Mozaik Peradaban Islam

Rintihan Perpisahan Ramadan Ibnu Rajab Al-Hanbali

in Ramadania


Hati orang-orang yang benar diselimuti kerinduan dan ratapan akibat derita kepergian (Ramadan). Bagaimana mungkin seorang beriman tidak meneteskan air mata atas kepergiannya?


Cover Kitab Lataif al-Maarif fima li Mawasim al-Aam min al-Wadhaif karya Ibnu Rajab Al-Hanbali. Foto: Internet Archive

Ibnu Rajab Al-Hanbali adalah ulama kelahiran Baghdad pada abad ke-14. Dia adalah murid dari ulama besar Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Ibnu Rajab belajar kepada Ibnu Qayyim sampai dengan kematiannya. Sepanjang hidupnya Ibnu Rajab kemudian menulis karya-karya tentang tafsir Alquran dan syarah hadis, termasuk syarah karya Imam Nawawi dan Imam Bukhari. Dia meninggal di Damaskus, Suriah.

Terakait perpisahan Ramadan, dalam kitabnya yang berjudul Lataif al-Maarif fima li Mawasim al-Aam min al-Wadhaif (hlm 216), Ibnu Rajab menulis:

Wahai hamba-hamba Allah! Ramadan akan pergi, dan hanya beberapa hari lagi yang tersisa. Apabila seseorang telah beramal dengan baik sejauh ini, kewajibannya menyelesaikan bulan ini dengan cara yang baik.

Adapun seseorang yang telah terjatuh sebelum waktunya, biarkan dia menyelesaikan dengan husnul khatimah. Hanya beberapa hari dan malam yang tersisa, maka tunjukkanlah perpisahan ini dengan amal-amal yang benar dimana amal-amal itu menjadi saksi bagi kalian di hadapan Raja Yang Maha Mengetahui.

Hati orang-orang yang benar diselimuti kerinduan dan ratapan akibat derita kepergian (Ramadan). Bagaimana mungkin seorang beriman tidak meneteskan air mata atas kepergiannya ketika dia sendiri tidak mengetahui apakah dirinya akan berjumpa kembali dengan bulan Ramadan (di tahun depan)?

Wahai Ramadan! Berbaik hatilah, air mata para pecintamu mengalir deras. Hati mereka koyak akibat derita kepergianmu. Berharap dengan tetap mengucapkan selamat tinggal padamu akan memadamkan api kerinduan yang terbakar. Berharap dengan meluangkan waktu bertaubat akan memperbaiki segala yang terkoyak dengan segera. Berharap yang tersingkirkan dari mereka yang puasanya diterima akan digabungkan bersama mereka.

Berharap yang terpenjara dengan dosa-dosanya akan dibebaskan. Berharap yang sepantasnya dimasukkan ke neraka akan diampuni. Berharap kasih sayang Tuhan akan dilimpahkan kepada orang-orang yang berlumuran dosa. (YS, PH)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*