Mozaik Peradaban Islam

Kitab al-Aghani Karya Abul Faraj al-Asfahani (4): Ragam Cetakan dan Edisi

in Pustaka

Layaknya sebuah karya maestro, selain kitab induk juga banyak lahir karya-karya ikhtisar dari Kitab al-Aghani. Ini dibuktikan dengan berlimpahnya para pengkaji yang secara khusus membahas kitab tersebut, atau menjadikannya sebagai referensi utama dalam pengkajiannya.

Buku karya Hilary Kilpatrick yang berjudul Making the Great Book of Song: Compilation and the Author’s Craft in Abul Faraj al-Isfahani’s Kitab al-Aghani, salah satu buku yang mengulas tentang Kitab al-Aghani. Foto: Amazon

Oleh Khoirul Imam[i]

Sebagai seorang ensiklopedis dalam kajian sastra dan budaya Arab masa silam, Abul Faraj telah memperlihatkan kepiawaiannya dalam mengkodifikasi berbagai karya melampaui zamannya. Tidak hanya itu, Abul Faraj dalam Kitab al-Aghani telah memberikan berbagai informasi penting yang memperlihatkan tradisi dan kebudayaan dari masa Pra Islam hingga masa Kekhalifahan Abbasiyah sebagai sumber sejarah yang otoritatif.

Ini dibuktikan dengan berlimpahnya para pengkaji yang secara khusus membahas kitab tersebut, atau menjadikannya sebagai referensi utama dalam pengkajiannya.

Dalam konteks ini, penulis hendak mengungkap cetakan, edisi, dan terbitan dari Kitab al-Aghani. Penulis akan merujuk keterangan ini pada apa yang telah ditulis oleh Hilary Kilpatrick dalam bukunya Making the Great Book of Song: Compilation and the Author’s Craft in Abul Faraj al-Isfahani’s Kitab al-Aghani, dan George Dimitri Sawa dalam Music and Performance Practise in the Early Abbasid Era 132-320 H/ 750-932 M. 

Kilpatrick menyebutkan dalam catatanya bahwa Kitab al-Aghani pertama kali muncul dan dipublikasikan oleh Kosergaten pada tahun 1840. Ini merupakan volume pertama yang telah mengalami penyuntingan dan terjemahan dalam bahasa Latin.

Naskah ini didasarkan pada Paris MSS,[ii] disertai dengan beberapa informasi tentang teori musik yang sebagian besar merujuk pada karya al-Farabi. Namun sayang, sebelum menggenapi volume-volume berikutnya Kosegarten meninggal sepuluh tahun berikutnya.[iii] 

Edisi lengkap Kitab al-Aghani pertama kali diterbitkan di Matbaa al-Amiriya, Bulaq, pada tahun 1285 H/ 1868 M. Ini merupakan edisi Kairo pertama, terdiri dari 20 volume dengan mendasarkan pada naskah Kairo dan disunting oleh al-Hurini. Sampai sekarang ini masih terus dicetak dan secara luas digunakan dan diberi catatan.

Edisi pertama ini juga banyak diterjemahkan salah satunya oleh Thorbecke. Kemudian pada tahun 1888, Rudolf Brunnow mengeluarkan edisi terbaru masih dengan manuskrip Kairo dengan tambahan anotasi dan beberapa artikel tambahan dari manuskrip yang ditemukan di Munich.[iv]

Salah satu alasan Brunnow melakukan penyuntingan karena menurutnya pada edisi Bulaq ini banyak narasi yang hilang, sehingga dia perlu melakukan suntingan terhadap 21 volume, terutama dalam manuskrip Munich. Demikian pula Wellhausen juga menemukan narasi-narasi yang ganjil, terutama pada volume 14, halaman 139, dan dicetak secara terpisah.

Karena itu pula untuk memudahkan akses dan demi sebuah karya menumental, Ignazio Guidi menerbitkan indeks berdasarkan nama penyair; sajak, nama penulis atau pengarang (laki-laki atau perempuan), suku, nama tempat, dan lain-lain.[v] 

Seiring berjalannya waktu, naskah edisi Bulaq ini semakin sulit ditemukan. Karena itu, Haji Muhammad Effendi al-Sasi atas inisiatifnya sendiri menerbitkan Kitab al-Aghani. Edisi ini diterbitkan oleh Matbaa al-Taqaddum pada tahun 1323 H/1905 M dan lebih dikenal dengan edisi al-Sasi.

