Potret Maladewa Sebagai Negara Kepulauan Interkonektif (7): Menggapai Keseimbangan Syariat Islam Dalam Industri Pariwisata

in Negara Islam

“Sebagai pusat ibadah selama berabad-abad, Hukuru Miskiiy memiliki nilai budaya dan sejarah sangat penting bagi Maladewa. Masjid ini dibangun pada tahun 1658, oleh Sultan Ibrahim Iskandar I.”

Sumber foto: surfatoll.com

Terlepas dari masalah politik di Maladewa, negara ini tetap menjadi lokasi pariwisata yang diidamkan oleh para turis. Negara kecil ini dikunjungi sekitar 900 ribu turis setiap tahun. Menjadi salah satu sumber terbesar untuk devisa negara. Bahkan pendapatan per kapita dari sektor pariwisata Maladewa melampaui negara Indonesia.[1]

Tempat Pariwisata

Ombak yang konsisten di berbagai titik selancar menawarkan wahana terpanjang di negara ini. North Male Atoll merupakan tempat yang paling populer di kalangan peselancar, karena banyak resor dan dekat dengan bandara internasional.



Sumber foto: maldivessecrets.com

Di kelompok selatan rantai atol, Huvadhoo Atoll menawarkan ombak yang paling “keren” bagi banyak peselancar. Beberapa titik selancar yang terkenal di atol ini di antaranya Tiger Stripes, Castaways, Blue Bowls, juga Beacon.[2]

Maladewa berupaya melakukan konservasi guna melindungi lingkungan bahari, beberapa spesies laut dilindungi oleh hukum. Tak hanya itu, kawasan lindung ditetapkan guna menjamin konservasi ekosistem dan keanekaragaman hayati di Maladewa. Salah satunya, Eydhafushi Baa Atoll.

Di area seluas lebih dari 139.000 hektar ini terdiri dari beberapa habitat yang mendukung keanekaragaman hayati, termasuk terumbu karang, padang lamun, hutan bakau, dan pulau-pulau. Cagar alam yang terdiri dari sembilan area inti, di mana ekstraksi dalam bentuk apa pun dilarang.

Teluk Hanifaru salah satu tempat yang menarik banyak pengunjung setiap tahun. Di mana teluk ini menjadi tempat berkumpulnya ikan pari manta terbesar di dunia.

Addu Atoll Nature Park menawarkan tur alam berpemandu untuk mengamati flora dan fauna di habitat ini. Berkano di area teluk Bedhi dan melihat hutan bakaunya yang indah, atau bersepeda melalui vegetasi rimbun di lahan basah.

Addu nature park. Sumber foto: visitmaldives.com

Pusat-Pusat Budaya

Masjid Laamu Isdhoo merupakan salah satu situs bersejarah penting di Maladewa. Masjid ini dibangun pada tahun 1701 M pada masa pemerintahan Sultan Ali VII, dan masih digunakan sebagai tempat beribadah oleh penduduk Maladewa.

Laamu Isdhoo. Sumber foto: minivan news

Di masjid ini pun ditemukan Isdhoo Loamaafaanu, sebuah buku pelat tembaga tertua di Maladewa. Buku yang ditulis pada tahun 1194 M (590 H) dalam aksara Dhivehi kuno. Dipercaya bahwa masjid yang terbuat dari batu koral ini, dibangun dari kelebihan bahan setelah membangun Malé Hukuru Miskiiy.

Hukuru miskiiy. Sumber foto: shutterstock.com

Sebagai pusat ibadah selama berabad-abad, Hukuru Miskiiy memiliki nilai budaya dan sejarah sangat penting bagi Maladewa. Masjid ini dibangun pada tahun 1658, oleh Sultan Ibrahim Iskandar I. Arsitekturnya yang unik, teknik struktur batu yang meliuk-liuk, membuat masjid ini dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.

Penginapan dan Aturan Pariwisata

Di Maladewa sendiri untuk vakansi terbagi atas dua pulau resor dan non-resor. Pulau pribadi (pulau resor) terdiri dari resor mewah, sedangkan pulau non-resor memiliki kehidupan lokal. Saat ini ada 132 pulau resor di Maladewa.[3]

Sumber foto: visitmaldives.com

Resor, hotel, guesthouse, menawarkan bermacam-macam layanan. Yang paling terkenal adalah water villa (vila air), hanya berjarak beberapa langkah dari laguna. Dikatakan vila air menawarkan suasana yang lebih romantis daripada vila pantai karena privasinya, dan juga letak yang berada di atas laut. Di mana turis memiliki akses langsung ke laut dan memudahkan untuk melakukan snorkeling.

Sumber foto: Architecturaldigest.com

Yang perlu diperhatikan adalah aturan pariwisata yang harus dipatuhi oleh turis selama berkunjung ke Maladewa. Karena 100 persen penduduknya beragama Islam, maka aturan-aturan pun disesuaikan dengan syariat Islam.

Sumber foto: maldivestour.guide

Antara lain, tidak diperkenankan perorangan membawa impor alkohol. Namun, alkohol tersedia di semua resor pribadi. Para turis diharapkan menghormati budaya lokal dan berpakaian sopan saat mengunjungi atau tinggal di pulau berpenghuni. Mengenakan pakaian renang (perempuan berbikini), hanya diperkenankan di resor pribadi. Di luar resor hanya diperkenankan menggunakan celana pendek dan kaus, untuk berenang.

Sumber foto: dreamingofmaldives.com

Seluruh kegiatan dihentikan termasuk fasilitas umum ditutup ketika salat Jumat berlangsung. Ketika waktu salat fardu, fasilitas umum dan kegiatan apa pun dihentikan selama 15-20 menit.

Selesai

Sebelumnya:

Catatan kaki:


[1] Dedi, 8 Fakta Unik Maladewa yang Jarang Diketahui, Wajib Beragama Islam?, pada laman https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1428833-8-fakta-unik-maladewa-yang-jarang-diketahui-wajib-beragama-islam diakses pada 1 Juni 2023

[2] Visit Maldives, Surfing in Maldives, pada laman https://visitmaldives.com/en/places/surfing-in-maldives diakses pada 2 Juni 2023

[3] Thrillophilia, How Many Island Are There n Maldives?, pada laman https://www.thrillophilia.com/questions/how-many-islands-are-there-in-maldives#:~:text=Resorts%20islands%20are%20private%20islands,132%20resort%20islands%20in%20Maldives. Diakses pada 2 Juni 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*