Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Ihya Ulum al-Din

26 Kewajiban Muslim terhadap Muslim lainnya Menurut Imam Ghazali (2)

in Ramadania

Artikel ini merupakan kelanjutan dari: 26 Kewajiban Muslim terhadap Muslim lainnya Menurut Imam Ghazali (1) 14-Damaikan perselisihan di antara Muslim jika engkau memiliki kemampuan. Nabi berkata, “Dapatkah aku memberi tahu kalian tentang kedudukan yang lebih tinggi daripada salat, puasa, dan zakat?” Para sahabat berkata, “Tentunya.” Nabi berkata, “Ia adalah mendamaikan perselisihan. Pertikaian antara dua orang itu merusak.”…

Teruskan Membaca

26 Kewajiban Muslim terhadap Muslim lainnya Menurut Imam Ghazali (1)

in Ramadania

Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Din mengatakan terdapat 26 kewajiban Muslim terhadap Muslim lainnya: 1-Petunjuk berikut ini ada di dalam Alquran dan hadis. Ketika engkau bertemu seorang Muslim, beri dia salam. Ketika dia mengundangmu, terima undangannya. Saat dia bersin, jawab dia. Ketika dia jatuh sakit, jenguk dia. Ketika dia meninggal, ikutlah dalam salat jenazahnya. Jika dia meminta nasihatmu,…

Teruskan Membaca

Puasa Kaum Sufi (5): Psikologi Puasa dalam Ihya Ulumuddin (1)

in Ramadania

Puasa sebagai tolak ukur olah spiritual sekaligus moral. Suatu aktivitas untuk mereformasi dan merekonstruksi bangunan psikologis dalam jiwa-jiwa manusia. Ketika berpuasa, maka kesadaran ketuhanan semakin tinggi, hati selalu terpaut dengan Allah, dan diamini melalui perilaku keseharian. Menegakkan optimisme, membangun kepercayaan antarsesama dengan tidak melakukan kebohongan, bergunjing, permusuhanan, adu domba, serta menyebarkan kebohongan.   Oleh: Khairul Imam…

Teruskan Membaca

Enam Hukum yang Diwajibkan Dalam Berpuasa Menurut Imam Al-Ghazali

in Ramadania

Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, atau lebih terkenal dengan nama Al-Ghazali, lahir sekitar tahun 1058 M di kota Tus, Persia, di Khurasan, yang sekarang merupakan provinsi paling timur laut di Iran. Secara historis, kota ini terbentang sampai ke Afghanistan, dan negara-negara pusat Asia modern seperti Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.[1] Dari sejak muda, dia sudah membuat karya-karya…

Teruskan Membaca

Empat Jenis Pengganti atas Batalnya Puasa Menurut Imam Ghazali

in Ramadania

Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, atau lebih terkenal dengan nama Al-Ghazali atau Imam Ghazali, dalam bukunya yang berjudul Ihya Ulum al-Din (Kebangkitan Ilmu Agama), mengatakan bahwa ada empat jenis pengganti yang wajib dilakukan jika seseorang membatalkan puasa, yaitu: 1. Mengganti puasa. Adalah wajib bagi setiap Muslim di manapun untuk tetap berpuasa pada hari-hari lain atas batalnya puasa…

Teruskan Membaca