Mozaik Peradaban Islam

Nur Arisa Maryam (3): Studi ke Inggris

in Mualaf

Last updated on May 31st, 2019 06:30 pm


Arisa melanjutkan studi ke Inggris, mengambil jurusan Bahasa Arab dan Studi Islam, dia bermimpi suatu hari nanti dapat menjadi ulama wanita.


Nur Arisa Maryam di Inggris. Foto: Nur Arisa Maryam/Instagram

Arisa melanjutkan studinya ke Inggris, di sana dia mengambil kelas Bahasa Arab dan Studi Islam di salah satu institut di London. Bukan hanya itu, di Inggris dia bahkan bertemu dengan calon suaminya, seorang pria Muslim kelahiran London. Mereka kemudian melaksanakan pernikahan dengan cara Islam di masjid di Tokyo.

“Saya berdoa agar iman kita tumbuh dan menguat hari demi hari. Iman saya menjadi lebih kuat setelah pernikahan kami. Saya yakin kita dapat bertemu dengan pasangan ideal pada waktu yang tepat. Saya berharap saya akan terus memberikan dakwah bersamanya selama sisa hidup saya. Insya Allah!” kata Arisa setelah pernikahannya.

Ketika ditanya bagaimana perbandingan kehidupan sebagai Muslim di Inggris dengan di Jepang, Arisa menjelaskan, menurutnya komunitas Muslim di Jepang jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan di Inggris. Di Inggris, kehidupan sebagai Muslim lebih mudah karena terdapat banyak masjid dan restoran halal. “Jauh lebih mudah untuk menemukan makanan halal, bahkan kamu dapat menemukannya di supermarket biasa,” kata Arisa.

“Di Jepang, kita harus memeriksa bahan-bahan dalam produk hewani. Ini menyita banyak waktu, bahkan makanan sederhana seperti roti pun dapat mengandung lemak babi! Di sisi lain, di Inggris saya hanya perlu memeriksa apakah ada tanda vegetarian atau halal – tidak perlu memeriksa kandungannya,” kata Arisa.

View this post on Instagram

: ﷽ ・・・ 【 #Halalfood_UK ??? 】 I found the best café I’ve ever eaten in – in London! – The fancy Café is @koox.london ✨☕️? The location is about 1 min walk away from SOAS and the founder and owner of KOOX Nabil was a very friendly and kind person. He kindly explained me and my husband about the menus and shop design well. All of staff were also friendly. MashaAllah. We asked what was popular from the menu and ordered. The food was just amazing! Apparently it’s designed by Michelin star chefs, so it’s like a sort of Michelin star café. I think it’s quite rare to be able to enjoy such high quality food, lovely designed café and service for such prices. I loved the food a lot and the shops design was quite unique and beautiful, so I took a lot of pictures because I was super happy! So I’ll upload more pictures and review about food and designs! InshaAllah – ロンドンで今までで食べた中で 一番うまいカフェを見つけました! 最近出来たばかりのお洒落なカフェ❤︎ SOAS大学から歩いて1分ほどの場所にあります。 ムスリムワールドリーグのモスクも近いです。 お店のオーナーはフランスとモロッコのミックスのナビルさんという方で、とてもフレンドリーで心の優しい方でした!!マシャアッラー。 まずメニューの中から特にオススメのものを聞いてオーダーしたのですが、凄い、、メインからデザートまで全部超美味しい。 ナビルさんから「ミシュランのシェフとコラボしてるんですよ」と言われ、なるほど、美味しい理由がわかった。更に驚いたのは値段がかなり安い。 ナビルさんはお忙しい中、ご丁寧にこのカフェのメニューやインテリアデザインについてお話をして下さって、スタッフの接客もとても素晴らしく、ロンドンに来て久しぶりにお腹と心が最高に幸せになりました??✨ 食べ物もユニークで味も本当に美味しく、お店もモロッコとフランスの融合のような感じでとてもオシャレだったので、テンション上がって写真をいっぱい撮ってしまった 笑 絶対また行きたいカフェ! 後でインスタにいっぱいアップしまーす! インシャアッラー!!! . – – – – ⑅˚ᵗᑋᵃᐢᵏ ᵞᵒᵘ♡⃝⃜* – – – – -˖⁺ ◼︎ ʀᴇᴠᴇʀᴛ sᴛᴏʀʏ: @japanesemuslimah

