Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Islam Nusantara - page 2

Islam Nusantara

Kesultanan Demak (12): Raden Fatah (7)

Masjid Agung Demak menjadi momentum lahirnya sistem pemerintahan Islam pertama di Pulau Jawa. Sejak itu, konsep dakwah Islam menjadi lebih terorganisir dan sistematis, sehingga penyebaran Islam lebih progresif dan massif di Pulau Jawa. Masjid Agung Demak dipercaya sebagai bangunan yang pertama dibangun pertama di Kesultanan Demak. Menariknya, masjid ini pula bangunan terakhir yang tersisa dari… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Kesultanan Demak (11): Raden Fatah (6)

Secara de facto, Kesultanan Demak berdiri bersamaan dengan diresmikannya Masjid Agung Demak, pada 1401 Saka/1479 Masehi. Pada kesempatan tersebut, Raden Fatah secara resmi memberlakukan hukum Salokantara, yang oleh banyak pihak dianggap sebagai kitab undang-undang pertama di Nusantara yang mengandung di dalamnya syariat Islam.   Bila merujuk pada catatan sejarah, besar kemungkinan Kesultanan Demak berdiri sebagai… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Kesultanan Demak (10): Raden Fatah (5)

Di Pulau Jawa, Raden Fatah akhirnya berguru dengan Sunan Ampel. Selanjutnya dia mulai berdakwah di wilayah Demak dan Bintoro. Melalui satu peperangan, Raden Fatah berhasil menggulingkan penguasa setempat, dan menjadi penguasa di wilayah tersebut. Setelah itu, dia menggabungkan kedua wilayah tersebut, sehingga dikenal kemudian dengan sebutan Demak-Bintoro. Berbeda dengan yang dituturkan oleh Serat Kadaning Ringgit… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Kesultanan Demak (9): Raden Fatah (4)

Disamping mempelajari ilmu agama, Raden Fatah juga mempelajari ilmu pemerintahan dari Arya Damar. Dengan kedua dasar ilmu ini, bisa dimaklumi bila di kemudian hari, Raden Fatah demikian tangkas memanjat struktur sosial dan politik di tengah masyarakat. Berdasarkan informasi dari naskah Klenteng Sam Po Kong di Semarang, Raden Fatah tinggal dan dididik oleh Arya Damar sekitar… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Kesultanan Demak (8): Raden Fatah (3)

Besar kemungkinan, Raden Fatah sudah menjadi Muslim sejak bayi. Adapun madrasah pertamanya, tidak lain adalah ibunya sendiri. Selanjutnya, Raden Fatah mendalami ilmu agama di bawah bimbingan ayah tirinya, yaitu Arya Damar. Berdasarkan narasi sejarah tentang asal usul Raden Fatah, hampir semua catatan menyebut bahwa dia lahir di tanah Palembang. Soal waktu kelahirannya, naskah Klenteng Sam… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Kesultanan Demak (7): Raden Fatah (2)

Tentang kejanggalan hubungan nasab antara Arya Damar dengan Raden Fatah yang tercatat dalam Babad Tanah Jawi, Prof. Dr. Slamet Muljana berkomentar dalam bukunya: “…Dalam hal ini pemberitaan Babad Tanah Jawi agak jumbuh (teledor). Hal ini dapat dipahami.” Arya Damar, bisa dikatakan sosok cukup penting dalam rangkaian kisah sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Bukan hanya karena… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Kesultanan Demak (6): Raden Fatah (1)

Ibu Raden Fatah adalah seorang selir Brawijaya asal negeri Cina. Ketika sedang hamil, selir ini diberikan pada Arya Damar yang juga putra dari Brawijaya. Setelah melahirkan Raden Fatah, selir tersebut dinikahi oleh Arya Damar, yang kemudian melahirkan Raden Kusen Adipati Terung. Asal Usul Sebagaimana sudah diurai sebelumnya, umumnya sejarawan setuju, bahwa Sultan pertama Demak bernama… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Kesultanan Demak (5): Setting Sejarah (4)

Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan oleh Kertawijaya selama masa pemerintahannya telah membuka membuka kesempatan bagi kaum Muslimin di tanah Jawa untuk membangun pondasi dakwah Islam yang lebih terorganisir dan sistematis. Selain beberapa istri dan sebagian putra-putranya beragama Islam, sejumlah kebijakan yang ditetapkan Sri Prabu Kertawijaya tampak sekali memberi peluang bagi orang-orang beragama Islam untuk memegang tampuk… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Kesultanan Demak (4): Setting Sejarah (3)

Sejarah berdirinya Kesultanan Demak, dimulai ketika Majapahit diperintah oleh Prabu Kertawijaya (1447-1451). Menurut Agus Sunyoto, dialah Raja Majapahit pertama yang memberi perhatian besar pada perkembangan agama Islam. Mudahnya bangsa Portugis merebut hegemoni di perairan Nusantara, tidak bisa dilepaskan dari konteks sejarah yang berkembang sebelumnya di Pulau Jawa, yaitu kemunduran Majapahit. Imperium terbesar di Nusantara ini,… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Kesultanan Demak (3); Setting Sejarah (2)

Tome Pires, seorang penulis Portugis yang singgah ke Demak pada sekitar tahun 1515, menggambarkan Kota Demak sebagai kota yang makmur; terdiri dari 8.000 sampai 10.000 rumah dan tanah di sekitarnya menghasilkan beras melimpah-limpah, yang sebagian diekspor ke Malaka. Keberhasilan Vasco da Gama mencapai India begitu membanggakan dan terbilang sangat monumental bagi masyarakat Eropa kala itu.… Teruskan Membaca