Mozaik Peradaban Islam

Kisah Tentang Adam (4): Diajari Nama-nama (1)

in Studi Islam

Last updated on August 4th, 2018 01:03 pm

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!’”

–O–

Melanjutkan artikel sebelumnya yang meriwayatkan tentang Allah SWT yang meniupkan roh dan masuk melalui kepala Adam. Berikut ini kelanjutannya:

Ketiga, Muhammad bin Ishaq:

“Dikatakan – Allah SWT tahu yang terbaik! – ketika roh itu mencapai kepalanya (Adam), dia bersin. Kemudian dia berkata: ‘Segala puji bagi Allah!’[1] Allah SWT lalu berkata kepadanya: ‘Semoga Tuhanmu menunjukkan belas kasihan kepadamu!’ Ketika Adam berdiri tegak, para malaikat jatuh sujud kepadanya, sebagai bentuk penghayatan atas perjanjian yang telah Allah SWT buat dengan mereka, dan untuk menunjukkan kepatuhan pada perintah yang telah Dia berikan kepada mereka.

Tetapi Iblis, musuh Allah, tetap berdiri (sendiri) di antara mereka dan tidak bersujud karena kesombongan, merasa dirinya lebih penting, lalim, dan iri hati. Allah SWT berkata kepadanya: ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku?’ sampai: ‘Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.’[2] Ketika Allah SWT selesai mengecam Iblis, dan Iblis bertahan dalam ketidaktaatan, Allah SWT mengutuknya dengan keras dan mengusirnya keluar dari Surga.”

Keempat, Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW:

“Allah SWT menciptakan Adam dengan tangan-Nya sendiri dan meniupkan sebagian roh-Nya kepadanya. Dia memerintahkan banyak malaikat untuk bersujud kepada Adam, dan mereka melakukannya. Adam duduk, lalu bersin dan berkata, ‘Segala puji bagi Allah!’ Tuhannya berkata kepadanya: ‘Semoga Tuhanmu menunjukkan belas kasihan kepadamu! Pergilah ke banyak malaikat dan katakan kepada mereka: ‘Assalamualaikum!’’ Dia pergi dan berkata kepada mereka: ‘Assalamualaikum!’ Dan mereka menjawab: ‘Waalaikumsalam warahmatullah!’ Adam kemudian kembali kepada Tuhannya yang mana berkata kepadanya: ‘Ini adalah salammu dan salam untuk keturunanmu untuk digunakan di antara mereka sendiri.’

Ketika Iblis menunjukkan kesombongan dan ketidaktaatan kepada Tuhannya yang sebelumnya dia sembunyikan dalam jiwanya – (seperti yang dikisahkan dalam al-Quran) ketika para malaikat bertanya kepada Tuhannya yang berkata kepada mereka: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi,’ (para malaikat bertanya): ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ dan Tuhan menjawab: ‘Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’[3] – para malaikat menjadi sepenuhnya sadar akan apa yang telah disembunyikan bagi mereka (tentang Iblis), dan mereka menyadari bahwa di antara mereka ada yang tidak taat kepada Allah dan menentang perintah-Nya.”

 

Adam diajari nama-nama

Allah SWT kemudian “mengajarkan Adam semua nama”.[4] Para ulama awal Muslim memiliki pernyataan yang berbeda tentang nama-nama yang diajarkan kepada Adam, apakah itu merupakan sesuatu yang spesifik atau hanya sebatas nama-nama pada umumnya. Beberapa ulama mengatakan bahwa Adam diajari semua nama. Siapa saja yang mengatakannya adalah:

Pertama, Ibnu Abbas:

“‘Allah SWT mengajarkan kepada Adam semua nama.’ Mereka adalah nama-nama yang umum dikenal dan digunakan di antara manusia, (seperti) manusia, hewan, bumi, dataran, samudra, gunung, keledai, dan juga (nama-nama) bangsa dan lainnya.”

Kedua, Mujahid bin Jabir:

“‘Dan Dia mengajarkan kepada Adam semua nama,’ sebagai berikut: semua (nama-nama) yang diciptakan Allah.”