A post shared by ありさ • أريسا (@nurarisamaryam) on

Di Jepang, karena Muslimnya sedikit, tempat-tempat dan acara-acara yang sifatnya Islami sulit ditemukan. “Tetapi saya selalu melihat situasi ini secara positif. Saya merasa orang-orang Muslim di Jepang lebih sering saling menyapa satu sama lain, meskipun kami tidak saling kenal. Saya pikir, juga jauh lebih mudah untuk berteman dengan Muslim di Jepang karena kami adalah minoritas di sana.

“Kami memiliki beberapa kesulitan dalam hal tempat salat dan makanan halal, namun, dan syukurlah, Jepang sekarang dapat lebih menerima keberagaman dan mereka juga menerima Muslim. Alhamdulillah!” kata Arisa.

Ini jugalah yang menjadi salah satu alasan mengapa Arisa pindah ke Inggris, dia ingin mempelajari Alquran, hadis, bahasa Arab, dan memperdalam pengetahuannya tentang Islam karena dia bermimpi untuk menjadi ulama Islam.

Sebelum Arisa memeluk Islam, dia menggunakan media sosial dan blognya untuk berbagi semua perasaan dan keingintahuannya tentang Islam dan Muslim. Dia bertanya-tanya apakah ada orang lain yang berada dalam situasi yang sama atau tidak. Sedikit yang dia tahu, kontennya ternyata menarik perhatian bagi orang-orang yang sedang berada dalam situasi yang sama dengannya.

Setelah memeluk Islam, Arisa lalu mendirikan sebuah komunitas kecil melalui Instagram. Melalui itu, dia bahkan telah membantu beberapa orang untuk masuk Islam. Sekarang Arisa terus membagikan ceritanya melalui Instagram, di mana dia meraciknya agar dapat bertemu dengan budaya Jepang.

Kisah perjalanannya dalam memeluk Islam, dia tuangkan dalam bentuk manga (komik Jepang). Bagi yang berminat, Anda dapat melihatnya di akun instagram @japanesemuslimah. Narasinya ditulis dalam bahasa Jepang dan Inggris.

Sementara itu, kisah-kisah pribadi lainnya dia tuangkan dalam akun instagram pribadinya dengan nama akun @nurarisamaryam, di sana dia banyak berbagi kisah kegiatan sehari-harinya di Inggris. Selain itu, dia juga banyak mempromosikan produk-produk halal atau Islami di Jepang, seperti restoran, kosmetik, pakaian, dan lain sebagainya.

Arisa berharap orang-orang Jepang dapat lebih mengakui keberadaan warganya yang beragama Islam. Misalnya saja dalam penggunaan hijab, di sana banyak orang yang mengira, ketika Arisa mengenakannya, bahwa dia sedang bermain cosplay (mengenakan pakaian seperti tokoh-tokoh di dalam komik, film, atau video games. Budaya ini memang cukup populer di Jepang). (PH)

Selesai.

Sebelumnya:


Catatan, tulisan ini diadaptasi dari sumber-sumber di bawah ini:

  1. Adin Lubis, “The Story of a Converted Japanese Muslim Woman: “Japan is Becoming More Accepting of Diversity”, dari laman https://mvslim.com/the-story-of-a-converted-japanese-muslim-woman-japan-is-becoming-more-accepting-of-diversity/, diakses 26 Mei 2019.
  2. Instagram: @japanesemuslimah, kumpulan manga karya Nur Arisa Maryam tentang pengalamannya masuk Islam, diakses 26 Mei 2019.
  3. Instagram: @nurarisamaryam, kumpulan foto dan kisah-kisah Nur Arisa Maryam dalam memeluk Islam, diakses 27 Mei 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*