Mozaik Peradaban Islam

Manfaat dan Keajaiban Menangis bagi Manusia (6)

in Studi Islam

“Mengenai menangis, pepatah Portugis mengatakan bahwa: ‘Menangis membasuh jiwamu’. Kalau dipikir-pikir, setelah menangis, tidakkah rasanya seperti itu?”

Ilustrasi Foto: Ben White / Unsplash

Seorang anak kecil bertanya kepada ibunya, “Ibu, mengapa engkau menangis?”

“Karena Ibu memang perlu menangis,” jawab si ibu.

“Aku tidak mengerti maksud Ibu,” kata sang anak.

Si Ibu hanya memeluk anaknya dan berkata, “Dan kamu memang tidak akan pernah mengerti, Nak..”

Kemudian anak laki-laki kecil itu bertanya kepada ayahnya, “Ayah, mengapa Ibu tampak menangis tanpa alasan?”

“Semua wanita memang sering kali menangis tanpa alasan,” jawab ayahnya sembarangan.

Bocah laki-laki yang masih penasaran dan bertanya-tanya mengapa ibunya menangis tanpa alasan itu akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada seorang Syekh (ulama) tua yang bijaksana di kampungnya. “Dia pasti tahu jawabannya,” pikirnya.

“Guru, mengapa wanita seperti ibuku mudah menangis?”

Syekh itu pun menjawab:

“Ketika Allah menciptakan wanita, dia harus istimewa. Dia membuat bahunya cukup kuat untuk memikul beban dunia, namun cukup lembut untuk memberikan kenyamanan.

Dia memberikan kekuatan batin untuk menanggung persalinan dan penolakan yang berkali-kali datang dari anak-anaknya.

Dia memberinya ketangguhan yang memungkinkan wanita untuk terus berjalan ketika orang lain menyerah, dan merawat keluarganya melalui penyakit dan kelelahan tanpa mengeluh.

Dia memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apa pun, bahkan ketika anaknya sangat menyakitinya.

Dia memberinya kekuatan untuk membawa suaminya melalui kesalahannya dan membentuknya dari tulang rusuknya untuk melindungi hatinya. Dia memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik tidak pernah menyakiti istrinya, tetapi kadang-kadang menguji kekuatan dan tekadnya untuk berdiri di sampingnya tanpa ragu.

Dan terakhir, Dia memberinya air mata. Ini miliknya dan hanya miliknya untuk digunakan kapan pun dia membutuhkannya. Itulah mengapa wanita tidak membutuhkan alasan, tidak pula perlu ada penjelasan saat dia menangis dan meneteskan air mata, karena itu benar-benar hanya miliknya.

Lihatlah anakku, kecantikan seorang wanita bukanlah pada pakaian yang dikenakannya, kecantikan wajahnya, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita adalah ketakwaannya dan harus terlihat di matanya, karena itu adalah pintu hatinya – tempat di mana cinta berada.”[1]

Begitulah sekelumit kisah di atas menggambarkan betapa air mata merupakan karunia besar yang membuat wanita menjadi makhluk beruntung yang istimewa. Hal ini sebagaimana dikatakan Novelis, Victor Hugo, “Beruntunglah orang yang telah dianugerahi oleh Tuhan sebuah hati yang dapat men­cinta dan menangis.”

Menelaah sejumlah karya tulis beberapa ilmuwan Barat, juga akan membantu kita dalam memahami hubungan erat antara cinta dan air mata; bahkan kita akan mema­hami adanya titik temu antara pandangan mereka dan tokoh-tokoh Islam dalam hal ini.

Meskipun dalam hal pendefinisian cinta hakiki, terjadi perbedaan pendapat di antara mereka, akan tetapi secara umum, mereka mene­rima pengaruh tangisan dan air mata pada kesucian dan keabadian cinta, bahkan mereka sangat meya­kininya.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari tulisan-tulisan mereka.

1. Shakespeare, seorang penyair dan penulis terkenal dari Inggris, menyatakan:

Pemikiran-pemikiran cemerlang,

mimpi-mimpi, cita-cita, derita-derita,

serta tangisan dan air mata merupakan hal-hal yang tidak dapat dipisahkan dari cinta.

Pada kesempatan lain, ia berkata:

Cinta yang telah dicuci dengan air mata,

maka ia akan selalu suci, bersih nan indah.

2. Victor Hugo, salah seorang penulis Barat yang sangat terkenal, berkata:

Beruntunglah orang yang telah dianugerahi oleh Tuhan sebuah hati yang dapat men­cinta dan meneteskan air mata.

Ungkapan di atas telah dengan jelas menunjukkan, betapa sempur­na­nya agama Islam. Karena agama suci ini sudah berabad-abad yang lalu, jauh sebelum beberapa penulis Barat di atas, lewat kitab suci dan riwayat-riwayat dari Rasul s.a.w serta para awliya Allah, telah menun­jukkan kepada umatnya tentang keutamaan serta kemuliaan yang terkandung dalam tangisan dan air mata.

