“Selain di negaranya, orang-orang Bosnia atau dikenal sebagai etnis Bosniak, juga memiliki andil besar dalam penyebaran Islam di negara sekitarnya.Salah satunya adalah Kroasia.”
—Ο—
Orang-orang Bosnia dan Herzegovina berjasa dalam menyebarkan Islam di Semenanjung Balkan Eropa khususnya Kroasia. Corak Islam yang mereka tularkan khas Bosnia. Orang-orang Bosnia dan Herzegovina atau disebut Bosniak,[1] melakukan perjalanan keluar dari wilayah mereka ke Kroasia dimulai pada akhir abad ke-19. Migrasi ini terjadi akibat akupasi dan aneksasi Austrohungarian atas Bosnia dan Herzegovina, yang selanjutnya diteruskan Yugoslavia hingga menuju periode modern Republik Kroasia independen (1991) dan Republik Bosnia dan Herzegovina (1992).[2]
Perpindahan Bosniak ke Kroasia dalam sejarah modern dimulai pada tahun 1878. Bosniak yang melakukan perjalanan itu kebanyakan pemeluk Agama Islam dan sebagian Katolik, sedangkan Agama Iman Ortodoks Serbia lebih berorientasi ke Serbia. [3] Karakter dasar Bosniak bisa dibedakan dari afiliasi keagamaan mereka. Ada dua komunitas besar Bosniak; pertama, yang berkumpul di gereja Katolik dan paroki-paroki; kedua, Muslim Bosnia.
Bosniak terus melebar lebih jauh ke barat selama berabad-abad, migrasi Muslim Bosnia ke Kroasia dicatat sejak 1878/79, ditandai dengan seorang Muslim bernama Osman, seorang penjahit dari Banja Luka yang meninggal ketika berkunjung ke Zagreb dan dimakamkan di pemakaman Mirogoj di Zagreb.[4]
Parlemen Kroasia mengakui Islam sebagai sebuah agama (seperti halnya Katolik) pada tahun 1916. Berawal dari komunitas muslim kecil berdasarkan pertautan darah (keluarga), yang berada di Zagreb. Populasi Muslim di Kroasia tumbuh selama Perang Dunia Kedua karena pengungsi dari Bosnia. Setelah perang, selama rezim sosialis, jumlah Muslim di Kroasia bertambah karena meningkatnya permintaan tenaga kerja. Upah yang lebih baik dan tidak ada batas negara atas kesamaan bahasa merupakan fakta yang membuat migrasi semakin menguat. Para migran ini kebanyakan berorientasi pendek. Sebagian besar migran adalah laki-laki dan ketika keluarga atau pasangan mereka menyusul atau saat mereka menikah dengan penduduk lokal migrasi menjadi permanen.[5]
Boleh dikatakan di era modern ada dua alasan dasar migrasi penduduk Bosnia ke Kroasia: karena perang dan ekonomi. Orang-orang Bosnia kebanyakan menetap di daerah perkotaan karena di sana mereka memiliki peluang lebih besar untuk menemukan pekerjaan. Area ini juga lebih terbuka bagi imigran ketimbang daerah pedesaan. Sebagai migran Bosnia yang berorientasi pada ekonomi, sering ditemukan di pusat-pusat industri seperti Zagreb dan kota-kota yang memiliki pelabuhan besar seperti Rijeka, Pula, dan Split. Sisak dan Karlovac kota industri tua yang secara geografis dekat dengan Bosnia juga memiliki konsentrasi Bosniak yang lebih besar.[6]
Menurut sensus 2001 ada sebesar 600.122 imigran yang tinggal di Republik Kroasia, sebanyak 454.580 (75,76%) berasal dari Bosnia dan Herzegovina, sedangkan sejumlah 86.830 (14,5%) berasal dari Serbia dan Montenegro (CBS, 2001).[7] Pada 1992 arus migrasi Bosnia dan Herzegovina yang masuk ke Kroasia membengkak disebabkan permulaan perang Bosnia. Pada tahun 1998 migrasi dari Serbia dan Montenegro menguat karena konflik bersenjata di Kosovo, meskipun total jumlahnya belum melampaui 5.000, atau sepuluh kali lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah imigran dari Bosnia dan Herzegovina tahun itu.[8]
Sebagai hasil migrasi, komunitas Bosnia-Muslim adalah etnis terbesar kedua di Kroasia (Čičak-Chand, 1999), meskipun persentasenya kurang dari 1% (DZS, 2004). Namun, ada yang menduga, bahwa mengklaim sensus itu tidak mencantumkan jumlah Muslim sebenarnya; yang mungkin juga ada berasal dari bangsa lain (Mašović, 1997). Menurut catatan tidak resmi komunitas Islam Kroasia, ada sekitar 100.000 Muslim yang tinggal di Kroasia, yaitu sekitar 2% dari total populasi negara (Omerbašić, 2001). Menurut sensus tahun 1991, terdapat 43.469 warga negara Muslim, atau 0,9% dari total populasi (Crkvenčić-Bojić, 2001: 96), sementara pada saat yang sama, sebanyak 56.777 warga menyatakan diri mereka sebagai Muslim yang religius. Perkiraan jumlah sebenarnya Muslim di Kroasia masih sangat bervariasi. [9]
Menurut statistik resmi maupun data tidak resmi dari Komunitas Islam Kroasia, jumlah umat islam lebih tinggi dari jumlah etnis Muslim Bosniaks. Hal ini disebabkan keberadaan komunitas etnis lainnya seperti Albania, Kroasia, Roma dan Turki, kantor diplomatik, kantor dan orang yang dipekerjakan di Kroasia yang beragama Islam. Bagi Muslim Bosnia, komunitas agama berfungsi sebagai identitas dan benteng pertahanan kebangsaan Bosniak, karena hanya komunitas agama inilah satu-satunya yang secara eksklusif mewakili karakter bangsa.[10]
Di Kroasia, generasi ketiga dan keempat bisa secara gamblang kita identifikasi Muslim yang berasal dari Bosnia, lahir dan hidup secara permanen di Kroasia, yang bisa dianggap sebagai penduduk pribumi. Namun, baru-baru ini penduduk Bosniak juga terdiri dari sejumlah besar imigran. Beberapa sumber mengatakan bahwa jumlah Muslim yang lahir di Kroasia telah mencapai 50% dibandingkan dengan jumlah imigran baru, tetapi tidak ada data statistik konkret untuk memverifikasi angka ini.[11] (Lj)
Bersambung…
Sebelumnya:
Catatan kaki:
[1] Lihat https://ganaislamika.com/bosnia-herzegovina-keajaiban-eropa-1-mengenal-bosnia/
[2] Lihat Bosnian Cultural Profile di http://www.fp6migratoryflows.uniba.it/html/BosnianCulturalProfile_En.pdf
[3] Lihat http://www.fp6migratoryflows.uniba.it/html/BosnianCulturalProfile_En.pdf
[4] ibid
[5] ibid
[6] ibid
[7] ibid
[8] ibid
[9] ibid
[10] ibid
[11] ibid