Dinasti Abbasiyah (44): Muhammad Al-Amin (1)

in Sejarah

Last updated on May 22nd, 2019 12:48 pm

Ketika Harun Al-Rasyid wafat, Al-Amin sedang berada di Baghdad dan Al-Makmun sedang di Merv. Adapun yang mengurus pemakaman dan memimpin sholat jenazah adalah Salih bin Harun. Setelah semua proses pemakaman selesai, semua komandan militer yang ada di Thus saat itu segera menghadap Salih bin Harun dan menyatakan baiatnya untuk Al-Amin.


Gambar ilustrasi. Sumber: makalcloud.com


Wafatnya Harun Al-Rasyid telah menjadi berita yang menggemparkan di dalam kekhalifahan Abbasiyah. Memang Harun sudah sakit sejak sebelum berangkat dalam ekspedisi ke Khurasan. Tapi sebagaimana dikisahkan oleh Muhammad bin Al-Sabbah Al-Tabari, Harun tidak pernah menunjukkan rasa sakitnya dan menyembunyikan keadaannya dari orang-orang dekatnya. Maka ketika tersiar kabar kematiannya, semua banyak asumsi bermunculan terkait sebab kematiannya. Termasuk adanya semacam konspirasi dari para putra mahkota untuk membunuhnya.

Tapi terlepas dari itu, kematian Harun secara otomatis mengubah skema politik di dalam Dinasti Abbasiyah. Selama 23 tahun masa pemerintahannya, Harun bertindak layaknya raja. Pada dirinyalah berpusat semua kebijakan, politik, ekonomi, hukum dan agama. Lebih dari itu, dia juga cukup aktif terlibat dalam segala urusan, mulai dari pemerintahan hingga memimpin sendiri ekspedisi militer. Anak-anaknya – apalagi anak buahnya – hanya bisa berkutat-kutat di sekitarnya, seraya menunggu limpahan kekuasaan darinya.

Maka ketika berita kematian Harun Al-Rasyid menyebar, ketegangan pun muncul. Sumbernya tidak lain adalah gugus potensi konflik yang dirancang Harun semasa menjabat sebagai khalifah, yaitu adanya urutan para putra mahkota yang berjejer tiga, Muhammad Al-Amin, Abdullah Al-Makmun, dan Al-Qasim Al-Muktaman. Meski selama bertahun-tahun sejak dilantik sebagai putra mahkota tidak terdengar adanya gesekan serius di antara mereka, namun ketiganya sudah saling mengintai peta kekuatan masing-masing sejak masa kehidupan Harun Al-Rasyid. Dan segera setelah Harun Al-Rasyid wafat, ancaman laten perpecahan itu pun mulai terlihat membentuk formasinya.

Di samping ketiga putra mahkota tersebut, Harun juga memiliki sejumlah anak lain, yang masing-masing memiliki kecenderungan memihak pada tiap putra mahkota. Mereka antara lain: Abu Ishaq (Al-Muktasim); Ali; Salih; Abu Yaqub Muhammad; Abu Isa Muhammad; Abu Al-Abbas Muhammad; Abu Sulaiman Muhammad; Abu Ali Muhammad; dan Abu Ahmad Muhammad.[1]

Ketika berita tentang wafatnya Harun Al-Rasyid tersiar, Al-Amin sedang berada di Bahgdad, sedang Al-Makmun sedang berada di Merv, ibu kota Khurasan.[2] Sebagaimana sudah dikisahkan sebelumnya, Al-Makmun memohon ikut serta dalam ekspedisi Harun Al-Rasyid ke Khurasan. Alasannya karena Khurasan adalah wilayah kekausaannya. Dan permintaannya akhirnya dikabulkan Harun. Setelah Harun tergeletak sakit, Al-Makmun lah yang menggantikan  ayahnya memimpin pasukan untuk memadamkan pemberotantakan Rafi bin Laith di Khuarasan. Dan ketika Harun Al-Rasyid meninggal dunia, Al-Makmun bahkan tidak sempat lagi melihat ayah.

