Mozaik Peradaban Islam

Timur Lang (7): Pertempuran dengan Ustmani (2)

in Tokoh

Last updated on July 10th, 2018 02:13 pm

“Dalam perseteruan Timur-Ottoman, pasukan Bayezid dipermainkan oleh Timur dengan membuat mereka berputar-putar mencari pasukan Timur yang menghilang. Timur telah membuat musuhnya tampak seperti seorang amatir dalam seni perang.”

–O–

Ilustrasi Pasukan Tatar. Lukisan karya Józef Ryszkiewicz pada tahun 1909. Sekarang menjadi koleksi National Museum in Warsaw (MNW). Photo: cyfrowe.mnw.art.p / Wikimedia

Pada saat periode surat-menyurat antara Timur Lang dan Sultan Bayezid I berlangsung, pihak Timur sudah melakukan pendudukan terlebih dahulu ke wilayah Ustmani (Ottoman) di Sivas, wilayah Timur Ottoman yang sudah dekat dengan perbatasan, pada tahun 1400. Pada bulan Agustus, Timur mengumpulkan pasukannya dan langsung menuju ke Sivas. Sadar kalah jumlah, Suleiman (putra tertua Bayezid) dengan bijaksana menarik diri setelah hanya terjadi beberapa pertempuran kecil, dia meninggalkan Sivas dan garnisunnya untuk berjuang sendirian.

Sebelum jatuhnya, kota ini bertahan selama 18 hari melawan pengepungan brutal. Timur memberi perintah agar para penjaga garnisun Sivas segera dieksekusi. Dan khusus kepada para pimpinan Ottoman, dia berjanji bahwa darah bangsawan mereka tidak akan sampai tumpah. Sebaliknya, tanpa ampun dia mengubur mereka hidup-hidup. Sesuai janjinya, darah mereka tidak tumpah sedikitpun.

Pada periode selanjutnya, selama kurang lebih dua tahun hanya terjadi perang kecil-kecilan di antara mereka. Hingga pada tahun 1402, setelah surat-menyurat berakhir, Bayezid merasa sudah cukup siap untuk melakukan perang besar. Bayezid dan pasukannya berbaris menuju Tuqat, sebuah wilayah yang berada di 104 km ke arah barat laut dari Sivas.

Di Tuqat, Bayezid berharap dapat memancing Timur untuk menyerang. Tempat itu ideal untuk pertahanan. Seluruh area ditutupi oleh hutan lebat, yang sebagian besarnya dapat digunakan untuk menetralkan serangan pasukan Timur. Pasukan Tatar, bagaimanapun, jauh lebih cerdik, dan Timur terlalu berpengalaman untuk jatuh ke dalam taktik Bayezid yang polos. Dia dengan mudah menyadari kerugian yang akan dia hadapi di Tuqat dan segera menyusun strategi baru untuk mengeksploitasi situasi yang berkembang.

Karena Timur tidak terpancing, Bayezid dengan percaya diri memutuskan untuk langsung menyerang ke Sivas. Karena kebanyakan pasukannya adalah kavaleri (pasukan berkuda), Timur tahu bahwa dia lebih mudah bermanuver ketimbang pasukan Bayezid yang kebanyakannya adalah infanteri (pasukan darat jarak dekat yang berjalan kaki). Tahu Bayezid menuju ke Sivas, Timur memindahkan pasukannya ke arah timur Sivas. Bayezid menyangka Timur melarikan diri, sehingga dia mengejar ke arah timur, setibanya di sana, pasukan Timur sudah menghilang seperti menguap ke udara. Bayezid menjadi gugup dan frustasi, sementara itu pasukannya sudah kelelahan.[1]

Ruy González de Clavijo, Diplomat Spanyol yang pernah melakukan perjalanan ke istana Timur di Samarkand, di Turkistan, menulis laporan berharga tentang peristiwa ini.[2] Dia menuliskan laporan dari saksi mata orang Spanyol yang ikut dalam pertempuran Timur-Bayezid, “Segera setelah Lord Timur mendengar tentang gerakan orang Turki (Ottoman) yang cerdas itu, dia meninggalkan jalan dimana dia berbaris, dan memimpin pasukannya ke atas gunung yang tinggi. Ketika orang Turki itu akhirnya menemukan bahwa Timur telah meninggalkan jalan, dia berpikir bahwa dia (Timur) telah melarikan diri, dan mengejar mengikutinya secepat yang dia bisa.”[3]

Rupa-rupanya Timur telah turun ke arah selatan, pasukan Tatar merasa sangat aman dalam perjalanan ke selatan, sehingga mereka mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Setelah 12 hari perjalanan, Timur tiba di Qir Shahr, wilayah kekuasaan Ottoman lainnya, di sana terjadi pertempuran kecil, dan Timur dapat dengan mudah mendudukinya. Dari sana, Timur lansung menuju ke arah barat laut, menuju Ankara.

 

Jatuhnya Ankara

Tiba di Ankara, Timur dengan mudah mendudukinya. Sementara itu, berita tentang pendudukan Ankara akhirnya tiba ke Bayezid, dia sangat terkejut. Ketika Bayezid mendengarnya, para saksi bercerita, “(Bayezid) dikuasai rasa panik, seolah-olah itu adalah hari kebangkitan.” Timur telah membuat musuhnya tampak seperti seorang amatir dalam seni perang. Dan dengan tenggang waktu beberapa hari sebelum kedatangan Bayezid ke Ankara, Timur dapat dengan leluasa memilih medan pertempuran. Dia memilih tempat di timur laut kota dan segera memerintahkan pembangunan parit dan benteng.

Pasukan Tatar juga mengalihkan aliran sungai kecil yang mengarah ke dalam kota Ankara, sehingga di sana sudah tidak ada akses air lagi. Ketika pasukan Bayezid tiba tiga hari kemudian pada Jumat pagi 28 Juli 1402, dia telah kehilangan sekitar 5.000 pasukannya karena telah melakukan perjalanan yang berat dan tergesa-gesa. Di Ankara, dia menemukan kekecewaan lain, pasukannya yang lelah dan kehausan tidak mendapatkan air. Mengingat situasinya kritis karena pada saat itu sedang musim panas, dan dengan udara yang menyengat, maka dia tidak mempunyai pilihan lain untuk segera melaksanakan pertempuran.[4]

Clavijo juga mencatat tentang peristiwa ini, “Lord Timur, setelah melakukan perjalanan melewati pegunungan selama delapan hari, kembali ke dataran dan datang ke kastil Angora, tempat orang Turki itu meninggalkan semua barang bawaannya, dan dia menjarahnya. Ketika orang Turki mendengar ini, dia kembali secepat yang dia bisa dan ketika dia tiba, anak buahnya sudah kelelahan,” ujarnya.[5] (PH)

Bersambung ke:

Timur Lang (8): Pertempuran dengan Ustmani (3)

Sebelumnya:

Timur Lang (6): Pertempuran dengan Ustmani (1)

Catatan Kaki:

[1] Louis Ciotola, “Clash of the Tyrants”, dari laman http://warfarehistorynetwork.com/daily/military-history/clash-of-the-tyrants/, diakses 7 Juli 2018.

[2] “Ruy González de Clavijo: Spanish diplomat”, dari laman https://www.britannica.com/biography/Ruy-Gonzalez-de-Clavijo#ref176093, diakses 7 Juli 2018.

[3] Harold Lamb, Tamerlane: The Earth Shaker (Burleigh Press: Great Britain, 1929), hlm 249.

[4] Louis Ciotola, Ibid.

[5] Harold Lamb, Ibid., hlm 250.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*