Ketiga, Sa’id bin Jubair:

“Tuhan mengajarinya semua nama, sampai ke unta (ba’ir), sapi, dan domba.”

Keempat, Qatadah bin an-Nu’man:

“‘Dan Dia mengajarkan kepada Adam semua nama,’ sebagai berikut: Dia mengajarkan kepadanya nama segala sesuatu (mengatakan): ‘Ini gunung, ini seperti ini dan itu, dan itu seperti ini dan itu.’ ‘Kemudian mengemukakannya’ nama-nama itu ‘kepada para Malaikat lalu berfirman: ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!’’”

“‘Dan Dia mengajarkan kepada Adam semua nama’ sampai ‘Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,’ dan berkata: ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini!’ Dan Adam memberi tahu setiap jenis makhluk tentang namanya dan merujuknya ke jenisnya.”

Kelima, al-Hasan bin Abi al-Hasan al-Basri dan Qatadah bin an-Nu’man:

“Dia mengajarinya nama segala sesuatu (mengatakan): ‘Ini adalah kuda, ini adalah bagal, dan unta, jin, hewan liar.’ Dan dia mulai memanggil semuanya dengan namanya.” (PH)

Bersambung ke:

Kisah Tentang Adam (5): Diajari Nama-nama (2)

Sebelumnya:

Kisah Tentang Adam (3): Masa Penciptaan

Catatan:

Seluruh artikel ini merupakan penceritaan ulang dari buku Al-Ṭabari, Taʾrīkh al-Rusūl wa al-Mulūk: Volume 1, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Franz Rosenthal (State University of New York Press: New York, 1989), hlm 265-268. Adapun informasi tambahan lainnya dicantumkan dalam catatan kaki.

Catatan Kaki:

[1] Menurut al-Tabari, ini merujuk kepada Q.S Al-Fatihah Ayat 2: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

[2] Q.S Sad Ayat 75-85.

[3] Q.S Al-Baqarah Ayat 30.

[4] Q.S Al-Baqarah Ayat 31: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”

1 Comment

  1. Maksud “Allah mengajarkan Adam nama-nama benda” ialah Allah memberitahu Adam tujuan dan seluruh parjalanan kehidupan manusia,iaitu diantaranya manusia diberi nafsu yg baik dan buruk (syaitan),dia akan diturunkan ke dunia menjadi khalifah dan di mana dunia menjadi pentas ujian buat manusia dengan perintah dan larangan.
    Manusia akan berhadapan dengan dosa dan pahala,yang mana akhirnya akan berkesudahan samada memasuki syurga atau neraka.

    Apabila Adam menjelaskan semua itu kepada para Malaikat maka barulah para Malaikat faham dan tunduk hormat kepada Adam kerana ‘respect’ dengan cabaran dan risiko yang akan dihadapi oleh manusia.
    Sedangkan Malaikat sendiri tidak diberi nafsu dan tidak diancam dengan neraka.

    Adam di dalam syurga itu adalah manusia seperti kita dan sememangnya sifat manusia suka membangkang dan kurang bersyukur.
    Apabila dilarang mendekati pohon tersebut,maka timbul nafsu jahat dalam diri Adam dan Hawa dengan beranggapan sekiranya mereka mamakan buah tersebut,mungkin dapat menjadikan diri mereka menjadi Malaikat dan terus kekal di dalam syurga.
    Nafsu mereka mengatasi apa yang sepatutnya,di mana mereka tahu bahawa mereka akan diturunkan ke dunia.
    Dengan itu juga ini membuktikan bahawa tiada syaitan lain di luar sana kecuali syaitan dalam diri setiap manusia itulah yang menjadi penggoda manusia.

    Carilah jawapan soalan:
    Siapakah pula yang menggoda dan menyesatkan golongan jin??

    Iblis (api) memusuhi Adam (tanah).

    Iblis – dari golongan jin (api) sesatkan golongan jin (api)???
    Api sesatkan api????

    Jawapannya merungkai banyak persoalan,cukuplah hanya Allah menjelaskannya di dalam Al Quran.

Leave a Reply to Siapkau Cancel reply

Your email address will not be published.

*