Meski begitu, ketika Harun Al-Rasyid wafat, jutrsu Al-Amin yang berkesempatan mendengar lebih dahulu berita tersebut. Meskipun berada di Bahgdad, Al-Aman ternyata terus memantau secara seksama penyakit yang diderita ayahnya. Hal itu tidak lain karena dokter yang merawat Harun selama di Thus (sekarang Iran) adalah Jibril bin Bakhtaisyu, mata-mata Al-Amin.[3]

Selain Al-Makmun, putra Harun lainnya yang ikut dalam ekspedisi ini adalah Salih bin Harun. Dialah yang akhrinya bertindak sebagai imam sholat jenazah ayahnya. Setelah semua proses pemakaman selesai, semua komandan militer yang ada di Thus saat itu segera menghadap Salih bin Harun dan menyatakan baiatnya pada Al-Amin.

Saleh kemudian langsung mengumpulkan barang-barang Harun Al-Rasyid seperti pedang, selendang, cincin dan stempel kerajaan. Semua dibungkus rapih, lalu dikirimkannya ke Bahgdah disertai dengan baiat dan ucapan selamat kepada Al-Amin. Sedangkan di Khurasan, Al-Makmun segera melakukan dapat darurat. Dia memerintahkan agar semua komandan pasukannya berkumpul. Semuanya menyatakan kesetiaannya pada Al-Makmun. (AL)

Bersambung…

Sebelumnya:

Catatan kaki:


[1] Berdasarkan catatan Al-Tabari, Harun Al-Rasyid meninggalkan beberapa orang putra dan putri, di antaranya: Putra tertua adalah Abdullah Al-Makmun, yang lahir dari selir bernama umm waladj atau di panggil Marajil; Muhammad Al-Amin, yang lahir dari permaisuri bernama Zubaidah; Al-Qasim Al-Muktaman, yang lahir dari selir bernama Qasif; Abu Ishaq Muhammad yang bergelar Al-Muktasim yang lahir dari seorang selir bernama Maridah; Ali bin Harun dari selir bernama Amat Al-Aziz; Salih bin Harun yang lahir dari selir bernama Rim; Abu Yaqub Muhammad dari  selir bernama Shadhrah; Abu Isa Muhammad dari selir bernama Idbah; Abu Al-Abbas Muhammad, dari seorang selir bernama Khubth; Abu Sulaiman Muhammad, dari seorang selir bernama Rawah; Abu Ali Muhammad, dari selir bernama Duwaj; dan Abu Ahmad Muhammad, dari selir bernama Kitmin.

Adapun anak-anak perempuannya antara lain: Sukaynah dari selir bernama Qasif, dia juga merupakan adik dari Al-Qasim; Umm Habib dari selir bernama Miridah, dan juga adik kandung Abu Ishaq al-Muktasim; Arwa dari selir bernama Halub; Ummul Hasan dari selir bernama Iribah; Umm Muhammad, dari selir bernama Hamdunah; Fatimah dari selir bernama Ghusas, dan dikenal juga dengan nama Musaffa; Umm Abiha dari selir bernama Sukkar; Umm Salamah dari selir bernama Rahiq; Khadijah dari selir bernama Shajar; Umm Al-Qasim dari selir bernama Kh.z.q; Umm Jafar Ramlah dari selir bernama Haly; Umm Ali dari selir bernama Aniq; Umm Al-Ghaliyah dari selir bernama Samandal; dan Raylah dari selir bernama Zinah. Lihat, The History of al-Tabari, VOLUME XXX, The Abbasid Caliphate in Equilibrium, translated and annotated by C. E. Bosworth, (USA: State University of New York Press, 1995), hal. 327-328

[2] Saat ini Kota Merv masuk menjadi bagian dari negara Turkmenistan.

[3] Lihat, Imam As-Suyuthi, Tarikh Khulafa’; Sejarah Para Khalifah, (Jakarta: Qisthi Press, 2017), hal. 309-310

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*