Menurut agama ini, tangisan dan air mata mampu mengantar manusia untuk mencapai cinta yang hakiki, juga mempunyai pengaruh yang luar biasa bagi kesehatan jasmani dan ruhaninya.

Lebih jelasnya, apa saja pengaruh tangisan dan air mata pada kesehatan jasmani manusia?

Pengaruh Tangisan dan Air Mata pada Kesehatan Manusia

Mengenai menangis, pepatah Portugis mengatakan bahwa “menangis membasuh jiwamu.” Kalau dipikir-pikir, setelah menangis, tidakkah rasanya seperti itu?

Untuk diketahui, manusia pada dasarnya memproduksi tiga jenis air mata.

  1. Air mata basal: air mata pelumas, diproduksi setiap kali kita berkedip. Perannya adalah untuk menjaga mata kita terhidrasi dan tetap bersih.
  2. Air mata refleks: diproduksi sebagai reaksi terhadap iritasi pada mata kita, seperti akibat asap atau kotoran.
  3. Air mata emosional: diproduksi sebagai respons terhadap emosi.

Air mata mengandung zat yang berbeda, dengan efek yang berbeda pula pada tubuh kita. Air mata emosional mengandung oksitosin dan endorfin, bahan kimia pembunuh rasa sakit alami, dan peningkat suasana hati. Oksitosin ini dikenal juga sebagai hormon kebahagiaan. Saat kita menangis, hormon yang dikeluarkan pada air mata akan memicu sensasi lega dan persaan sejahtera.

Air mata emosional juga mengandung adrenalin dan noradrenalin, zat yang kita produksi dalam jumlah yang lebih tinggi dalam situasi stres atau bahaya dan dengan cara ini dikeluarkan dari sistem kita. Selain itu, saat menangis, kadar mangan kita jadi menurun.  Seperti diketahui, mangan adalah mineral yang berhubungan dengan kecemasan, kegelisahan, dan agresivitas. Membebaskan mineral ini dari tubuh akan sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan emosional kita. Tak heran bila dikatakan, bahwa menangis sebenarnya akan “mencuci jiwamu”.[2]

Lebih lanjut, menurut pandangan para ilmuwan empiris dan para peneliti di bidang kedokteran, tangisan dan air mata memiliki pengaruh-pengaruh medis yang bermacam-macam, di antaranya:

  1. Air mata dapat menjadikan mata steril dari kuman-kuman yang dapat merusak mata. Para ahli menya­takan: bersama dengan keluarnya air mata akan keluar juga suatu enzim yang berfungsi membersi­hkan mata dan menjaganya tetap steril.
  2. Eksperimen di bidang kedokteran menunjukkan bahwa mereka yang banyak menangis, kecil sekali kemungkinannya untuk terkena luka lambung dan luka usus dua belas jari.
  3. Para ilmuwan berkeyakinan bahwa tangisan dan air mata dapat banyak mengurangi kemungkinan ter­kena penyakit-penyakit psikis, dan sangat mem­bantu dalam mengurangi tekanan-tekanan mental dan jiwa.
  4. Saat ini air mata seseorang juga dapat dijadikan objek observasi untuk mengidentifikasi berbagai macam penyakit yang dideritanya.

Kegiatan-kegiatan ilmiah di bidang kedokteran akhir-akhir ini telah sampai pada kesimpulan bahwa karena air mata itu merupakan cairan jernih yang telah tersuling secara alami dari darah manusia, maka cairan itu dapat menginformasikan kepada kita tentang berbagai macam jenis kanker yang diderita oleh pasien.

Itulah gambaran sederhana tentang manfaat dan guna air mata dalam ilmu kedokteran.

Yang menarik, pada poin ketiga di atas dinyatakan bahwa air mata dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit psikis dan tekanan-tekanan mental. Apa maksudnya? Mari kita kaji lebih jauh.

Pertama, tekanan dan ketidak-tenteraman jiwa dan mental merupakan sumber berbagai macam penyakit, di antaranya:

  • penyakit lambung dan gangguan pada saluran pen­cernaan.
  • berbagai macam sakit kepala.
  • tekanan darah tinggi.
  • berbagai macam penyakit jantung dan gangguan pada pembuluh darah.
  • stroke (yang disebabkan oleh gangguan di otak atau jantung).
  • gangguan-gangguan pada saraf.
  • terganggunya berbagai macam fungsi tubuh.

Kedua, untuk selamat dari berbagai macam penyakit di atas, terdapat banyak jalan pengobatan medis, namun di samping biaya besar yang harus dikeluarkan, juga tidak ada jaminan untuk sembuh secara total. Karenanya, cara yang paling tepat adalah bagaimana kita dapat mencegah datangnya penyakit-penyakit berat di atas.

Salah satu cara pencegahannya adalah dengan mengu­rangi tekanan-tekanan pada jiwa dan mental kita; dan dalam hal ini tangisan dan air mata merupakan sarana yang paling ampuh untuk mengurangi tekanan-tekanan tersebut.

