Mozaik Peradaban Islam

Islam di Kuba (10): Organisasi Perlawanan (2)

in Lifestyle

Last updated on June 19th, 2019 01:38 pm


Saya memberi tahu Anda, Kuba tidak memiliki masjid. Ini hanyalah salah satu dari banyak tontonan yang pemerintah gunakan untuk membuatnya terlihat seperti ada kebebasan beragama yang dihormati di Kuba.

Abu Duyanah. Foto: Havana Times

Apakah ada percabangan antara Suni dan Muslim Syiah di Kuba? Bagaimana mereka berinteraksi dengan masyarakat Kuba?

Ada percabangan, tetapi itu terjadi di seluruh dunia, dan tidak hanya dengan Muslim. Ada percabangan di dalam Hindu, Kristen, Buddha, Yahudi, Komunis, dan dalam setiap agama dan gaya hidup di planet ini.

Di Kuba, setiap kelompok, Suni dan Syiah maksud saya, melakukan kegiatan mereka masing-masing. Tetapi, pada tingkat personal, kami bergaul dengan Syiah dengan sangat baik dan kami selalu menganjurkan untuk hidup berdampingan secara sehat dan damai.

Sebabnya adalah, di sini di Kuba, orang-orang baik dari kedua kelompok berusaha keras untuk mencegah tokoh-tokoh jahat menabur segala jenis perselisihan. Kami sadar bahwa terdapat lebih dari satu Muslim yang ingin mengubah Kuba menjadi Suriah atau Irak berikutnya, dan itu adalah sesuatu yang tidak baik bagi kita, dan saya pribadi percaya bahwa Kuba perlu perubahan, kita perlu keluar dari kebiasaan ini.

Berkenaan dengan interaksi kami dengan masyarakat, kami melakukan semua yang kita bisa, kami selalu bersedia berkontribusi terhadap apa yang baik dan kita selalu siap untuk mengajar tentang Islam. Masalah terbesar yang kami miliki dalam hal ini adalah bahwa orang-orang takut terlibat “dalam hal-hal yang mungkin menimbulkan masalah.”

Rakyat Kuba perlu membela kebenaran, mereka perlu belajar untuk membela apa yang baik dan menghalangi apa yang buruk, untuk kesejahteraan kita bersama dan kesejahteraan bangsa kita. Dan ada banyak hal buruk di sini di Kuba.

Saya tahu bahwa Anda tidak mengakui masjid di Havana Lama.

Itu masalah yang rumit. Tidak ada masjid di Kuba, meskipun Pemerintah dan LIC mengklaim ada. Masjid adalah tempat untuk mempromosikan Islam dan mensejahterakan umat Islam. Itu adalah tempat suci, dibangun sebagai rumah Allah.

Seharusnya ini tidak pernah menjadi tempat di mana Muslim atau Islam diserang atau dilukai. Masjid tidak boleh dibangun oleh musuh-musuh Islam, juga tidak boleh dibangun untuk memuliakan manusia, atau rezim politik/ideologis.

Pada tahun 2015, Museum Arab yang menjadi bagian dari Kantor Sejarawan di Havana Lama, diperluas sampai ke seberang trotoar, tempat Museum Mobil pernah berdiri; inilah tempat yang disebut Masjid Abdallah sekarang berdiri, tetapi itu adalah tempat yang tidak memenuhi persyaratan paling mendasar, untuk dipertimbangkan sebagaimana mestinya.

Izinkan saya memberi tahu Anda bahwa pada masa Nabi, musuh Islam, dari sekelompok orang yang mengatakan mereka adalah Muslim, membangun sebuah tempat dan ingin itu dianggap sebagai masjid. Allah mengungkapkan dalam Alquran bahwa ini bukan benar-benar sebuah masjid dan Nabi diperintahkan untuk menghancurkannya rata dengan tanah.

Tempat di Havana Lama ini adalah milik Pemerintah, administratornya adalah anggota Partai Komunis, yang ditempatkan di sana di Museum Arab, dan semua yang terjadi di sana mesti sesuai dengan kepentingan pemerintah.

Anda tidak dapat berbicara tentang Islam secara bebas, dan propaganda pro-pemerintah disebarluaskan di sana. Itu dibangun dan direnovasi oleh pekerja yang bukan Muslim, meskipun ada insinyur, arsitek, desainer, tukang batu, dan tukang yang Muslim di Kuba, serta banyak pengikut Islam yang setia.

Saya memberi tahu Anda, Kuba tidak memiliki masjid. Ini hanyalah salah satu dari banyak tontonan yang pemerintah gunakan untuk membuatnya terlihat seperti ada kebebasan beragama yang dihormati di Kuba.

Dan untuk pertanyaan terakhir, apakah pemerintah ada hubungannya dengan keputusan pengunduran diri Anda sebagai pemimpin organisasi Anda pada tahun 2015?

Itu pertanyaan yang sulit. Kami orang Muslim menderita stigma terorisme dan ini adalah sesuatu yang kami rasa sangat sulit untuk dibantah, terutama karena Kuba telah mengalami banyak peristiwa terorisme. Pada tahun 2014, kami dituduh ingin mendirikan ISIS, dapatkah Anda percaya itu?

Pejabat pemerintah selalu menekan siapa pun yang bukan Komunis, tetapi dalam kasus ini, sayalah yang bersikeras bahwa organisasi saya akan menemukan pemimpin baru, karena saya mengharapkan (pemimpin) kembar dan mereka akan dilahirkan, dan ini bukan permainan di sini. Plus, saya tahu bahwa ada banyak saudara di organisasi saya yang siap membimbing kami.

Di sisi lain, Komunisme dan Islam tidak cocok dalam banyak aspek, tetapi itu tidak sepenting kenyataan bahwa baik Komunis dan Muslim di pulau ini adalah orang-orang Kuba dan kami tinggal di Kuba, sebuah pulau yang dikelilingi oleh air. Kami ingin kedua kelompok dapat hidup berdampingan suatu hari nanti tanpa takut dianiaya, diserang, atau dihancurkan oleh yang lain.

Kami terutama percaya bahwa Kuba akan menjadi negara yang lebih baik jika pengikut agama dapat mengambil bagian dalam proyek nasional. Terlalu banyak perburuan “penyihir” di sini di Kuba, ditutupi dalam proses hukum dan birokrasi.

Jose Marti, yang saya yakini sebagai intelektualis Kuba terbaik dalam proyek nasional, mengatakan: “Orang yang tidak beragama akan mati, karena tidak ada yang mendorong kebajikan. Ketidakadilan manusia menyinggung kebajikan; perlu keadilan surgawi yang menjaminnya.” Dan, Marti adalah seorang pria yang mempelajari Islam dengan sangat terperinci.[1] (PH)

Bersambung ke:

Sebelumnya:

Catatan Kaki:


[1] Charly Menendez Castillo, “A Conversation with a Cuban Muslim”, dari laman https://havanatimes.org/interviews/a-conversation-with-a-cuban-muslim/, diakses 16 Juni 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*