Mozaik Peradaban Islam

Perjalanan Rosie Gabrielle Memeluk Islam (8): Oman (5): Topeng Wanita Oman (1)

in Mualaf

Last updated on July 7th, 2020 02:23 pm

Tidak seorang pun dapat melihat bagian tubuh wanita Oman di daerah pedesaannya, termasuk wajah dan rambut mereka. Pada bagian wajah, mereka mesti mengenakan topeng yang disebut dengan Battulah.

Sekarang alur kisah perjalanan Rosie kita tarik mundur kembali ke masa pertemuan pertama Rosie dengan Sulaiman yang pertama, yaitu tahun 2017. Dua hari setelah pertemuannya dengan Sulaiman, Rosie menyebrang dari dataran utama negara Oman ke sebuah pulau yang berada di timur Oman, yaitu Pulau Masirah.[1]

Di pulau ini, Rosie ingin melihat tempat konservasi penyu, di sebuah pantai yang bernama al-Hadd. Ketika sedang mendirikan tenda, karena Rosie berniat bermalam di pantai tersebut untuk mengintai penyu yang datang, dia didatangi keluarga lokal yang tinggal di pulau tersebut.

Kepala keluarga itu mengatakan bahwa Rosie tidak akan melihatnya di titik itu, dan mereka ujung-ujungnya malah mengundang Rosie ke rumah mereka, untuk makan dan minum kopi, dan berjanji akan menunjukkan titik lain yang lebih bagus untuk menemukan penyu.

Awalnya Rosie merasa sedikit jengkel karena aktivitasnya terganggu, dia sudah kecapekan hari itu, namun dia berpikir, “Untuk inilah mengapa saya datang ke sini. Untuk bertemu orang-orang dan mengalami pengalaman seperti ini. Pengalaman seperti ini tidak terjadi dalam keseharian, dan ini adalah kesempatan untuk (melihat) budaya yang indah.”

Kepala keluarga itu, yang bernama Khalid, kemudian membantu mengemasi tenda Rosie yang baru setengah jadi. Setelah selesai, Rosie kemudian membuntuti mobil keluarga itu untuk menuju ke rumah mereka. [2]

“Saya diperkenalkan ke seluruh keluarga. (Mereka) secara terbuka menyambut ke dalam rumah mereka, tanpa keraguan atau melabeli dari mana saya berasal, apa yang saya yakini, atau bagaimana cara saya berpakaian,” kata Rosie.

Keluarga itu kemudian mempersiapkan jamuan mewah, hanya untuk menyenangkan Rosie, seluruhnya adalah hidangan tradisional Oman. “Makanannya jauh lebih banyak daripada yang saya bayangkan, tetapi mereka sangat bangga berbagi tradisi mereka dengan saya dan menunjukkan kepada saya keramahan Oman yang sejati.”

Sambil menunggu makanan dipersiapkan, Khalid meminta Rosie mengenakan sebuah topeng. Rosie kemudian menjelaskan, bahwa itu adalah topeng untuk wanita. Para wanita Oman yang ada di daerah pedesaan, biasanya wajahnya tidak dapat dilihat oleh siapapun, kecuali keluarga mereka.[3]

Rosie mengenakan Battulah. Foto: Rosie Gabrielle/YouTube

Asal Muasal Battulah

Ternyata topeng tersebut bukan sekedar topeng, ia memiliki sejarah tradisi yang panjang dengan penduduk Oman. Dalam bahasa lokal, topeng itu disebut dengan Battulah. Battulah bukan hanya digunakan di Oman saja, ia biasanya dikenakan oleh para wanita Badui dari wilayah Teluk Persia, yang meliputi Oman, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Iran, dan Arab Saudi.[4]

Wanita di bagian selatan Iran mengenakan Battulah. Foto: Hamed Saber/Flickr

Para wanita Oman menunjukkan kebiasaan berpakaian yang berbeda dengan tetangga negara Arab mereka yang biasanya berpakaian serba hitam dan longgar. Pakaian wanita Oman coraknya lebih berwarna. Namun di antara semuanya, yang paling menonjol dan menarik perhatian tidak diragukan lagi adalah Battulah.

Para gadis Oman, ketika memasuki usia remaja dan hingga seterusnya, akan menutup rambut mereka dengan jilbab, sementara wajah mereka disembunyikan di balik Battulah. Penduduk gurun pada awalnya menggunakan topeng ini untuk melindungi diri dari pasir dan debu panas yang terbawa angin. Namun tradisi ini, terus terbawa hingga ke masa kini, dan para wanita Badui mengenakan topeng mereka dengan bangga.

Wanita Oman di kota Muscat, Oman, foto diambil sekitar tahun 1905. Foto: oldpicsarchive/Instagram

Mereka tidak berpikir bahwa topeng ini adalah sebuah bentuk penindasan, namun sebaliknya, bahwa Battulah menunjukkan bahwa seorang gadis kecil telah menginjak usia dewasa. Dengan demikian, gadis-gadis Badui ini sangat menantikan ketika mereka pada saatnya akan menerima topeng mereka sendiri.[5]

Sepintas, Battulah tampak terbuat dari logam karena memiliki tekstur yang mengkilap, namun jika dilihat lebih dekat ternyata bukan. Ia terbuat dari sutra berwarna, dan disulam dengan benang atau payet emas atau perak.

Banyak wanita Oman yang sudah menikah, membuatnya dari kulit kambing dengan hiasan perak. Bentuk Battulah meniru fitur paruh elang. Beberapa bagian dari topeng ini, mulai dari alis dan mengalir ke tengah hidung ditutup dengan semacam lis dari kain.

Bentuk Battulah meniru fitur paruh elang, foto diambil tahun 1981 di Oman. Foto: arastiralim.net

Bagian mulut pada wajah para wanita itu juga tertutup oleh Battulah. Bagian yang terbukanya hanya pada bagian mata, dagu, dan dahi bagian atas. Topeng diikatkan ke wajah menggunakan semacam tali.[6]

Bersambung ke:

Sebelumnya:

Catatan Kaki:


[1] YouTube Rosie Gabrielle, “Ferry Ride from HELL ! Adventure riding in Oman and why I don’t have children Episode 12”, dari laman https://www.youtube.com/watch?v=Gr3bxB8RSUQ&list=PL6VFP0wCrRJuBVuj3KBKw-hEpXp4Rw3MB&index=14, diakses 6 Juli 2020

[2] YouTube Rosie Gabrielle, “I found Paradise…. and a pirate ship ! Adventure riding in Oman Episode 15”, dari laman https://www.youtube.com/watch?v=DAmEAeGmazI&list=PL6VFP0wCrRJuBVuj3KBKw-hEpXp4Rw3MB&index=16, diakses 6 Juli 2020.

[3] YouTube Rosie Gabrielle, “What happened during my visit at the Local Omani’s home. ADV riding Oman Episode 16”, dari laman https://www.youtube.com/watch?v=k37mVfJR5VU&list=PL6VFP0wCrRJuBVuj3KBKw-hEpXp4Rw3MB&index=17, diakses 6 Juli 2020.

[4] Khaoula Ghanem, “Beauty Across the Middle East: Oman”, dari laman https://en.vogue.me/beauty/oman-batoola-face-covering/, diakses 6 Juli 2020.

[5] Charlotte Coene, “The Omani Burqa: Behind a Mask of Beauty”, dari laman https://www.alartemag.be/en/en-culture/the-omani-burqa-behind-a-mask-of-beauty/, diakses 6 Juli 2020.

[6] Khaoula Ghanem, Ibid.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*