Mozaik Peradaban Islam

Islam di Kuba (9): Organisasi Perlawanan (1)

in Lifestyle

Last updated on June 16th, 2019 11:31 am


Tidak semua Muslim di Kuba mau tunduk terhadap pemerintahnya, minimalnya dalam kebebasan berbicara. CADI adalah sebuah organisasi Islam konservatif yang berani menyuarakan pendapatnya terhadap pemerintah.

Abu Duyanah. Foto: Havana Times

Abu Duyanah (atau sebelumnya bernama Manzanillo, 1984) adalah seorang penulis, penyair, kritikus, dan jurnalis Kuba, dia mulai memeluk Islam pada tahun 2010. Kini dia adalah Presiden Cuban Association for the Diffusion of Islam (Asosiasi Kuba untuk Penyebaran Islam/CADI).

CADI adalah sebuah organisasi keislaman di Kuba yang di dalamnya terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki orientasi pelestarian ajaran Islam yang paling konservatif, yang mana sebagai akibatnya membuat mereka mendapatkan perlakuan buruk dan persekusi dari otoritas dan pejabat keagamaan pemerintah Kuba.  

Berikut ini adalah kutipan wawancara Abu Duyanah dengan Havana Times[1] pada Januari 2019:

Seperti apa lanskap Islam di Kuba, setelah 30 tahun kehadiran Muslim?

Islam di Kuba selalu berubah, tidak pernah mudah, tetapi kami telah mengelola beberapa hal baik untuk komunitas kami, terlepas dari penentangan pemerintah.

Apa contohnya hal yang telah Anda capai, dan apa yang Anda maksud dengan penentangan?

Terima kasih kepada Allah, kami telah berhasil hadir di setiap provinsi dan di Isla de la Juventud (pulau terbesar kedua di Kuba). Beberapa saudara dan saudari kami telah meninggalkan Kuba untuk belajar di negara-negara Islam dan yang lainnya pergi ke tempat-tempat suci di Arab Saudi. Dan, ini semua dimulai setelah kami mendirikan CADI pada 2012.

Ini bukan berarti bahwa kami mengatakan kami yang telah melakukan semua hal ini, tetapi meskipun kami belum terlibat secara langsung, kami telah memiliki pengaruh, memberikan tekanan, untuk berbicara.

Di sini, banyak orang yang menginginkan umat Islam percaya bahwa mereka tidak akan pernah bisa pergi ke Makkah untuk berziarah atau belajar, dan kami berhasil membuat beberapa anggota kelompok kami pergi dan melakukan keduanya.

Pada tahun 2008, pemerintah mendirikan yang kurang baik, yang dinamai Liga Islamica de Cuba (Liga Islam Kuba/LIC). Ini adalah organisasi untuk mengendalikan Islam dan mencegahnya menyebar. Namun, apa yang terjadi adalah – setelah kami membuktikan bahwa mungkin untuk pergi dan belajar dan berziarah (ke Makkah) – LIC mulai melakukan hal yang sama, tentu saja dengan dukungan penuh dari pemerintah. Saya menduga bahwa seseorang dari negara menarik telinga presiden LIC.[2]

Berkenaan dengan penentangan dari pemerintah yang kita hadapi, itu sama halnya dengan yang dihadapi setiap orang Kuba yang bukan Komunis.

Apa itu LIC?

LIC (diduga) didirikan untuk mempersatukan, melayani, dan mewakili umat Islam di Kuba, tetapi sampai sekarang, tidak satu pun dari tiga tujuan ini telah terpenuhi. Mereka tidak menyadari masalah umat Islam, terutama jika mereka ada atas nama pemerintah. Mereka tidak menerima Muslim di luar lingkaran mereka, dan mereka tidak memiliki satupun Muslim asing dalam daftar upah mereka, begitulah jika hendak dikatakan.

Ada dua hal yang perlu kita ingat dalam pikiran: pertama-tama, itu adalah organisasi yang terdaftar sebagai bagian dari Dewan Gereja Kuba, dan dalam pengantar statuta Dewan Gereja Kuba, dikatakan bahwa ia didirikan untuk mengenali dan menyembah Yesus, dan ini adalah sesuatu yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Tidak masuk akal bagi organisasi Islam untuk menjadi bagian dari organisasi Kristen, tetapi ini adalah hal-hal yang terjadi dalam bayang-bayang pemerintah yang menyangkal hak-hak dasar kemanusiaan.

Di sisi lain, Kantor Urusan Agama diciptakan, yang mana milik Komite Sentral Partai Komunis. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa LIC dirancang untuk menyingkirkan Muslim, dalam kasus terburuk. Kelompok Komunis memberi tahu seorang Muslim bagaimana caranya mempraktikkan keyakinan mereka benar-benar tak dapat dipahami. Sederhananya: LIC adalah alat pemerintah, boneka Komunisme. (PH)

Bersambung ke:

Sebelumnya:

Catatan Kaki:


[1] Charly Menendez Castillo, “A Conversation with a Cuban Muslim”, dari laman https://havanatimes.org/interviews/a-conversation-with-a-cuban-muslim/, diakses 15 Juni 2019.

[2] Lebih lengkap tentang LIC, simak artikel yang telah membahasnya: Islam di Kuba (8): Liga Islamica de Cuba, dalam laman https://ganaislamika.com/%EF%BB%BFislam-di-kuba-8-liga-islamica-de-cuba/.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*