Mozaik Peradaban Islam

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (9): Sayyid Jafar Barzanji (4): Latar Belakang Mazhab dan Tarekat (2)

in Studi Islam

Last updated on March 16th, 2021 02:30 pm

Kami mempunyai bapak, makhluk yang terbaik, Sayyidina Ali yang diridhai berkeluarga dengan beliau…. Ahli keluarga Nabi terpilih yang suci dari dosa; Maka ingatlah, mereka pencipta keamanan di muka bumi.

Ilustrasi mengenai para Imam Syiah. Foto: Google/Unknown

Sebagai pembuka dari artikel ini, izinkanlah kami untuk menyampaikan salah satu bab di dalam Kitab Barzanji di bawah ini:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Wahai Rasulullah, semoga salam tetap bagimu;

Wahai orang yang tinggi cita-citanya dan martabatnya. (1)

Lemah-lembutmu wahai pemimpin tetangga;

Wahai orang yang ahli berderma dan bermurah hati. (2)

Kami tetangga di tanah haram (Makkah);

Bumi haram yang senantiasa mengandung kebaikan dan bumi yang baik. (3)

Kami keturunan orang-orang yang tinggal di tempat itu;

Dan di tempat itulah mereka menjadi aman tenteram dari rasa ketakutan. (4)

Dengan ayat-ayat Alquran hati mereka telah ditunjuki;

Maka tanamkanlah dalam jiwa kita, wahai orang yang mempunyai kelemahan. (5)

Kami kenal padang pasir dan ia mengenal kami;

Sedangkan bukit Shafa dan Baitullah menawan hati kami. (6)

Kami mempunyai negeri Ma‘la dan Masjid Khaif di negeri Mina;

Maka ketahuilah ini dan wujudkanlah pula beribadah di tempat ini. (7)

Kami mempunyai bapak, makhluk yang terbaik,

Sayyidina Ali yang diridhai berkeluarga dengan beliau. (8)

Kepada dua orang cucunya (Hasan dan Husain) kami senasab;

Keturunan yang tiada rusak sedikitpun, (9)

Betapa banyaknya pemuka-pemuka yang menggantikannya;

Di antaranya terkenal dengan gelar Sayyid (orang mulia). (10)

Dengan gelar itulah, mereka disebut orang-orang;

Dari semenjak zaman dahulu kala. (11)

Di antaranya, seperti Zainal Abidin, yaitu Ali.

Dan putranya Baqir, salah seorang Wali Allah yang baik. (12)

Imam Jafar Shadiq seorang pemimpin yang bijaksana;

Dan Ali yang mempunyai ketinggian derajat dan keyakinan yang mantap. (13)

Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,

Dan dengan limpahan karunia Allah, mereka berbahagia. (14)

Yang bukan untuk Allah mereka tidak menginginkan.

Dan beserta Alquran jualah mereka menjaga diri. (15)

Ahli keluarga Nabi terpilih yang suci dari dosa;

Maka ingatlah, mereka pencipta keamanan di muka bumi. (16)

Mereka bagaikan bintang-bintang bercahaya.

Sebagaimana apa yang telah diterangkan dalam hadis-hadis Nabi. (17)

Mereka bagaikan bahtera untuk keselamatan;

Apabila engkau takut dari topan yang menyusahkan. (18)

Selamatlah engkau di dalamnya, tak perlu engkau khawatir,

Dan berlindunglah kepada Allah, dan mohonlah bantuan-Nya. (19)

Ya Allah Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berguna sebab berkah mereka;

Dan tunjukkanlah kami kebaikan sebab kehormatan mereka. (20)

Dan akhirilah hayat kami pada jalan mereka;

Dan selamat dari segala macam fitnah. (21)[1]

Jika kita menyimak ayat-ayat Barzanji di atas, akan terlihat jelas bahwa inilah yang dimaksud oleh Gus Baha dan sebagian kalangan lainnya bahwa Jafar Barzanji adalah seorang Syiah, atau paling tidak, dalam klarifikasi lanjutan dari Gus Baha, Sunni, tapi secara sosiologis dan kultural mirip dengan Syiah.[2]

Setidaknya ada beberapa poin di dalam bab ini yang bernuansa Syiah:

  1. Ali bin Abi Thalib adalah makhluk terbaik (setelah Nabi).
  2. Pemuliaan para Ahlul Bait, di antaranya adalah nama-nama yang disebutkan di dalam bab ini, yaitu Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali, Husein bin Ali, Ali bin Husain (Zainal Abidin), Muhammad bin Ali (al-Baqir), dan Jafar bin Muhammad (ash-Shadiq), yang mana dalam versi Syiah, mereka adalah para Imam.
  3. Para ahlul bait ini adalah para keturunan Nabi yang tiada rusak sedikitpun, pilihan, dan suci dari dosa (maksum).
  4. Keselamatan dapat dicapai dengan mengikuti mereka.
  5. Doa agar ketika wafat, berada di jalan Ahlul Bait.

Benarkah kelima poin tersebut bernuansa Syiah? Ada baiknya kita melihat apa yang dikatakan oleh ulama Syiah itu sendiri. Muhammad Husain Thabathabai di dalam bukunya yang berjudul Islam Syiah: Asal-usul dan Perkembangannya menjelaskan:

Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan anggota Ahlul Bait dan keturunannya bukanlah semua keturunan dan keluarga Nabi. Yang dimaksud ialah pribadi-pribadi tertentu yang sempurna dalam pengetahuan agama dan dilindungi dari salah dan dosa, begitu rupa hingga mereka memenuhi syarat untuk membimbing dan memimpin manusia.

Menurut Islam Syiah, pribadi-pribadi ini terdiri atas Ali bin Abi Talib dan sebelas keturunannya yang berturut-turut terpilih menjadi Imam.

Penafsiran ini dikuatkan juga oleh tradisi kaum Syiah. Misalnya, Ibnu Abbas berkata, “Aku bertanya kepada Nabi, ‘Siapakah keturunanmu yang kecintaan terhadap mereka merupakan kewajiban atas semua Muslim?’ Beliau berkata, ‘Ali, Fatimah, Hasan, dan Husain.’.”[3]

Perlu penelaahan lebih jauh mengenai hal ini, kita tidak bisa mengambil kesimpulan secara cepat bahwa Jafar Barjanji adalah Syiah, meskipun ada kemiripan pandangan dalam kitab karyanya ini. Kita akan mengupasnya lebih jauh dalam kelanjutan artikel ini. (PH)

Bersambung ke:

Sebelumnya:

Catatan kaki:


[1] Abu Ahmad Najieh, Terjemah Maulid al-Barzanji (Mutiara Ilmu: Surabaya, 1987), Bab XXII.

[2] Lihat ceramah Gus Baha yang menyebut Jafar Barzanji adalah Syiah, https://www.youtube.com/watch?v=IIJyZrovWs0, diakses 12 Maret 2021, dan ceramah klarifikasinya, https://www.youtube.com/watch?v=HytydHAhrVU, diakses 12 Maret 2021.

[3] Allamah Sayyid Muhammad Husayn Thabathabai, Islam Syiah: Asal-usul dan Perkembangannya, diterjemahkan oleh Djohan Effendi (PT. Pustaka Utama Grafiti: Jakarta, 1989), hlm 208.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*