwa kita bisa melihat tanda-tanda kekuasaan Allah di sekitar kita, dan juga di dalam diri kita sendiri. Menurut Sanders, dua dimensi ini hadir sepanjang waktu. Ada dunia luar yang kita alami dan ada apa yang terjadi pada diri kita di dalam. Kedua hal itu harus saling berinteraksi bersama.[8]

Namun menurutnya, hari-hari ini banyak Muslim telah menjadi sangat harfiah dalam pendekatan mereka terhadap Islam dan mereka telah melupakan dimensi batin. “Tetapi dimensi batin itu adalah fokus saya sejak awal. Saya telah menghabiskan hidup saya melihat penciptaan, merenungkannya dan mencoba memahaminya. Jadi itulah yang saya coba ajarkan di workshop fotografi saya. Kami (yaitu, saya sendiri dan semua yang mendukung saya dalam upaya ini) menyebut lokakarya kami sebagai ‘seni melihat’ (the art of seeing). Dinamakan demikian, karena workshop tersebut tidak begitu banyak membahas sisi teknis fotografi, tapi mengajak peserta mempelajari kembali cara bagaimana melihat apa yang mengelilingi kita. Orang-orang sering begitu sibuk dengan kehidupan mereka sehingga mereka lupa untuk berhenti dan melihat.”[9]

Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa “Fotografi adalah tentang ‘menyetel momen’. Anda harus menenangkan diri sehingga anda bisa berada dalam keadaan untuk benar-benar melihat sesuatu. Kalau tidak, pikiran anda selalu mengobrol. Itu menghalangi visi anda. Anda harus belajar menenangkan diri.”[10] (AL)

Bersambung…

Sebelumnya:

Catatan kaki:


[1] Lihat, Peter Sanders, https://www.islamreligion.com/articles/938/peter-sanders-photographer-uk/, diakses 17 Juli 2019

[2] Ibid

[3] Lihat, Peter Sanders – Images of Islam, https://www.halalmonk.com/peter-sanders-images-of-islam, diakses 18 Juli 2019

[4] Lihat, Peter Sanders, Op Cit

[5] Ibid

[6] Ibid

[7] Lihat, Peter Sanders, Raja Fotografi yang Menemukan Islam, https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/10/06/30/122540-peter-sanders-raja-fotografi-yang-menemukan-islam, diakses 16 Juli 2019

[8] Lihat, Peter Sanders – Images of Islam, Op Cit

[9] Ibid

[10] Ibid

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*