Di dalamnya terdiri dari naskah Bulaq dan Naskah Brunnow yang mencapai 21 volume. Selain itu, naskah telah ditambahi anotasi dan koreksi oleh Ahmad Al-Shinqithi atau Syekh Muhammad Mahmud bin al-Talamid al-Shinqithi, dan diberi judul Tashih kitab al-Aghani.[vi] Syekh al-Shinqithi ini memberikan anotasi berdasarkan keahliannya dalam bahasa dan kesusasteraan Arab.

Sementara itu, Dimitri Sawa mencatat, pada edisi Kairo ketiga dicetak dalam 16 jilid oleh Dar al-Kutub antara tahun 1927 dan 1963. Pihak penerbit banyak memberikan catatan tambahan, termasuk memberikan tanda diakritik dan catatan kaki untuk menjelaskan bagian-bagian yang sulit. Naskah ini mendasarkan pada Tashih untuk merujukkan problematika sumber-sumber kesusasteraan dan sejarah, dan memberikan pilihan varian bacaan dari manuskrip Kairo.[vii]

Antara tahun 1963 dan 1974 penerbit al-Hayat al-Mishriyyat al-Ammah li at-Talif wa an-Nasyr mencetak Kitab al-Aghani dalam 24 volume. Edisi Kairo keempat ini menggunakan 16 volume dari edisi Kairo ketiga, sedangkan dari volume 17 hingga 24 menggunakan manuskrip Kairo, Munich, dan Feyzullah.

Kemudian, edisi kelima diterbitkan di Beirut oleh Dar al-Tsaqafah antara tahun 1955 dan 1964. Edisi ini agak berlainan dengan edisi Kairo keempat. Dan terakhir, pada tahun 1969 Dar al-Shab di Kairo mengeluarkan edisi yang berlainan dari sebelumnya.

Memang, tak dapat dinafikkan layaknya sebuah karya maestro, selain kitab induk juga banyak dilahirkan karya-karya ikhtisar dari Kitab al-Aghani. Hal ini sebagaimana dicatat oleh Dimitri Sawa,[viii] beberapa di antaranya adalah karya seorang Jesuit yang bernama Antun al-Shalahani dengan judul Rannat al-Matsalits wa al-Matsani fi Muntakhabat Riwayat al-Aghani. Karya ini terdiri dari 2 volume dan diterbitkan oleh al-Mathabaat al-Katulikiyyah di Beirut pada tahun 1888. Sedangkan volume 1 dari karya ini diterjemahkan dalam bahasa Urdu; Muhammad al-Khudhari dengan judul Muhadzdzib al-Aghani. Terdiri dari 7 volume, dan diterbitkan oleh Matbaat Mishr, Kairo, tahun 1925, dalam 7 volume; Karya yang berjudul Muntakhab-i Kitab-i Al-Aghani yang ditulis oleh Muhammad Ali al-Khalili, diterbitkan oleh Chapkhanah-yi Iran, di Tehran dalam bahasa Persia tahun 1940; Karya Rais Ahmad Ja’fari Nadawi yang berjudul Hikayat-i al-Aghani diterbitkan oleh Anjoman Taraqqi urdu di Delhi tahun 1942. Wallahu a’lam bish shawab.[]

Bersambung….

Sebelumnya:

Catatan Kaki:


[i] Staf Pengajar Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) An Nur Yogyakarta dan Pengasuh PPTQ Ibnu Sina Yogyakarta

[ii] Istilah MS dan MSS banyak digunakan dalam studi manuskrip. MS untuk single manuscript, sedangkan MSS  untuk plural manuscript. Secara sederhana manuskrip adalah dokumen teks atau notasi musik pada kertas dalam bentuk tulisan tangan atau gambar. 

[iii] Hillary Kilpatrick, Making the Great Book of Song: Compilation and the Author’s Craft in Abul Faraj al-Isfahani’s Kitab al-Aghani (London and New York: Routledge, 2003), hlm. 2

[iv] Ibid.,

[v] George Dimitri Sawa, Music and Performance Practise in the Early Abbasid Era 132-320 H/ 750-932 M (Canada: Pontifical Institute of Mediaeval Studies, 1989), hlm. 29-30

[vi] Hillary Kilpatrick, Making the Great Book of Son., hlm. 2-3

[vii] George Dimitri Sawa, Music and Performance Practise., hlm. 30

[viii] Ibid., hlm. 31

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*