Keterangan-keterangan ini sepenuhnya berdasar pada hasil berbagai observasi dan penelitian para ahli di bidang kedokteran, dan berikut ini adalah sebuah contoh lain dari hasil kajian mereka.

Berdasarkan sebuah penelitian tentang usia laki-laki dan wanita, ternyata wanita rata-rata memiliki usia yang relatif lebih panjang dibandingkan dengan laki-laki.

Salah satu alasan penting yang dikemukakan oleh para peneliti mengapa wanita memiliki usia rata-rata lebih panjang dibanding laki-laki adalah, karena biasanya wanita ketika mengalami kesulitan, stres, dan tekanan-tekanan mental, mereka dapat mengalihkannya pada tangisan dan air mata sebagai kompensasi dari berbagai masalah yang membebani mereka. Dengan menangis, mereka akan merasa lebih nyaman dan tenteram, dan sebagai hasilnya kesehatan fisik dan jiwa mereka lebih terpelihara, dan dengan demikian tentu saja usia mereka akan lebih panjang.

Di sini penulis tidak ingin menggeneralisasi bahwa tekanan mental dan jiwa adalah satu-satunya sebab timbulnya bermacam-macam penyakit, akan tetapi penulis hanya ingin menegaskan, sesuai dengan penelitian para ahli di bidang kesehatan bahwa sebagian besar penyakit itu timbul akibat berbagai macam tekanan jiwa dan mental.

Karenanya, seseorang harus berkonsenterasi untuk menemukan sarana-sarana (seperti tangisan) yang dapat mengurangi berbagai macam tekanan pada mental dan jiwanya, agar bisa hidup lebih sehat dan terjauhkan dari penyakit-penyakit yang mematikan.

Dalam hal ini penulis juga tidak mengatakan, hanya tangisan dan air mata saja yang dapat mengurangi tekanan-tekanan tersebut, namun dapat dipastikan ia merupakan faktor yang sangat dominan dalam mengurangi berbagai macam tekanan jiwa.

Para wanita yang berkat anugerah dari Allah, memiliki kelembutan dan kehalusan hati yang lebih, dibandingkan dengan para pria, mereka berpeluang lebih besar untuk mengambil manfaat dari tangisan dan air mata pada saat-saat stres dan depresi; sedang para pria pada umumnya lebih memilih untuk memendam masa­lah dan kesulitan yang mereka hadapi, dan sebagai akibatnya, tekanan-tekanan pada mental dan jiwa mereka akan lebih besar; anggota tubuh mereka juga akan lebih cepat lelah dan usia mereka menjadi lebih pendek.

Memang ada sebagian kaum pria enggan untuk menangis, karena menangis dianggap sebagai tanda kelemahan dan menye­rah terhadap masalah yang sedang dihadapi. Dalam hal ini, penulis pun tidak menganjurkan kaum pria untuk sering menangis dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan; namun meninggalkan sama sekali nikmat besar ini (tangisan), akan mempunyai dampak buruk yang tidak sedikit. Selain dampak-dampak buruk mental dan fisik yang baru saja kita kaji, ia juga akan menim­bulkan penyakit-penyakit hati yang berbahaya, seperti kekerasan hati, sifat kejam, tak kenal belas-kasih, hilang­nya cinta, dan lain sebagainya.

Satu hal yang penting untuk diingat, Islam melarang penganutnya untuk bersandar pada tangisan yang muncul karena kelemahan atau kepas­rahan dalam menghadapi berbagai macam masalah kehi­dupan. Yang dianjurkan oleh Islam adalah mem­perbanyak tangisan dan air mata yang berkualitas tinggi, seperti tangisan dan air mata pada saat ibadah dan munajat, tangisan yang dipersembahkan untuk menge­nang para pejuang agama dan keadilan, dan semua tangisan yang bermahiyah Ilahi.[3]

Alangkah indahnya, jika umat manusia, baik laki-laki maupun wanita, memiliki kemampuan untuk meneteskan air-air mata berkualitas tinggi seperti di atas. Sungguh mereka akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Karena tangisan dan air mata yang berkua­litas mempunyai manfaat yang besar di dunia dan akhi­rat, sekaligus dapat menjamin kebahagian hidup di dua alam tersebut bagi manusia.

Mudah-mudahan kita semua diberi kesanggupan oleh Yang Maha Pengasih dan Penyayang untuk meneteskan air- air mata yang dapat mendekatkan diri kita kepada Dzat Yang Mahasempurna, dan meninggalkan dunia fana ini dengan membawa bekal keridhaan-Nya. (EH)

Bersambung…

Catatan kaki:


[1] “Why Women Cry?”, dari laman https://islamgreatreligion.wordpress.com/tag/tears/ diakses pada 26 November 2021

[2] “6 Benefit of Crying”, dari laman https://medium.com/inviting-growth/6-benefits-of-crying-42304f23c83 , diakses pada 26 November 2021

[3] Mukjizat Air Mata (Penerbit Misbah, 2004)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*