Mozaik Peradaban Islam

Beberapa Sosok Penting Tanpa Nama di Dalam Al Quran (6): Ashāba Al-Kahfi (5)

in Studi Islam

Last updated on June 7th, 2018 06:52 am

Banyak cerita yang beredar mengatakan bahwa anjing mereka sudah menjadi tulang belulang. Tapi menurut M. Quraish Shibab, anjing mereka juga mengalami seperti mereka, yaitu tetap hidup hingga ratusan tahun. Ini sebabnya mereka tidak menduga bahwa mereka sudah tidur hingga ratusan tahun.”

—Ο—

 

Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka. (QS. Al-Kahfi: 18)

Bila kita kembali menyimak ayat di atas, sangat jelas, bahwa para pemuda tersebut mengalami satu peristiwa yang berada di luar nalar manusia, dimana mereka tidur dalam keadaan yang tidak biasa. Salah satu hal yang cukup menjadi perhatian adalah penjelaskan Al Quran yang mengatakan bahwa “Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur”. Hal ini menunjukkan bisa jadi mereka tertidur dalam kondisi mata terbuka, seperti jenazah. Karena sebagaimana Al Quran katakan, bila kita melihatnya mungkin kita akan mengira mereka tidak seperti layaknya orang tidur; biasa jadi mereka seperti orang hidup, atau justru seperti orang mati. Atau bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa mereka sebenarnya mengalami kematian. Bukankah “tidur” saudaranya “mati”?.

Dalam surah Az-Zumar ayat 42 Allah berfirman :

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.”

Dalam ayat di atas, jelas bahwa kondisi sesungguh manusia pada saat tidur dengan mati pada hakikatnya sama. Jiwa manusia dalam kedua kondisi tersebut sepenuhnya dipegang oleh Allah SWT. Dan sepenuhnya kondisi mereka berada di dalam urusan Allah SWT. Bukankah kita sering mendengar kisah tentang kuburan yang digali tapi kondisi fisik si mayit masih utuh? Ini terdengar sedikit eskatologis memang. Tapi agaknya, upaya pendekatan dengan terlebih dahulu menjelaskan definisi tidur sangat mungkin menjadi salah satu cara yang tepat untuk jelaskan apa yang dialami oleh Ashāba Al-Kahfi.

Kemudian Allah SWT menjaga raga mereka dengan metode khusus, yaitu mem-balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, agar tetap utuh. Allah SWT juga menjaga agar situasi mereka tidak terganggu oleh kejahatan manusia, maka Allah SWT memasukan rasa takut dalam hati manusia yang melihat kondisi mereka. “Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.

Lebih jauh, yang juga mengundang satu perdebatan dari ayat ini, yaitu apakah anjing mereka ikut mengalami keajaiban peristiwa yang sama atau tidak? Apakah ketika mereka bangun anjing mereka masih hidup seperti mereka atau sudah mejadi tulang belulang.

Banyak cerita yang beredar mengatakan bahwa anjing mereka sudah menjadi tulang belulang. Tapi menurut M. Quraish Shibab, anjing mereka juga mengalami seperti mereka, yaitu tetap hidup hingga ratusan tahun. Ini sebabnya mereka tidak menduga bahwa mereka sudah tidur hingga ratusan tahun.[1]

Lagi pula, bila anjing mereka sudah mati dan menjadi tulang belulang, maka besar kemungkinan hal tersebut akan dijadikan Allah SWT sebagai bukti atas mereka. Sebagaimana dalam kisah tentang sosok yang meninggal selama seratus tahun lalu dihidupkan kembali. Dalam Al Quran Surat al-Baqarah: 259,[2] Allah justru menjadikan tulang belulang keledai orang tersebut sebagai bukti bahwa ia telah melewati masa selama seratus tahun.[3]

Dalam Al Quran surat Al-Kahfi: 18, Allah SWT menggambarkan bahwa “anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua” seakan-akan sedang menjaga mereka. Artinya kuat dugaan bahwa anjing tersebut sedang menjalankan tugasnya, yaitu menjaga tuan-tuannya.

Tapi bagaimanapun, kita tidak mengetahui secara pasti apakah anjing tersebut hidup dan terus menjalankan tugasnya menjaga pemuda-pemuda tersebut selama ratusan tahun. Ataukah anjing tersebut juga mengalami apa yang dialami para pemuda tersebut? Tapi, bila anjing tersebut tetap hidup, dalam ayat tersebut tidak dijelaskan bagaimana Allah SWT memeliharanya hingga bisa bertahan hidup selama itu. Yang dijelaskan hanya bagaimana Allah SWT membalik-balikkan para pemuda itu, yang menurut M. Quraish Shihab bertujuan untuk menjaga raga mereka akan terhindar dari kehancuran. Tapi bila kita asumsikan anjing mereka tetap hidup, maka besar kemungkinan metode membalik-balikan para remaja tersebut, bukan bertujuan memelihara raga mereka, tapi sangat mungkin untuk tujuan lain yang belum kita ketahui tujuannya.  (AL)

Bersambung…

Beberapa Sosok Penting Tanpa Nama di Dalam Al Quran (6): Ashāba Al-Kahfi (6)

Sebelumnya:

Beberapa Sosok Penting Tanpa Nama di Dalam Al Quran (6): Ashāba Al-Kahfi (4)

Catatan kaki:

[1] Lihat, M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran, Volume 8, Jakarta, Lentera Hati, 2005, hal. 30

[2] Allah Swt berfirman: “Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: “Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” Ia menjawab: “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari”. Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Baqarah [2]: 259)

[3] Lihat, https://ganaislamika.com/beberapa-sosok-penting-tanpa-nama-di-dalam-al-quran-3-orang-yang-dimatikan-seratus-tahun-lalu-dihidupkan-kembali-1/,

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*